Apple Kini Dua Kali Lipat Lebih Besar dari ExxonMobil

Selasa, 24 Februari 2015 - 10:29 WIB
Apple Kini Dua Kali Lipat Lebih Besar dari ExxonMobil
Apple Kini Dua Kali Lipat Lebih Besar dari ExxonMobil
A A A
CUPERTINO - Saham Apple melonjak 21,7% tahun ini, seiring kesuksesan penjualan iPhone 6 di September dan peluncuran smartwatch pertama. Posisi Apple kini dua kali lebih besar dari perusahaan yang terdaftar terbesar kedua di dunia, raksasa minyak ExxonMobil.

Saham produsen iPhone melonjak 2,7% Senin kemarin, ditutup pada USD133 atau sekitar Rp1,71 juta. Justru saat itu kondisi saham ExxonMobil jatuh 1% ke USD89,01 atau kisaran Rp1,15 juta.

Apple dikabarkan telah meminta pemasok Asia untuk memproduksi lebih dari 5 juta Apple Watches menjelang tanggal rilis secara ritel April mendatang. Penjualan yang kuat dari iPhone 6, mendorong perusahaan meraih laba terbesar dalam kuartal. Penjualan meningkat 29,5% dalam tiga bulan terakhir 2014 menjadi 74,6 miliar. Kondisi ini menggerek pendapatan bersih dari USD13,1 miliar atau bernilai Rp169 triliun menjadi USD18 miliar atau sekitar Rp232,21 triliun dalam kuartal tersebut.

Hasil tersebut menjadikan Apple berada di posisi puncak sebagai perusahaan terbesar di dunia dengan pendapatan USD700 miliar atau senilai Rp9.030,42 triliun pada 10 Februari. CEO Apple Tim Cook, mengatakan dalam sebuah konferensi awal bulan ini, bahwa ia yakin perusahaan akan terus tumbuh dengan pesat.

"Steve (Jobs, pendiri Apple dan mantan kepala eksekutif) melakukan banyak hal bagi kita selama bertahun-tahun. Salah satu hal yang ia tanam dalam diri kita adalah, bahwa jangan pernah membatasi pemikiran Anda," katanya seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (24/2/2015).

Awal bulan ini, Apple mengungkapkan rencana meminjam miliaran dolar, meskipun cadangan kas masih besar sekitar USD150 miliar atau Rp1.935,09 triliun. Cook telah menegaskan, bahwa Apple bukanlah penimbun uang tunai.

Dia mengatakan, perusahaan akan mengembalikan uang itu dan mengumumkan rincian program pengembalian modal pada April mendatang. "Pada umumnya, pandangan saya adalah kita tidak perlu uang tunai, dengan beberapa tingkat penyangga, kami ingin mengembalikan," pungkas Cook.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8165 seconds (0.1#10.140)