Telkom Bangun Jakarta Digital Valley
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus mengembangkan industri kreatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di Tanah Air dengan membangun Jakarta Digital Valley (JakDiva).
"Pembangunan JakDiva ini menambah dua digital valley Telkom yang sudah ada sebelumnya, yaitu Bandung Digital Valley, dan Jogja Digital Valley," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Telkom Indra Utoyo dalam siaran persnya, Rabu (26/11/2014).
Menurut Indra, Jakarta Digital Valley diharapkan akan membawa para teknopreneur dan teknoventura ke dalam sebuah platform kerja sama yang saling menguntungkan.
Jakarta Digital Valley memiliki daya tampung 50 pengembang aplikasi dengan luas 500 meter persegi dan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung yang nyaman untuk melakukan ideation, kreasi dan inovasi berbagai solusi ICT.
Seluruh fasilitas ini akan didukung oleh perangkat server sebagai penunjang inkubator solusi aplikasi dan konten dalam bentuk application store, mobile cloud dan solusi enterprise.
"Kita wujudkan kehadiran digital valley yang didukung Telkom itu hadir di 3 kota dan didukung dengan 20 Digital Innovation Lounge (DiLo) di 20 kota dalam waktu dekat," ujar Indra.
Dengan begitu dalam dua tahun ke depan aplikasi-aplikasi dan konten-konten kreatif dari Jakarta Digital Valley diharapkan sudah membanjiri store/market di berbagai platform yang populer di masyarakat dan menjadi trend di kalangan first adopter seperti Android, Blackberry dan iPhone.
Telkom berkomitmen menanamkan investasi sampai dengan Rp50 milliar hingga 2016 untuk mendukung seluruh aktivitas Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, Jakarta Digital Valley.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut Telkom mengatakan, pemerintah sangat mendukung munculnya pusat-pusat Digital Valley di kota-kota besar di Indonesia karena sejalan dengan visi Pemerintah yang ingin mengembangkan industri kreatif sebagai salah satu sumber devisa.
"Pemerintah berharap dalam waktu tidak lama lagi akan semakin banyak lagi produk kreatif nasional yang dihasilkan entrepreneur kita yang akan mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di mancanegara," tegas Arief Yahya yang juga penggagas Digital Valley dan DiLo ini.
Jakarta Digital Valley dalam jangka panjang mendorong dan mempercepat swasembada ICT khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas akan terpenuhi oleh pengembang dalam negeri.
"Pembangunan JakDiva ini menambah dua digital valley Telkom yang sudah ada sebelumnya, yaitu Bandung Digital Valley, dan Jogja Digital Valley," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Telkom Indra Utoyo dalam siaran persnya, Rabu (26/11/2014).
Menurut Indra, Jakarta Digital Valley diharapkan akan membawa para teknopreneur dan teknoventura ke dalam sebuah platform kerja sama yang saling menguntungkan.
Jakarta Digital Valley memiliki daya tampung 50 pengembang aplikasi dengan luas 500 meter persegi dan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung yang nyaman untuk melakukan ideation, kreasi dan inovasi berbagai solusi ICT.
Seluruh fasilitas ini akan didukung oleh perangkat server sebagai penunjang inkubator solusi aplikasi dan konten dalam bentuk application store, mobile cloud dan solusi enterprise.
"Kita wujudkan kehadiran digital valley yang didukung Telkom itu hadir di 3 kota dan didukung dengan 20 Digital Innovation Lounge (DiLo) di 20 kota dalam waktu dekat," ujar Indra.
Dengan begitu dalam dua tahun ke depan aplikasi-aplikasi dan konten-konten kreatif dari Jakarta Digital Valley diharapkan sudah membanjiri store/market di berbagai platform yang populer di masyarakat dan menjadi trend di kalangan first adopter seperti Android, Blackberry dan iPhone.
Telkom berkomitmen menanamkan investasi sampai dengan Rp50 milliar hingga 2016 untuk mendukung seluruh aktivitas Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, Jakarta Digital Valley.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut Telkom mengatakan, pemerintah sangat mendukung munculnya pusat-pusat Digital Valley di kota-kota besar di Indonesia karena sejalan dengan visi Pemerintah yang ingin mengembangkan industri kreatif sebagai salah satu sumber devisa.
"Pemerintah berharap dalam waktu tidak lama lagi akan semakin banyak lagi produk kreatif nasional yang dihasilkan entrepreneur kita yang akan mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di mancanegara," tegas Arief Yahya yang juga penggagas Digital Valley dan DiLo ini.
Jakarta Digital Valley dalam jangka panjang mendorong dan mempercepat swasembada ICT khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas akan terpenuhi oleh pengembang dalam negeri.
(dol)