LinkedIn Diretas, Hampir 92% Data Pengguna Bocor
Rabu, 30 Juni 2021 - 14:57 WIB
JAKARTA - Aplikasi jejaring sosial profesional, LinkedIn, kembali diretas dan mengakibatkan data dari 700 juta penggunanya bocor.
Dengan kata lain, kebocoran ini mencapai lebih dari 92% dari total penggunanya LinkedIn 756 juta. Data pengguna LinkedIn itu tersebar dan dijual di dark web, dan berisikan berbagai informasi sensitif termasuk nomor telepon, alamat fisik, data geolokasi, dan lainnya.
Peretas yang memperoleh data bahkan memposting sampel catatan 1 juta dan pemeriksaan mengonfirmasi bahwa data tersebut asli dan merupakan data terbaru.
RestorePrivacy melaporkan bahwa peretas tampaknya telah menyalahgunakan LinkedIn API resmi untuk mengunduh data, metode yang sama yang digunakan dalam pelanggaran serupa pada April.
Pada 22 Juni, ada yang mengiklankan data berisi 700 juta pengguna LinkedIn untuk dijual. Salah satu anggota forum memposting sampel data yang berisi 1 juta pengguna LinkedIn.
RestorePrivacy pun akhirnya meneliti data tersebut dan menemukan kalau datanya berisi:
Alamat email
Nama Lengkap
Nomor telepon
Dengan kata lain, kebocoran ini mencapai lebih dari 92% dari total penggunanya LinkedIn 756 juta. Data pengguna LinkedIn itu tersebar dan dijual di dark web, dan berisikan berbagai informasi sensitif termasuk nomor telepon, alamat fisik, data geolokasi, dan lainnya.
Peretas yang memperoleh data bahkan memposting sampel catatan 1 juta dan pemeriksaan mengonfirmasi bahwa data tersebut asli dan merupakan data terbaru.
RestorePrivacy melaporkan bahwa peretas tampaknya telah menyalahgunakan LinkedIn API resmi untuk mengunduh data, metode yang sama yang digunakan dalam pelanggaran serupa pada April.
Pada 22 Juni, ada yang mengiklankan data berisi 700 juta pengguna LinkedIn untuk dijual. Salah satu anggota forum memposting sampel data yang berisi 1 juta pengguna LinkedIn.
RestorePrivacy pun akhirnya meneliti data tersebut dan menemukan kalau datanya berisi:
Alamat email
Nama Lengkap
Nomor telepon
Lihat Juga :
tulis komentar anda