Pendapatan Layanan Cloud Microsoft Alami Peningkatan 50% karena Pandemik
Rabu, 27 Januari 2021 - 13:01 WIB
MENLO PARK - Pada Selasa lalu, Microsoft mengumumkan layanan cloud Azure mengalami pertumbuhan 50%. Percepatan kuartal kedua dalam bisnis yang melambat karena pandemi Covid-19, menguntungkan investasi pembuat perangkat lunak karena mayoritas orang bekerja dan belajar dari rumah.
Baca Juga - Indikasi Kapten Afwan Mencoba Kuasai Autothrottle Sriwijaya Air SJ182 Mencuat
Saham perusahaan mengalami kenaikan 5% dalam perdagangan, setelah naik 41% sepanjang 2020. Pandemik membuat pencipta perangkat lunak bertaruh besar pada layanan komputasi awan.
Baca Juga: Ada Celah Keamanan di TikTok, Hacker Bisa Curi Data Pribadi Pengguna
Pergeseran prilaku masyarakat yang bekerja dari rumah karena pandemik telah mempercepat beralihnya perusahaan untuk menggunakan komputasi awan, sehingga menguntungkan Microsoft dan saingannya seperti unit cloud milik Amazon dan Google.
Melansir dari Reuters, Rabu (27/1/2021), saat melakukan pertemuan dengan investor, eksekutif Microsoft mengatakan perusahaannya berharap meraup pendapatan USD14,83 miliar atau sekitar Rp209 triliun dari segmen Intelligent Cloud, pada kuartal fiskal ketiga.
Sementara untuk segmen produktivitas perusahaan dan segmen komputasi personal, perusahaan berharap penjualan masing-masing meraup USD13,48 miliar atau sekitar Rp190 triliun dan USD12,50 miliar atau sekitar Ro176 triliun. Baca Juga: Serial Bumi Langit Diperankan oleh Arya Saloka Juga Dapatkan Rating Tinggi
Di sisi lain, Microsoft mengatakan GamePass, perusahaan game berlangganannya, memiliki 18 juta pengguna, naik dari jumlah sebelumnya yakni 15 juta pengguna pada September lalu. Sedangkan layanan game daring Xbox Live memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan.
Tetapi Microsoft tidak memberikan target baru pada pengguna Teams yang saat ini ada 115 juta pengguna, yang diungkapkan pada Oktober lalu. Namun, versi selulernya sejauh ini memiliki 60 juta pengguna harian.
Microsoft memaparkan, pendapatan segmen Intelligent Cloud naik 23% menjadi USD14,6 miliar atau Rp205 triliun, dengan pertumbuhan 50% di Azure. Sedangkan menurut data konsesus dari Visible Alpha, analis mengharapkan pertumbuhan 41,4% di Azure. Karena kuartal sebelumnya Azure tumbuh 48%.
"Ini benar-benar didorong oleh permintaan pelanggan yang terus berlanjut, dengan konsumsi yang lebih kuat dari perkiraan karena pelanggan telah meningkatkan fokus mereka pada transformasi digital," kata Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood.
Baca Juga - Indikasi Kapten Afwan Mencoba Kuasai Autothrottle Sriwijaya Air SJ182 Mencuat
Saham perusahaan mengalami kenaikan 5% dalam perdagangan, setelah naik 41% sepanjang 2020. Pandemik membuat pencipta perangkat lunak bertaruh besar pada layanan komputasi awan.
Baca Juga: Ada Celah Keamanan di TikTok, Hacker Bisa Curi Data Pribadi Pengguna
Pergeseran prilaku masyarakat yang bekerja dari rumah karena pandemik telah mempercepat beralihnya perusahaan untuk menggunakan komputasi awan, sehingga menguntungkan Microsoft dan saingannya seperti unit cloud milik Amazon dan Google.
Melansir dari Reuters, Rabu (27/1/2021), saat melakukan pertemuan dengan investor, eksekutif Microsoft mengatakan perusahaannya berharap meraup pendapatan USD14,83 miliar atau sekitar Rp209 triliun dari segmen Intelligent Cloud, pada kuartal fiskal ketiga.
Sementara untuk segmen produktivitas perusahaan dan segmen komputasi personal, perusahaan berharap penjualan masing-masing meraup USD13,48 miliar atau sekitar Rp190 triliun dan USD12,50 miliar atau sekitar Ro176 triliun. Baca Juga: Serial Bumi Langit Diperankan oleh Arya Saloka Juga Dapatkan Rating Tinggi
Di sisi lain, Microsoft mengatakan GamePass, perusahaan game berlangganannya, memiliki 18 juta pengguna, naik dari jumlah sebelumnya yakni 15 juta pengguna pada September lalu. Sedangkan layanan game daring Xbox Live memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan.
Tetapi Microsoft tidak memberikan target baru pada pengguna Teams yang saat ini ada 115 juta pengguna, yang diungkapkan pada Oktober lalu. Namun, versi selulernya sejauh ini memiliki 60 juta pengguna harian.
Microsoft memaparkan, pendapatan segmen Intelligent Cloud naik 23% menjadi USD14,6 miliar atau Rp205 triliun, dengan pertumbuhan 50% di Azure. Sedangkan menurut data konsesus dari Visible Alpha, analis mengharapkan pertumbuhan 41,4% di Azure. Karena kuartal sebelumnya Azure tumbuh 48%.
"Ini benar-benar didorong oleh permintaan pelanggan yang terus berlanjut, dengan konsumsi yang lebih kuat dari perkiraan karena pelanggan telah meningkatkan fokus mereka pada transformasi digital," kata Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda