Unlimited Cloud Mulai Lenyap, Bisnis Wajib Cari Solusi

Kamis, 02 November 2023 - 11:30 WIB
Integrasi Cloud Publik dengan Cloud On-premise. (Foto: Synology)
JAKARTA - Kebijakan terbaru Dropbox untuk menghentikan paket penyimpanan cloud unlimited untuk bisnis menjadi sorotan dalam industri teknologi. Kehadiran paket penyimpanan unlimited telah lama menjadi daya tarik bagi bisnis, namun saat ini, perusahaan-perusahaan teknologi besar mulai menghentikan penawaran tersebut.

Google mengambil langkah pertama pada 2021 dengan menghentikan penyimpanan gratis untuk pengguna Google Photos dan mengakhiri paket penyimpanan unlimited untuk Google Workspace. Tahun 2023, Microsoft dan Dropbox pun mengikuti jejak serupa. Ini menggambarkan betapa sulitnya bagi penyedia layanan cloud publik untuk menjaga penawaran penyimpanan unlimited tetap berjalan.

Saat ini, lebih dari 60% data perusahaan disimpan di cloud publik, dengan 94% perusahaan global menggunakan penyimpanan cloud (GoodFirms, 2023). Hampir setengah dari data yang ada di cloud termasuk data sensitif seperti data karyawan dan konsumer perusahaan, data keuangan, dan hak kekayaan intelektual. Seiring dengan peningkatan volume data, biaya untuk penyimpanan cloud diproyeksikan akan meningkat hingga 13% pada tahun 2026, mencapai $135,1 miliar (IDC, 2023).

Ketika volume data terus bertambah, penyediaan penyimpanan unlimited menjadi tantangan yang semakin besar. Google menggarisbawahi pentingnya mengakomodasi permintaan yang terus meningkat, sementara Dropbox mengklaim bahwa penyalahgunaan ruang unlimited oleh pengguna menjadi faktor utama dalam penghentian penawaran ini, yang sebenarnya dimaksudkan untuk kebutuhan operasional bisnis, bukan penyimpanan pribadi.

Mengganti infrastruktur cloud dapat menghabiskan banyak biaya. Perusahaan harus mempertimbangkan alternatif yang seimbang dengan investasi awal mereka. Transisi ini seringkali disertai dengan biaya konversi yang tinggi, yang dapat mengakibatkan gangguan operasional dan waktu henti yang tidak diinginkan. Terlepas dari kemudahannya, cloud publik tidak selalu menjadi pilihan terbaik untuk menyimpan data bisnis yang penting karena keterbatasan kontrol yang dimiliki perusahaan terhadap server cloud publik yang notabene milik pihak ketiga.





NAS Bisa Jadi Alternatif untuk Bisnis. (Foto: Synology)

Di sisi lain, solusi cloud pribadi atau on-premise menawarkan alternatif yang menarik untuk paket penyimpanan cloud unlimited. Berbeda dengan cloud publik, solusi ini bekerja dengan menggunakan server file tersendiri melalui perangkat Network Attached Storage atau biasa disebut NAS. Infrastruktur ini mendukung skalabilitas penyimpanan yang fleksibel, memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan mereka.

Cloud pribadi juga dapat mengintegrasikan cloud secara hybrid, menciptakan keseimbangan antara cloud publik dan pribadi untuk meningkatkan efisiensi. Privasi dan keamanan data juga lebih terjamin karena bisnis memiliki lebih banyak kontrol atas server mereka.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More