Tangani COVID-19, India Pakai Drone Kirim Vaksin ke Daerah Pelosok

Kamis, 24 Juni 2021 - 10:02 WIB
India gunakan drone untuk kirim Vaksin. FOTO/ IST
JAKARTA - Sebuah perusahaan penerbangan menerapkan tes pertama pengiriman jarak jauh menggunakan drone di India, berharap mereka dapat mengirimkan pasokan obat-obatan dan vaksin COVID-19 ke daerah-daerah terpencil.

Meluasnya penggunaan drone akan mengubah skenario layanan medis di pedalaman negara Asia Selatan itu, yang layanan kesehatannya terbatas karena kondisi jalan yang parah, kata para ahli.

BACA JUGA - Langsam Jurus Maut 'Tepeng' Steven And Coconut Treez



Throttle Aerospace Systems termasuk di antara 20 perusahaan yang diberi izin oleh pemerintah India sejak Mei lalu untuk melakukan uji terbang di luar batas 450 meter yang ditetapkan saat ini.

Dua drone yang satu di antaranya mampu membawa muatan hingga satu kilogram (kg) sejauh 20 kilometer (km) atau hampir satu jam, dan satu lagi yang dapat membawa muatan 2kg sejauh 15 km, telah diuji coba di Karnataka.

"Obat itu adalah kargo yang dibawa dan berhasil menempuh jarak 2,5 km dalam tujuh menit dan membawa pasokan medis ke lokasi yang ditentukan sebelum drone kembali," kata pendiri Throttle Aerospace Systems Sebastian Anto kepada AFP di lokasi pengujian.

Sebelumnya, pemerintah India juga membuka tawaran bagi operator drone untuk membantu melaksanakan proyek percontohan pengiriman pasokan medis, dalam upaya untuk meningkatkan upaya imunisasi COVID-19.

Harian Hindu pekan lalu melaporkan Kepala Epidemiologi Dewan Riset Medis India, Samiran Panda, mengatakan teknologi itu dapat membantu upaya imunisasi kelompok prioritas di daerah pedesaan.

"Kita perlu menerapkan vaksinasi cerdas sebagai lawan dari imunisasi massal untuk mengekang pandemi," katanya.

India terlihat tertinggal dalam hal drone dibandingkan dengan negara lain, baik dari segi penggunaan maupun kerangka hukum.

Sesuai aturan yang ada, penggunaan drone dibatasi pada jarak 450 meter dari lokasi operator drone.

Di Jerman, para peneliti dilaporkan sedang menguji prototipe drone yang dapat mendeteksi korban bencana melalui jeritan mereka, sementara di Australia, drone yang menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk mendeteksi buaya dan menghitung koala di daerah perbukitan.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More