Mantan Bos Google Salahkan WFH atas Ketertinggalan Google dalam Persaingan AI
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 07:51 WIB
JAKARTA - Mantan CEO Google Eric Schmidt mengkritik kebijakan kerja dari rumah (WFH) perusahaan tersebut dan mengaitkannya dengan ketertinggalan Google dalam persaingan kecerdasan buatan (AI).
Dalam sebuah diskusi di Universitas Stanford, Schmidt menyatakan bahwa Google terlalu memprioritaskan keseimbangan kerja-hidup (work-life balance) sehingga memberikan peluang bagi perusahaan rintisan seperti OpenAI dan Anthropic untuk mengambil alih kepemimpinan dalam pengembangan AI.
“Google memutuskan bahwa keseimbangan kerja-hidup, pulang lebih awal, dan bekerja dari rumah lebih penting daripada menjadi nomor 1. Sementara startup bisa berhasil karena orang-orang di sana bekerja keras,” ungkap Schmidt.
Dia juga menyarankan bahwa Google perlu mengubah kebijakan WFH jika ingin bersaing dengan perusahaan AI lainnya.
Pernyataan Schmidt memicu perdebatan tentang dampak WFH terhadap inovasi dan produktivitas. Meskipun banyak perusahaan, termasuk Google, menerapkan kebijakan WFH setelah pandemi, beberapa pemimpin bisnis khawatir bahwa kebijakan ini dapat menghambat kolaborasi dan kreativitas.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa WFH dapat memberikan manfaat seperti peningkatan kepuasan kerja dan produktivitas, serta pengurangan biaya operasional. Selain itu, perusahaan-perusahaan AI lainnya, seperti OpenAI, juga menerapkan kebijakan WFHyangfleksibel.
Dalam sebuah diskusi di Universitas Stanford, Schmidt menyatakan bahwa Google terlalu memprioritaskan keseimbangan kerja-hidup (work-life balance) sehingga memberikan peluang bagi perusahaan rintisan seperti OpenAI dan Anthropic untuk mengambil alih kepemimpinan dalam pengembangan AI.
“Google memutuskan bahwa keseimbangan kerja-hidup, pulang lebih awal, dan bekerja dari rumah lebih penting daripada menjadi nomor 1. Sementara startup bisa berhasil karena orang-orang di sana bekerja keras,” ungkap Schmidt.
Dia juga menyarankan bahwa Google perlu mengubah kebijakan WFH jika ingin bersaing dengan perusahaan AI lainnya.
Pernyataan Schmidt memicu perdebatan tentang dampak WFH terhadap inovasi dan produktivitas. Meskipun banyak perusahaan, termasuk Google, menerapkan kebijakan WFH setelah pandemi, beberapa pemimpin bisnis khawatir bahwa kebijakan ini dapat menghambat kolaborasi dan kreativitas.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa WFH dapat memberikan manfaat seperti peningkatan kepuasan kerja dan produktivitas, serta pengurangan biaya operasional. Selain itu, perusahaan-perusahaan AI lainnya, seperti OpenAI, juga menerapkan kebijakan WFHyangfleksibel.
(dan)
tulis komentar anda