Dianggap Merusak Kualitas Konten, Threads Siap Basmi Masalah Umpan Interaksi
Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:59 WIB
LONDON - Threads kini menghadapi tantangan serius terkait penggunaan engagement bait atau umpan interaksi. Cara ini dianggap dapat merusak kualitas konten di platform dan mengganggu pengalaman pengguna.
Engagement bait adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan postingan yang dirancang khusus untuk menarik perhatian pengguna lain dengan cara yang tidak etis.
Tujuan utama dari taktik ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak komentar, suka, dan interaksi lainnya.
Contoh terbaru mencuat ketika sebuah postingan di Threads menyatakan bahwa masyarakat berusia di atas 50 tahun tidak pantas mengenakan rok mini.
Postingan tersebut bahkan disertai gambar ilustrasi yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI).
Reaksi publik terhadap postingan ini sangat negatif, dengan banyak pengguna yang mengkritik dan menyalahkan Meta, perusahaan induk Threads.
Beberapa pengamat menganggap bahwa konten semacam ini muncul akibat pola pikir yang keliru dari Mark Zuckerberg, CEO Meta, yang sebelumnya berpendapat bahwa semakin banyak komentar adalah hal yang baik.
Namun, Kepala Instagram, Adam Mosseri, cepat mengoreksi anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak semua komentar atau balasan yang muncul adalah positif.
Engagement bait adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan postingan yang dirancang khusus untuk menarik perhatian pengguna lain dengan cara yang tidak etis.
Tujuan utama dari taktik ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak komentar, suka, dan interaksi lainnya.
Contoh terbaru mencuat ketika sebuah postingan di Threads menyatakan bahwa masyarakat berusia di atas 50 tahun tidak pantas mengenakan rok mini.
Postingan tersebut bahkan disertai gambar ilustrasi yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI).
Reaksi publik terhadap postingan ini sangat negatif, dengan banyak pengguna yang mengkritik dan menyalahkan Meta, perusahaan induk Threads.
Beberapa pengamat menganggap bahwa konten semacam ini muncul akibat pola pikir yang keliru dari Mark Zuckerberg, CEO Meta, yang sebelumnya berpendapat bahwa semakin banyak komentar adalah hal yang baik.
Namun, Kepala Instagram, Adam Mosseri, cepat mengoreksi anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak semua komentar atau balasan yang muncul adalah positif.
tulis komentar anda