Pandemik Dorong Transformasi Digital Semua Bidang di Indonesia
Sabtu, 14 November 2020 - 01:05 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berjalan kurang lebih delapan bulan telah mengubah total aktivitas masyarakat. Salah satu hal yang paling jelas terlihat adalah masifnya pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. (Baca juga: Barisan Perusahaan Teknologi yang Mau Jadi Pahlawan Penyelamat Huawei )
Dibatasinya kegiatan tatap muka di hampir seluruh bidang, memaksa masyarakat beralih ke dunia digital atau dunia virtual. Di satu sisi, hadirnya pandemi mempercepat pengadopsian teknologi digital di masyarakat. (Baca juga: Harga Kuda Balap Galileo Kalahkan Mahar Transfer Messi & Ronaldo )
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan, terjadinya pandemi menjadi pendorong untuk melakukan transformasi di berbagai bidang di Indonesia.
Hal ini ia katakan saat menjadi Keynote Speaker webinar ALE GovDay 2020. Kegiatan ini membahas bagaimana peran teknologi di masa pandemi dan langkah-langkah apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Suharso memaparkan, beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah antara lain penyediaan jaringan backbone fiber optik, ke seluruh kabupaten/kota melalui proyek Palapa Ring.
Selain itu, ada juga pengembangan pusat data nasional, pengembangan jaringan intra-pemerintah, inisiasi penuntasan infrastruktur digital hingga ke pedesaan (program Last Mile), dan lain-lain.
"Program Last Mile diharapkan selesai pada tahun 2022 dengan menghadirkan sinyal 4G di 12.500 desa yang belum tersentuh layanan sinyal 4G," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, percepatan digital juga dilakukan di berbagai bidang lain, seperti kesehatan, keuangan, lingkungan, dan lainnya.
Di bidang kesehatan misalnya melalui telemedicine atau pelayanan kesehatan jarak jauh, terutama di daerah yang tenaga kesehatannya belum memadai.
Kemudian di bidang lingkungan, pemanfaatan digital bisa dilakukan untuk melakukan pendataan potensi kebakaran, topografi, dan lain-lain. “Manfaat transformasi digital harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Suharso.
Dibatasinya kegiatan tatap muka di hampir seluruh bidang, memaksa masyarakat beralih ke dunia digital atau dunia virtual. Di satu sisi, hadirnya pandemi mempercepat pengadopsian teknologi digital di masyarakat. (Baca juga: Harga Kuda Balap Galileo Kalahkan Mahar Transfer Messi & Ronaldo )
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan, terjadinya pandemi menjadi pendorong untuk melakukan transformasi di berbagai bidang di Indonesia.
Hal ini ia katakan saat menjadi Keynote Speaker webinar ALE GovDay 2020. Kegiatan ini membahas bagaimana peran teknologi di masa pandemi dan langkah-langkah apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Suharso memaparkan, beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah antara lain penyediaan jaringan backbone fiber optik, ke seluruh kabupaten/kota melalui proyek Palapa Ring.
Selain itu, ada juga pengembangan pusat data nasional, pengembangan jaringan intra-pemerintah, inisiasi penuntasan infrastruktur digital hingga ke pedesaan (program Last Mile), dan lain-lain.
"Program Last Mile diharapkan selesai pada tahun 2022 dengan menghadirkan sinyal 4G di 12.500 desa yang belum tersentuh layanan sinyal 4G," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, percepatan digital juga dilakukan di berbagai bidang lain, seperti kesehatan, keuangan, lingkungan, dan lainnya.
Di bidang kesehatan misalnya melalui telemedicine atau pelayanan kesehatan jarak jauh, terutama di daerah yang tenaga kesehatannya belum memadai.
Kemudian di bidang lingkungan, pemanfaatan digital bisa dilakukan untuk melakukan pendataan potensi kebakaran, topografi, dan lain-lain. “Manfaat transformasi digital harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Suharso.
(wbs)
tulis komentar anda