Remaja Palestina Ini Ciptakan Aplikasi AI untuk Berkomunikasi dengan Bayi
Senin, 02 Oktober 2023 - 11:34 WIB
JERUSALEM - Seorang remaja Palestina berhasil membuat aplikasi bertenaga artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang bisa berguna untuk berkomunikasi dengan bayi. Ia adalah Layali Khatib yang baru berusia 15 tahun.
Khatib bersikeras untuk membantu para ibu berkomunikasi dengan bayinya dengan cara mengidentifikasi alasan bayi mereka menangis. Caranya dengan memprediksi penyebab air mata bayi keluar berdasarkan nada tangisannya.
Tinggal bersama bayi kembar dan saudara laki-lakinya yang baru lahir, remaja Palestina ini menggunakan suara tangisan saudaranya mengembangkan aplikasinya. Ia juga menyematkan teknologi AI ke dalam aplikasi.
Dengan aplikasi ini para ibu bisa mengetahui penyebab tangisan bayi mereka, apakah karena kelaparan, mengantuk, nyeri, atau popok basah. Khatib mulai mengembangkan aplikasi tersebut, yang disebutnya "Motherhood Guide" pada tahun 2019 lalu.
Meskipun memilih untuk tidak membagikan detail spesifik tentang cara kerja aplikasinya, Khatib mengatakan bahwa prosesnya melibatkan perekaman suara seorang anak saat menangis, yang kemudian dianalisis melalui proses AI.
Pengembang muda tersebut mengatakan bahwa aplikasinya bekerja dengan akurasi 93 persen dan akan memberikan tips kepada ibu untuk merawat bayinya. Ini bisa digunakan untuk bayi di bawah 18 bulan, dihimpun dari Euro News pada Senin (2/10/2023).
Khatib sendiri belajar coding dengan mengikuti kelas online dan menggunakan situs web sumber terbuka untuk membuat aplikasi. Setelah menyebarkannya aplikasi ini ke seluruh dunia, Khatib berencana mengembangkan aplikasi yang dapat mendiagnosis Autisme.
Khatib bersikeras untuk membantu para ibu berkomunikasi dengan bayinya dengan cara mengidentifikasi alasan bayi mereka menangis. Caranya dengan memprediksi penyebab air mata bayi keluar berdasarkan nada tangisannya.
Tinggal bersama bayi kembar dan saudara laki-lakinya yang baru lahir, remaja Palestina ini menggunakan suara tangisan saudaranya mengembangkan aplikasinya. Ia juga menyematkan teknologi AI ke dalam aplikasi.
Dengan aplikasi ini para ibu bisa mengetahui penyebab tangisan bayi mereka, apakah karena kelaparan, mengantuk, nyeri, atau popok basah. Khatib mulai mengembangkan aplikasi tersebut, yang disebutnya "Motherhood Guide" pada tahun 2019 lalu.
Meskipun memilih untuk tidak membagikan detail spesifik tentang cara kerja aplikasinya, Khatib mengatakan bahwa prosesnya melibatkan perekaman suara seorang anak saat menangis, yang kemudian dianalisis melalui proses AI.
Pengembang muda tersebut mengatakan bahwa aplikasinya bekerja dengan akurasi 93 persen dan akan memberikan tips kepada ibu untuk merawat bayinya. Ini bisa digunakan untuk bayi di bawah 18 bulan, dihimpun dari Euro News pada Senin (2/10/2023).
Khatib sendiri belajar coding dengan mengikuti kelas online dan menggunakan situs web sumber terbuka untuk membuat aplikasi. Setelah menyebarkannya aplikasi ini ke seluruh dunia, Khatib berencana mengembangkan aplikasi yang dapat mendiagnosis Autisme.
(wbs)
tulis komentar anda