YAPPIKA-ActionAid Wujudkan Pendidikan Dasar yang Aman, Inklusif dan Berkualitas

Minggu, 02 Mei 2021 - 14:10 WIB
Tampak kelas sekolah SDN 15 SEBURING GERSIK (SAMBAS) atap yang rapuh dan kelas yang berdebu sangat membahayakan kesehatan murid. FOTO/ IST
JAKARTA - Dalam rangka mendukung terwujudnya pendidikan isnklusif dan berkualitas di Indonesia, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini, YAPPIKA-ActionAid menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan publik mengenai pendidikan inklusif.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah diskusi publik secara daring, pameran virtual dan talkshow TV yang bertujuan untuk menginformasikan capaian kerja-kerja advokasi YAPPIKA-ActionAid bersama mitra-mitra di berbagai daerah. Rangkaian kegiatan akan berlangsung mulai 24 April 2021 untuk pameran virtual, dilanjutkan dengan diskusi publik secara daring pada tanggal 1 dan 2 Mei 2021 melalui saluran Zoom.

Pameran virtual sebagai pembuka rangkaian kegiatan akan menampilkan foto-foto kondisi sekolah di 6 wilayah kerja YAPPIKA-ActionAid, yaitu Kabupaten Kupang dan Sumba Barat di , Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Bima di, Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Pandeglang dan, Serang di Banten, dan Kabupaten Bogor di Jawa Barat, dan Kabupaten Sambas di, Kalimantan Barat. Pameran foto akan memotret kondisi sekolah sebelum pendampingan pelaksanaan program dan pasca ketika pendampingan program berjalan, serta keterlibatan aktif anggota komunitas sekolah. Pameran virtual dapat diakses melalui situs resmi ciptakansekolahaman dan WebExpo-CiptakanSekolahAman dan akan berlangsung hingga 30 Mei1 November 2021.



Diskusi publik akan dihelat sebagai puncak acara, yaitu pada tanggal 1-2 Mei 2021, dengan menghadirkan Duta Persahabatan YAPPIKA-ActionAid aktor Reza Rahadian, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khsusus Kementerian Pendidikan, Komunitas Sekolah SDN Ciluar 02 Bogor, Direktur Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA), Bupati Sambas, para Sahabat Sekolah Aman, serta para mitra kerja YAPPIKA-ActionAid dan anggota komunitas sekolah dari 6 kota di wilayah kerja YAPPIKA-ActionAid.

Kegiatan virtual dan rangkaian kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat umum agar turut peduli dan secara nyata membantu mewujudkan pendidikan inklusif melalui berbagai kegiatan penggalangan dana.

Salah satu kegiatan yang telah berlangsung adalah event virtual ride bertajuk Ride 4 Change. Masyarakat dapat memberikan dukungan nyata untuk membantu dengan bersepeda. Ride 4 Change ini sendiri telah dibuka pendaftarannya hingga 30 Mei 2021.

Reza Rahadian selaku Duta Persahabatan YAPPIKA-ActionAid mengatakan, “Sejak tahun 2016 saya Saya terlibat cukup aktif mendukung kampanye Sekolah Aman, salah satu gerakan yang diprakarsai oleh YAPPIKA-ActionAid untuk mendukung terwujudnya sekolah inklusif bagi semua. Saya melihat langsung bahwa kerja kampanye dan advokasi untuk terus mengingatkan pemerintah, menyajikan fakta-fakta dari lapangan dan meningkatkan dukungan publik akan mendorong percepatan penanganan sekolah-sekolah rusak dan terwujudnya Sekolah Aman yang inklusif bagi anak-anak Indonesia.”

Sementara itu, Direktur Eksekutif YAPPIKA-ActionAid, Fransisca Fitri menyajikan fakta bahwa hasil penelitian YAPPIKA-ActionAid di 6 kabupaten/kota menunjukkan bahwa hampir 250 .000 ribu atau 1 dari 5 ruang kelas SD Negeri di Indonesia dalam kondisi rusak, rawan roboh, lembab, dan berdebu. Kondisi ini menempatkan 1 dari 5 anak SD setiap hari terancam bahaya belajar di ruang kelas yang rusak. Data yang diolah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menunjukkan bahwa setidaknya ada 150 ribu SD berada di kawasan rawan bencana. Sebanyak 36% SD Negeri di Indonesia juga tercatat tidak punya toilet yang layak.

“Dengan dukungan penuh para mitra kerja kami di daerah, Uni Eropa European Union (EU) serta dukungan korporasi dan dana publik, 5.362 anak-anak di 92 sekolah dampingan sudah merasakan fasilitas Pendidikan pendidikan yang lebih baik dan bisa belajar dengan nyaman di kelas. Namun begitu, perjuangan kita masih panjang karena masih ada ribuan sekolah dengan kondisi tidak layak.

Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hardiknas ini saya sSaya harapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai ajang pembelajaran dan sarana diskusi yang berkualitas untuk mempromosikan tata kelola dan akuntabilitas yang baik di sektor pendidikan di Indonesia, sejalan dengan pencapaian indikator #4 dari Sustainable Development Goals (SDGs) melalui keterlibatan masyarakat sipil yang aktif dalam proses pembangunan publik”, kata Fransisca Fitri.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More