Hypernet Technologies Tegaskan Peran dan Kontribusi Pelaku MSP dalam Pertumbuhan Ekonomi Digital
Jum'at, 08 Desember 2023 - 20:20 WIB
JAKARTA - Ekonomi digital di Indonesia saat ini tengah mengalami peningkatan pesat sepanjang 2023 dan diproyeksikan akan terus mempertahankan momentum pertumbuhannya pada tahun 2024 mendatang. Di sisi lain, masih ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh pelaku usaha dalam mengadopsi teknologi digital guna menunjang performa serta efisiensi bisnis.
Penyedia layanan terkelola atau 'managed services provider' (MSP) memainkan peran penting guna memastikan bahwa pelaku usaha mendapatkan akses yang sama terhadap teknologi mumpuni. Hal ini ditegaskan pada sesi media briefing yang menghadirkan Direktur Ekonomi Digital Center of Law and Economic Studies (Celios) Nailul Huda, CEO Hypernet Technologies Sudianto Oei,serta Chief Technology Officer Hypernet Technologies Sudino Oei pada Jumat (8/12/2023).
Sudianto Oei mengatakan bahwa capaian-capaian perusahaan sepanjang 2023 selaras dengan fakta pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. “Tercatat pada 2023, Hypernet telah melayani lebih dari 4.000 pelanggan dari beragam sektor industri serta skala bisnis, dari UMKM hingga korporasi, dan kami akan meneruskan komitmen kami terhadap pemberdayaan ekonomi digital Indonesia pada 2024 mendatang. Sesuai dengan slogan kami ‘Terima Beres,’ kami memampukan para pelaku usaha untuk fokus penuh kepada urusan bisnis sementara kami yang menyelesaikan semua urusan terkait TIK,” ujarnya.
Selain itu, memasuki 2024, Hypernet Technologies berencana menghadirkan layanan managed services di daerah termasuk Medan di Pulau Sumatera, Pulau Bali dan Lombok NTT, Manado di Pulau Sulawesi, serta Banjarmasin di Pulau Kalimantan.
Berdasarkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, diketahui bahwa ekosistem regulasi dan kebijakan yang berorientasi pada perlindungan konsumen dan keamanan nasional merupakan salah satu pilar transformasi yang perlu dijalankan. Di sini, sektor swasta dapat turut memainkan peran kritikal lewat penerapan arsitektur keamanan siber yang mutakhir.
“Mengingat keamanan siber masih menjadi salah satu kendala bagi pelaku usaha di Indonesia, Hypernet Technologies pun memberikan dukungannya kepada agenda transformasi digital nasional dengan menjadikan keamanan siber sebagai komitmen besar kami pada 2024,” ujar Sudino Oei.
Ia juga menyampaikan bahwa layanan keamanan terkelola atau managed security services yang disediakan oleh Hypernet Technologies bersifat menyeluruh alias 'end-to-end', Hal tersebut didasarka pada kebutuhan maupun tantangan nyata yang dihadapi pelaku usaha di lapangan.
"Berpedoman kepada National Institute of Standards and Technology (NIST) Framework, Hypernet Technologies membantu pelaku usaha untuk mendapatkan layanan identifikasi, proteksi, deteksi, respons, hingga pemulihan dalam satu tempat," ucapnya.
Nailul Huda juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia antara lain didukung oleh penetrasi internet dan adopsi digital yang meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Meski demikian, kesenjangan infrastruktur, SDM yang belum optimal, hingga keamanan siber menjadi sejumlah tantangan utama yang menghambat adopsi teknologi oleh pelaku usaha dari berbagai industri maupun skala bisnis,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa elemen keamanan siber yang masih harus ditingkatkan yakni meliputi proteksi pada layanan-layanan digital yang banyak dinikmati masyarakat serta kontribusi terhadap ekosistem keamanan global.
Nailul juga menambahkan, pelaku MSP termasuk Hypernet Technologies dapat memberikan kontribusi yang krusial bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia kelak. “Alih-alih melakukannya sendiri, pelaku usaha yang terkendala dari segi anggaran maupun SDM, seperti UMKM, dapat memilih untuk bermitra dengan penyedia layanan terkelola atau MSP yang dapat menawarkan sumber daya teknologi dan keamanan siber yang mumpuni rangka melangsungkan transformasi digitalnya,” tuturnya.
Penyedia layanan terkelola atau 'managed services provider' (MSP) memainkan peran penting guna memastikan bahwa pelaku usaha mendapatkan akses yang sama terhadap teknologi mumpuni. Hal ini ditegaskan pada sesi media briefing yang menghadirkan Direktur Ekonomi Digital Center of Law and Economic Studies (Celios) Nailul Huda, CEO Hypernet Technologies Sudianto Oei,serta Chief Technology Officer Hypernet Technologies Sudino Oei pada Jumat (8/12/2023).
Sudianto Oei mengatakan bahwa capaian-capaian perusahaan sepanjang 2023 selaras dengan fakta pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. “Tercatat pada 2023, Hypernet telah melayani lebih dari 4.000 pelanggan dari beragam sektor industri serta skala bisnis, dari UMKM hingga korporasi, dan kami akan meneruskan komitmen kami terhadap pemberdayaan ekonomi digital Indonesia pada 2024 mendatang. Sesuai dengan slogan kami ‘Terima Beres,’ kami memampukan para pelaku usaha untuk fokus penuh kepada urusan bisnis sementara kami yang menyelesaikan semua urusan terkait TIK,” ujarnya.
Selain itu, memasuki 2024, Hypernet Technologies berencana menghadirkan layanan managed services di daerah termasuk Medan di Pulau Sumatera, Pulau Bali dan Lombok NTT, Manado di Pulau Sulawesi, serta Banjarmasin di Pulau Kalimantan.
Berdasarkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, diketahui bahwa ekosistem regulasi dan kebijakan yang berorientasi pada perlindungan konsumen dan keamanan nasional merupakan salah satu pilar transformasi yang perlu dijalankan. Di sini, sektor swasta dapat turut memainkan peran kritikal lewat penerapan arsitektur keamanan siber yang mutakhir.
“Mengingat keamanan siber masih menjadi salah satu kendala bagi pelaku usaha di Indonesia, Hypernet Technologies pun memberikan dukungannya kepada agenda transformasi digital nasional dengan menjadikan keamanan siber sebagai komitmen besar kami pada 2024,” ujar Sudino Oei.
Ia juga menyampaikan bahwa layanan keamanan terkelola atau managed security services yang disediakan oleh Hypernet Technologies bersifat menyeluruh alias 'end-to-end', Hal tersebut didasarka pada kebutuhan maupun tantangan nyata yang dihadapi pelaku usaha di lapangan.
"Berpedoman kepada National Institute of Standards and Technology (NIST) Framework, Hypernet Technologies membantu pelaku usaha untuk mendapatkan layanan identifikasi, proteksi, deteksi, respons, hingga pemulihan dalam satu tempat," ucapnya.
Nailul Huda juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia antara lain didukung oleh penetrasi internet dan adopsi digital yang meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Meski demikian, kesenjangan infrastruktur, SDM yang belum optimal, hingga keamanan siber menjadi sejumlah tantangan utama yang menghambat adopsi teknologi oleh pelaku usaha dari berbagai industri maupun skala bisnis,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa elemen keamanan siber yang masih harus ditingkatkan yakni meliputi proteksi pada layanan-layanan digital yang banyak dinikmati masyarakat serta kontribusi terhadap ekosistem keamanan global.
Nailul juga menambahkan, pelaku MSP termasuk Hypernet Technologies dapat memberikan kontribusi yang krusial bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia kelak. “Alih-alih melakukannya sendiri, pelaku usaha yang terkendala dari segi anggaran maupun SDM, seperti UMKM, dapat memilih untuk bermitra dengan penyedia layanan terkelola atau MSP yang dapat menawarkan sumber daya teknologi dan keamanan siber yang mumpuni rangka melangsungkan transformasi digitalnya,” tuturnya.
(dsa)
tulis komentar anda