AI Bisa Deteksi Diabetes dalam 10 Detik lewat Suara Pasien
Senin, 23 Oktober 2023 - 14:31 WIB
AMERIKA - Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin canggih, karena bisa digunakan untuk mendeteksi diabates dalam waktu yang cukup singkat.
New York Post melaporkan Senin (23/10) bahwa AI milik Klick Labs diklaim bisa mendeteksi diabetes tipe 2 hanya dengan mendengarkan pasien berbicara selama enam hingga sepuluh detik.
Penelitian tersebut diterbitkan dalam “Mayo Clinic Proceedings: Digital Health” yang menunjukkan tingkat akurasinya pun cukup tinggi. Yakni mencapai 89% untuk diagnosis pada wanita dan 86% untuk diagnosis pada pria.
Tapi, bagaimana caranya? Jaycee Kaufman dari Klick Labs menyebut bahwa penelitian mereka menyoroti variasi vokal yang signifikan antara individu dengan dan tanpa diabetes tipe 2. “Hasilnya dapat mengubah cara komunitas medis melakukan skrining diabetes,” katanya.
Menurutnya, metode deteksi yang ada saat ini memerlukan banyak waktu, perjalanan, dan biaya. “Nah, teknologi suara berpotensi menghilangkan hambatan-hambatan ini sepenuhnya,” lanjutnya.
Sekadar diketahui, penelitian tersebut sudah divalidasi lewat lebih dari 250 orang penderita maupun tidak menderita diabetes tipe 2. AI kemudian mencatat frasa di ponsel cerdas mereka enam kali sehari selama dua minggu.
Lebih dari 18.000 rekaman dianalisis untuk lebih dari 14 fitur akustik berbeda, yang berbeda antara penderita diabetes dan non-penderita diabetes.
Peserta juga memberikan data kesehatan dasar seperti usia, tinggi badan, dan berat badan.
Teknologi pemrosesan sinyal mampu menangkap nada-nada vokal tertentu yang tidak terdengar oleh telinga manusia. Suara-suara tersembunyi ini memberikan petunjuk yang diperlukan, menurut Kaufman.
New York Post melaporkan Senin (23/10) bahwa AI milik Klick Labs diklaim bisa mendeteksi diabetes tipe 2 hanya dengan mendengarkan pasien berbicara selama enam hingga sepuluh detik.
Penelitian tersebut diterbitkan dalam “Mayo Clinic Proceedings: Digital Health” yang menunjukkan tingkat akurasinya pun cukup tinggi. Yakni mencapai 89% untuk diagnosis pada wanita dan 86% untuk diagnosis pada pria.
Tapi, bagaimana caranya? Jaycee Kaufman dari Klick Labs menyebut bahwa penelitian mereka menyoroti variasi vokal yang signifikan antara individu dengan dan tanpa diabetes tipe 2. “Hasilnya dapat mengubah cara komunitas medis melakukan skrining diabetes,” katanya.
Menurutnya, metode deteksi yang ada saat ini memerlukan banyak waktu, perjalanan, dan biaya. “Nah, teknologi suara berpotensi menghilangkan hambatan-hambatan ini sepenuhnya,” lanjutnya.
Sekadar diketahui, penelitian tersebut sudah divalidasi lewat lebih dari 250 orang penderita maupun tidak menderita diabetes tipe 2. AI kemudian mencatat frasa di ponsel cerdas mereka enam kali sehari selama dua minggu.
Lebih dari 18.000 rekaman dianalisis untuk lebih dari 14 fitur akustik berbeda, yang berbeda antara penderita diabetes dan non-penderita diabetes.
Peserta juga memberikan data kesehatan dasar seperti usia, tinggi badan, dan berat badan.
Teknologi pemrosesan sinyal mampu menangkap nada-nada vokal tertentu yang tidak terdengar oleh telinga manusia. Suara-suara tersembunyi ini memberikan petunjuk yang diperlukan, menurut Kaufman.
Lihat Juga :
tulis komentar anda