Setop Berikan HP dan Tab ke Balita, Berdampak ke Kemampuan Bicara
Sabtu, 16 Maret 2024 - 15:15 WIB
JAKARTA - Sebuah studi baru menunjukkan waktu bermain dengan perangkat seperti ponsel dan tab memengaruhi kemampuan anak untuk berbicara lancar.
CBC melansir, Sabtu (16/3/2024) sebuah studi terbaru di JAMA Pediatrics, semakin banyak waktu balita menghabiskan waktu di perangkat, semakin sedikit mereka belajar menggunakan jenis kata-kata yang digunakan orang dewasa dalam bahasa lisan.
Ilmuwan dari Australia dan Inggris melihat dampak waktu di layar perangkat terhadap 220 keluarga Australia dengan anak-anak yang berusia antara 12 hingga 36 bulan. Mereka mengecek sekali setiap enam bulan dari 2018 hingga 2021 di rumah para responden.
Dalam dua pekan setelah setiap kunjungan, keluarga diminta untuk merekam lingkungan audio anak mereka selama rata-rata 16 jam sehari menggunakan teknologi Language Environment Analysis (LENA), yang juga dikenal sebagai "pedometer percakapan."
Di rumah masing-masing keluarga, teknologi LENA secara otomatis mengukur jumlah waktu layar, seberapa sering anak bersuara, interaksi antara anak dan orang tua, dan jumlah kata-kata dewasa yang digunakan.
Efek terbesar terjadi pada usia 36 bulan. Meski hanya diberi tambahan satu menit waktu layar - dibandingkan dengan mereka yang mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia untuk waktu layar satu jam per hari pada usia tersebut ternyata berhubungan dengan pengurangan 6,6 kata dewasa yang diucapkan di sekitar anak.
Terjadi pula 4,9 kurangnya vokalisasi anak, dan 1,1 interaksi lebih sedikit antara orang tua dan anak. Kesimpulannya, anak perlu belajar bahasa secara keseluruhan dalam beberapa tahun pertama kehidupan mereka. Kondisi ini termasuk pencapaian luar biasa untuk perkembangan otak yang sedang berkembang, dan alat terbaik untuk belajar kosakata, yaitu dengan berbicara langsung dengan orang dewasa.
Tumbuh dalam lingkungan kaya bahasa terkait dengan perkembangan bahasa anak-anak yang lebih muda, perkembangan sosial dan emosional mereka, IQ mereka, dan bagaimana otak mereka berkembang.
CBC melansir, Sabtu (16/3/2024) sebuah studi terbaru di JAMA Pediatrics, semakin banyak waktu balita menghabiskan waktu di perangkat, semakin sedikit mereka belajar menggunakan jenis kata-kata yang digunakan orang dewasa dalam bahasa lisan.
Ilmuwan dari Australia dan Inggris melihat dampak waktu di layar perangkat terhadap 220 keluarga Australia dengan anak-anak yang berusia antara 12 hingga 36 bulan. Mereka mengecek sekali setiap enam bulan dari 2018 hingga 2021 di rumah para responden.
Dalam dua pekan setelah setiap kunjungan, keluarga diminta untuk merekam lingkungan audio anak mereka selama rata-rata 16 jam sehari menggunakan teknologi Language Environment Analysis (LENA), yang juga dikenal sebagai "pedometer percakapan."
Di rumah masing-masing keluarga, teknologi LENA secara otomatis mengukur jumlah waktu layar, seberapa sering anak bersuara, interaksi antara anak dan orang tua, dan jumlah kata-kata dewasa yang digunakan.
Efek terbesar terjadi pada usia 36 bulan. Meski hanya diberi tambahan satu menit waktu layar - dibandingkan dengan mereka yang mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia untuk waktu layar satu jam per hari pada usia tersebut ternyata berhubungan dengan pengurangan 6,6 kata dewasa yang diucapkan di sekitar anak.
Terjadi pula 4,9 kurangnya vokalisasi anak, dan 1,1 interaksi lebih sedikit antara orang tua dan anak. Kesimpulannya, anak perlu belajar bahasa secara keseluruhan dalam beberapa tahun pertama kehidupan mereka. Kondisi ini termasuk pencapaian luar biasa untuk perkembangan otak yang sedang berkembang, dan alat terbaik untuk belajar kosakata, yaitu dengan berbicara langsung dengan orang dewasa.
Tumbuh dalam lingkungan kaya bahasa terkait dengan perkembangan bahasa anak-anak yang lebih muda, perkembangan sosial dan emosional mereka, IQ mereka, dan bagaimana otak mereka berkembang.
tulis komentar anda