Tatap Era Industri 4.0 dan Digitalisai, IOEA-III-2020 Gaungkan Operational Excellence
Jum'at, 18 Desember 2020 - 22:19 WIB
JAKARTA - Menghadapi perkembangan dunia industri yang begitu cepat di era T eknologi Industri 4.0 yang begitu cepat. Economic Review bersama para Dewan Juri: PQI Consultant, Indonesia-Asia Institute, Ideku Group kembali memberikan Apresiasi Tertinggi kepada dunia usaha Indonesia yang memiliki sederet keunggulan, dengan menerapkan operational excellence dengan pendekatan Lean Management dan Lean Thinking dengan baik . Baca Juga - Fakta Rolex Green Submariner di Lingkaran Dugaan Korupsi Edhy Prabowo
BACA JUGA: Ini Lima Tipe Penonton Netflix di Indonesia Berdasarkan Tontonan Favorit Mereka!
Melalui penyelenggaraan “INDONESIA OPERATIONAL EXCELLENCE - ZOOMINAR & INDONESIA OPERATIONAL EXCELLENCE-AWARD-III- 2020” ( IOEA-III-2020) diharapkan perusahaan mampu menggaungkan penerapan operational excellence dengan pendekatan Lean .
Bertemakan Tema : ”Enhancing Operational Excellence Facing 21st Global Competition in Industry 4.0 Era through Lean Management”, IOEA-III-2020 terus mendorong perusahaan melakukan perubahan termasuk disruption yang cepat, digitalisasi, pembukaan area pasar bebas yang makin luas, ditambah dengan adanya tatanan dunia yang baru karena COVID 19 telah membuat banyak negara dan perusahaan terpuruk.
Menghadapi kondisi ini, tiap Organisasi dan Perusahaan termasuk Institusi Negara harus meningkatkan kinerja disemua lini, agar tetap eksis dan leading. Dan tidak ada solusi lain menghadapi kondisi ini , yaitu dengan membangun Operational Excellence dalam persaingan global di era yang terus berubah.
“Penerapan Operational Excellence yang baik di seluruh perusahaan di Indonesia akan membuat system perusahaan di Indonesia akan maju dan dapat di akui di dunia. Hal ini tentunya patut diapresiasi karena turut menjadi pendongkrak kemajuan perekonomian Negara ini,” papar Pendiri sekaligus Direktur Utama Economic Review Hj.RAy. Irlisa Rachmadiana,S.Sn,MM.
Disaat yang sama, Ketua Dewan Juri Indonesia Operational Excellence Award, Budi Utomo, RLA, CBA mengatakan perubahan adalah salah satu hal yang konstan di dalam kehidupan, tidak terlepas juga pada bisnis perusahaan.
Perubahan termasuk disruption yang cepat, digitalisasi, pembukaan area pasar bebas yang makin luas, ditambah dengan adanya tatanan dunia yang baru karena COVID 19 telah membuat banyak negara dan perusahaan terpuruk. Menghadapi kondisi ini, tiap Organisasi dan Perusahaan termasuk Institusi Negara harus meningkatkan kinerja disemua lini, agar tetap eksis dan leading. Dan tidak ada solusi lain menghadapi kondisi ini , yaitu dengan membangun Operational Excellence dalam persaingan global di era yang terus berubah.
"Kadang masih sebatas “nice to have” saja atau seperti ISO yang dibeberapa Perusahaan masih sebatas just a piece of certificate. CEO belum serius terlibat pada Lean Management dan Operational Excellence ini. Belum betul betul digali dan di evaluasi sejauh mana efektifitas nya terkait peningkatan Kinerja bisnis Perusahaan atau organisasi," terangnya.
Selanjutnya, pemikiran sudah merasa “Bagus/ Sempurna” padahal prinsip dari Kaizen yang terkenal dari Toyota dan GE , jika sudah merasa baik dan sempurna, adalah tanda bahaya. "Tentu saja merasa baik dan sempurna boleh, tapi harus selalu open mind untuk terus improvement. sehingga Lean Agile kreatif inovatif muncul menjadi budaya. dan terus digulirkan dengan PDCA," tegas Budi dalam paparannya.
Penilaian Operational Excellence dilihat berdasarkan Analisis Data yakni Pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian Analisa Data/ diolah oleh para Juri ( dari berbagai macam bidang keilmuan dan pengalaman Dewan Juri). Serta penilaian melalui Desk Study.
BACA JUGA: Ini Lima Tipe Penonton Netflix di Indonesia Berdasarkan Tontonan Favorit Mereka!
Melalui penyelenggaraan “INDONESIA OPERATIONAL EXCELLENCE - ZOOMINAR & INDONESIA OPERATIONAL EXCELLENCE-AWARD-III- 2020” ( IOEA-III-2020) diharapkan perusahaan mampu menggaungkan penerapan operational excellence dengan pendekatan Lean .
Bertemakan Tema : ”Enhancing Operational Excellence Facing 21st Global Competition in Industry 4.0 Era through Lean Management”, IOEA-III-2020 terus mendorong perusahaan melakukan perubahan termasuk disruption yang cepat, digitalisasi, pembukaan area pasar bebas yang makin luas, ditambah dengan adanya tatanan dunia yang baru karena COVID 19 telah membuat banyak negara dan perusahaan terpuruk.
Menghadapi kondisi ini, tiap Organisasi dan Perusahaan termasuk Institusi Negara harus meningkatkan kinerja disemua lini, agar tetap eksis dan leading. Dan tidak ada solusi lain menghadapi kondisi ini , yaitu dengan membangun Operational Excellence dalam persaingan global di era yang terus berubah.
“Penerapan Operational Excellence yang baik di seluruh perusahaan di Indonesia akan membuat system perusahaan di Indonesia akan maju dan dapat di akui di dunia. Hal ini tentunya patut diapresiasi karena turut menjadi pendongkrak kemajuan perekonomian Negara ini,” papar Pendiri sekaligus Direktur Utama Economic Review Hj.RAy. Irlisa Rachmadiana,S.Sn,MM.
Disaat yang sama, Ketua Dewan Juri Indonesia Operational Excellence Award, Budi Utomo, RLA, CBA mengatakan perubahan adalah salah satu hal yang konstan di dalam kehidupan, tidak terlepas juga pada bisnis perusahaan.
Perubahan termasuk disruption yang cepat, digitalisasi, pembukaan area pasar bebas yang makin luas, ditambah dengan adanya tatanan dunia yang baru karena COVID 19 telah membuat banyak negara dan perusahaan terpuruk. Menghadapi kondisi ini, tiap Organisasi dan Perusahaan termasuk Institusi Negara harus meningkatkan kinerja disemua lini, agar tetap eksis dan leading. Dan tidak ada solusi lain menghadapi kondisi ini , yaitu dengan membangun Operational Excellence dalam persaingan global di era yang terus berubah.
"Kadang masih sebatas “nice to have” saja atau seperti ISO yang dibeberapa Perusahaan masih sebatas just a piece of certificate. CEO belum serius terlibat pada Lean Management dan Operational Excellence ini. Belum betul betul digali dan di evaluasi sejauh mana efektifitas nya terkait peningkatan Kinerja bisnis Perusahaan atau organisasi," terangnya.
Selanjutnya, pemikiran sudah merasa “Bagus/ Sempurna” padahal prinsip dari Kaizen yang terkenal dari Toyota dan GE , jika sudah merasa baik dan sempurna, adalah tanda bahaya. "Tentu saja merasa baik dan sempurna boleh, tapi harus selalu open mind untuk terus improvement. sehingga Lean Agile kreatif inovatif muncul menjadi budaya. dan terus digulirkan dengan PDCA," tegas Budi dalam paparannya.
Penilaian Operational Excellence dilihat berdasarkan Analisis Data yakni Pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian Analisa Data/ diolah oleh para Juri ( dari berbagai macam bidang keilmuan dan pengalaman Dewan Juri). Serta penilaian melalui Desk Study.
(dan)
tulis komentar anda