Soal Kamera, Begini Kritik dan Pujian DxOMark untuk Galaxy Z Flip
Sabtu, 02 Mei 2020 - 17:01 WIB
Skor keseluruhan DxOMark memberikan Galaxy Z Flip nilai 105 poin, angka yang tidak terlalu buruk untuk ponsel cerdas premium. Sayangnya skor ini hanya cukup untuk menempatkannya tepat di belakang Apple iPhone XS dan XS Max. Foto/Ist
JAKARTA - Salah satu ponsel paling mengesankan tahun ini adalah Samsung Galaxy Z Flip. Itu dikarenakan faktor bentuk dan tampilan yang fleksibel.
Di bagian depan perangkat keras, sebut laman GSM Arena, handset bukanlah sesuatu yang istimewa. Mengapa? Hasil ulasan kamera DxOMark adalah bukti tak kuatnya dapur fotografi dari Z Flip.
Skor keseluruhan pengulas memberikan Galaxy Z Flip nilai 105 poin, angka yang tidak terlalu buruk untuk ponsel cerdas premium di pengujung 2019. Sayangnya skor ini hanya cukup untuk menempatkannya tepat di belakang Apple iPhone XS dan XS Max, smartphone unggulan yang dirilis dua tahun lalu.
Tidak ada yang secara inheren salah dengan kamera, hanya persaingan di segmen premium telah menjadi sengit dan tidak sesuai dengan standar saat ini. DxO menyebut detailnya kadang-kadang agak rendah, meninggalkan "jejak", autofokus lambat, dan kamera ultra-lebar menghasilkan gambar dengan fringing warna dan pecahan fusi dalam adegan dalam ruangan.
Di sisi lain, rentang dinamis lebar, rendisi warna bagus bersama dengan white balance yang akurat dan noise dijaga agar tetap minimum. Kemampuan merekam video juga bagus lantaran unggul dalam warna, fokus, dan stabilisasi.
Di bagian depan perangkat keras, sebut laman GSM Arena, handset bukanlah sesuatu yang istimewa. Mengapa? Hasil ulasan kamera DxOMark adalah bukti tak kuatnya dapur fotografi dari Z Flip.
Skor keseluruhan pengulas memberikan Galaxy Z Flip nilai 105 poin, angka yang tidak terlalu buruk untuk ponsel cerdas premium di pengujung 2019. Sayangnya skor ini hanya cukup untuk menempatkannya tepat di belakang Apple iPhone XS dan XS Max, smartphone unggulan yang dirilis dua tahun lalu.
Tidak ada yang secara inheren salah dengan kamera, hanya persaingan di segmen premium telah menjadi sengit dan tidak sesuai dengan standar saat ini. DxO menyebut detailnya kadang-kadang agak rendah, meninggalkan "jejak", autofokus lambat, dan kamera ultra-lebar menghasilkan gambar dengan fringing warna dan pecahan fusi dalam adegan dalam ruangan.
Di sisi lain, rentang dinamis lebar, rendisi warna bagus bersama dengan white balance yang akurat dan noise dijaga agar tetap minimum. Kemampuan merekam video juga bagus lantaran unggul dalam warna, fokus, dan stabilisasi.
(iqb)
tulis komentar anda