Kecerdasan Buatan Dipastikan Akan Ubah Dunia Pendidikan, Ini Alasannya
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 07:27 WIB
Kecerdasan Buatan ubah dunia pendidikan. FOTO/The Australian
LONDON - Kecerdasan buatan (AI) akan mengubah dunia pendidikan secara signifikan. AI dapat digunakan untuk mempersonalisasi pembelajaran namun disatu sisi AI sangatlah berbahaya karena akan memicu siswa malas berkreativitas.
Personalisasi pembelajaran: AI dapat digunakan untuk membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Ini dapat dilakukan dengan menganalisis data kinerja siswa sebelumnya, gaya belajar mereka, dan minat mereka.
Meningkatkan keterlibatan siswa: AI dapat digunakan untuk membuat konten pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Misalnya, AI dapat digunakan untuk membuat game edukatif, simulasi, dan pengalaman realitas virtual dan augmented.
Membantu guru dalam tugas-tugas administrasi dan penilaian: AI dapat digunakan untuk mengautomasikan tugas-tugas administrasi guru, seperti penilaian tugas dan pembuatan laporan. Hal ini dapat membebaskan guru untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti mengajar dan membimbing siswa.
Professor Prosun Bhattacharya di KTH Royal Institute of Technology, Stockholm, mengatakan, mahasiswa tidak sepatutnya diizinkan menggunakan teknologi baru itu sebelum adanya kebijakan yang mengaturnya.
“Karena menurut saya, ini akan sangat berdampak pada kemampuan belajar para siswa, karena saat ini ilmu pengetahuan diperoleh dengan membaca buku, membaca artikel riset atau karya lainnya, yang tidak bisa digantikan informasi yang dihasilkan secara artifisial," katanya seperti dilansir dari BBC, Jumat (6/10/2023)
Apakah pelajar dapat bergantung pada AI untuk mengerjakan tugas mereka dan mencontek?
Di seluruh dunia, selama puluhan tahun, perangkat lunak Turnitin menjadi salah satu cara utama untuk memeriksa ada-tidaknya plagiarisme.
April lalu, perusahaan software itu meluncurkan sebuah alat kecerdasan buatan untuk mendeteksi konten buatan AI.
Turnitin menyediakan alat itu secara gratis kepada lebih dari 10.000 institusi pendidikan di seluruh dunia, meski ia berencana untuk membuatnya berbayar mulai awal 2024.
AI masih dalam tahap pengembangan, tetapi potensinya untuk mengubah dunia pendidikan sangat besar. Dengan AI, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih personal, efektif, dan inklusif.
Personalisasi pembelajaran: AI dapat digunakan untuk membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Ini dapat dilakukan dengan menganalisis data kinerja siswa sebelumnya, gaya belajar mereka, dan minat mereka.
Meningkatkan keterlibatan siswa: AI dapat digunakan untuk membuat konten pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Misalnya, AI dapat digunakan untuk membuat game edukatif, simulasi, dan pengalaman realitas virtual dan augmented.
Membantu guru dalam tugas-tugas administrasi dan penilaian: AI dapat digunakan untuk mengautomasikan tugas-tugas administrasi guru, seperti penilaian tugas dan pembuatan laporan. Hal ini dapat membebaskan guru untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti mengajar dan membimbing siswa.
Professor Prosun Bhattacharya di KTH Royal Institute of Technology, Stockholm, mengatakan, mahasiswa tidak sepatutnya diizinkan menggunakan teknologi baru itu sebelum adanya kebijakan yang mengaturnya.
“Karena menurut saya, ini akan sangat berdampak pada kemampuan belajar para siswa, karena saat ini ilmu pengetahuan diperoleh dengan membaca buku, membaca artikel riset atau karya lainnya, yang tidak bisa digantikan informasi yang dihasilkan secara artifisial," katanya seperti dilansir dari BBC, Jumat (6/10/2023)
Apakah pelajar dapat bergantung pada AI untuk mengerjakan tugas mereka dan mencontek?
Di seluruh dunia, selama puluhan tahun, perangkat lunak Turnitin menjadi salah satu cara utama untuk memeriksa ada-tidaknya plagiarisme.
April lalu, perusahaan software itu meluncurkan sebuah alat kecerdasan buatan untuk mendeteksi konten buatan AI.
Turnitin menyediakan alat itu secara gratis kepada lebih dari 10.000 institusi pendidikan di seluruh dunia, meski ia berencana untuk membuatnya berbayar mulai awal 2024.
AI masih dalam tahap pengembangan, tetapi potensinya untuk mengubah dunia pendidikan sangat besar. Dengan AI, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih personal, efektif, dan inklusif.
(wbs)
tulis komentar anda