Penjualan Vision Pro Melempem, CEO Apple Jawab dengan Tiga Kata
Sabtu, 07 Desember 2024 - 10:52 WIB
JAKARTA - Vision Pro, perangkat AR/VR milik Apple, diluncurkan setahun lalu. Ini, jadi salah satu produk Apple yang paling gagal. Karena, baru setahun produksinya sudah dipangkas karena minimnya peminat.
Ditanya terkait hal tersebut, CEO Apple Tim Cook dengan santai menanggapi kritikan terkait kegagalan Apple Vision Pro dalam 3 kata kunci. Dalam dua wawancara kepada The Wall Street Journal baru-baru ini, Cook mengatakan Vision Pro adalah 'produk early adopter'.
Cook sadar bahwa semua orang berharap apapun produk Apple yang diluncurkan dapat mencetak rekor penjualan dan membuat tren baru. Tapi dia menempatkan Vision Pro dalam kategori yang berbeda.
“Dengan harga USD3.500 (sekitar Rp 54,25 juta), ini bukanlah produk untuk pasar massal,” kata Cook. “Saat ini, Vision Pro adalah produk early adopter. Orang-orang yang ingin memiliki teknologi masa depan hari ini — untuk itulah produk ini dibuat. Untungnya, ada cukup banyak orang yang berada di kubu itu sehingga sangat menarik”
Poin pembicaraan yang sama muncul dalam wawancara WIRED baru hari ini:
“Ini adalah produk early adopter, untuk orang-orang yang menginginkan teknologi masa depan hari ini. Orang-orang itu membelinya, dan ekosistemnya berkembang. Uji coba utama bagi kami adalah ekosistemnya.”
Memang, Apple dikenal sebagai perusahaan dengan produk-produk yang mencetak tren. Mereka berani merilis produk yang benar-benar membuat arah tren teknologi berubah.
Itulah Vision Pro saat ini. Yakni, produk yang diluncurkan dalam ekosistem yang belum berkembang. Karena VR dan AR butuh ekosistem yang dibangun. Faktanya, saat ini pengembang ARKit masih terbatas dan belum ada produk nyata di baliknya. Karena itu, Vision Pro adalah produk yang dirilis sambil membentukekosistemnya.
Ditanya terkait hal tersebut, CEO Apple Tim Cook dengan santai menanggapi kritikan terkait kegagalan Apple Vision Pro dalam 3 kata kunci. Dalam dua wawancara kepada The Wall Street Journal baru-baru ini, Cook mengatakan Vision Pro adalah 'produk early adopter'.
Cook sadar bahwa semua orang berharap apapun produk Apple yang diluncurkan dapat mencetak rekor penjualan dan membuat tren baru. Tapi dia menempatkan Vision Pro dalam kategori yang berbeda.
“Dengan harga USD3.500 (sekitar Rp 54,25 juta), ini bukanlah produk untuk pasar massal,” kata Cook. “Saat ini, Vision Pro adalah produk early adopter. Orang-orang yang ingin memiliki teknologi masa depan hari ini — untuk itulah produk ini dibuat. Untungnya, ada cukup banyak orang yang berada di kubu itu sehingga sangat menarik”
Poin pembicaraan yang sama muncul dalam wawancara WIRED baru hari ini:
“Ini adalah produk early adopter, untuk orang-orang yang menginginkan teknologi masa depan hari ini. Orang-orang itu membelinya, dan ekosistemnya berkembang. Uji coba utama bagi kami adalah ekosistemnya.”
Memang, Apple dikenal sebagai perusahaan dengan produk-produk yang mencetak tren. Mereka berani merilis produk yang benar-benar membuat arah tren teknologi berubah.
Baca Juga
Itulah Vision Pro saat ini. Yakni, produk yang diluncurkan dalam ekosistem yang belum berkembang. Karena VR dan AR butuh ekosistem yang dibangun. Faktanya, saat ini pengembang ARKit masih terbatas dan belum ada produk nyata di baliknya. Karena itu, Vision Pro adalah produk yang dirilis sambil membentukekosistemnya.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda