Pembaruan Instagram Gabungkan DM dengan Chat Messenger
Minggu, 16 Agustus 2020 - 08:57 WIB
MENLO PARK - Lebih dari setahun yang lalu, Facebook mengumumkan rencananya untuk menggabungkan obrolan Instagram (DM) , WhatsApp , dan Messenger menjadi satu aplikasi. Kini tanda-tanda awal dari upaya ini mulai terlihat. (Baca juga: Facebook Lite Berhenti Beroperasi di iOS )
Dengan pembaruan terbaru, DM Instagram mendapatkan perbaikan besar-besaran. Kabarnya, lapor laman GSM Arena, pengguna Instagram iOS dan Android di AS menerima pembaruan yang memberi tahu mereka bahwa pengguna dapat mengirim pesan kepada teman-temannyadi Facebook melalui aplikasi Instagram, meskipun mereka tidak memiliki akun Instagram.
Pembaruan juga membuat DM lebih berwarna, sejalan dengan estetika Chat Messenger saat ini. Selain itu, ikon di sudut kanan atas aplikasi Instagram diganti dengan logo Messenger.
SINDOnews mencatat, langkah raksasa media sosial ini menggabungkan beberapa fitur anak usahanya adalah cara strategis untuk menguasai industri. Karena itu, di dalam negeri Amerika Serikat sendiri, banyak politisi yang menentangnya lantaran dianggap sebagai monopoli.
Tetapi di sisi lain, hal ini menguntungkan para pemilik akun jaringan media sosial Facebook Group. Karena mereka bisa terkoneksi dengan teman-temannya tanpa berpindah platform. (Baca juga: Buka 4 Rute Non-koridor, DKI Tambah 100 Unit Bus Transjakarta )
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Dengan pembaruan terbaru, DM Instagram mendapatkan perbaikan besar-besaran. Kabarnya, lapor laman GSM Arena, pengguna Instagram iOS dan Android di AS menerima pembaruan yang memberi tahu mereka bahwa pengguna dapat mengirim pesan kepada teman-temannyadi Facebook melalui aplikasi Instagram, meskipun mereka tidak memiliki akun Instagram.
Pembaruan juga membuat DM lebih berwarna, sejalan dengan estetika Chat Messenger saat ini. Selain itu, ikon di sudut kanan atas aplikasi Instagram diganti dengan logo Messenger.
SINDOnews mencatat, langkah raksasa media sosial ini menggabungkan beberapa fitur anak usahanya adalah cara strategis untuk menguasai industri. Karena itu, di dalam negeri Amerika Serikat sendiri, banyak politisi yang menentangnya lantaran dianggap sebagai monopoli.
Tetapi di sisi lain, hal ini menguntungkan para pemilik akun jaringan media sosial Facebook Group. Karena mereka bisa terkoneksi dengan teman-temannya tanpa berpindah platform. (Baca juga: Buka 4 Rute Non-koridor, DKI Tambah 100 Unit Bus Transjakarta )
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(iqb)
tulis komentar anda