Waspadai Celah Keamanan di Lalu Lintas Data Terenkripsi

Selasa, 25 November 2014 - 13:08 WIB
Waspadai Celah Keamanan...
Waspadai Celah Keamanan di Lalu Lintas Data Terenkripsi
A A A
JAKARTA - Blue Coat Systems Inc.menemukan adanya celah keamanan di lalu lintas data terenkripsi bagi penjahat cyber menyelipkan malware dalam data transaksi yang dienkripsi.

Penggunaan enkripsi di berbagai jenis situs web, baik bisnis dan konsumen, malah meningkatkan kekhawatiran mengenai keamanan pribadi.

Saat ini, delapan dari 10 situs web yang teratas di dunia menurut Alexa, memiliki teknologi enkripsi SSL di seluruh bagian dari situs mereka.

Aplikasi yang penting bagi bisnis, sudah sejak lama menerapkan enkripsi untuk melindungi data yang dialirkan. Sebagai hasilnya, enkripsi memberi jalan bagi suatu bentuk ancaman supaya tidak terdeteksi oleh lapisan keamanan, dan menimbulkan kebocoran data di dalam sistem perusahaan.

Dalam periode tujuh hari, Blue Coat Labs menemukan lebih dari 100.000 request berasal dari para pelanggan. Isinya mengenai informasi keamanan situs-situs menggunakan protokol keamanan enkripsi HTTPS, untuk mengatasi dan mengendalikan penyebaran malware.

Kehilangan data yang besar sangat mungkin terjadi sebagai akibat dari serangan pihak luar atau orang dalam yang mengalami sakit hati, dan data yang rahasia bisa bocor ke luar.

Faktanya, dalam periode 12 bulan dimulai dari September 2013, informasi keamanan yang diterima oleh Blue Coat 11-14% di antaranya bertanya mengenai keamanan situs web yang terenkripsi.

Salah satu contoh ancaman malware yang bersembunyi di balik lalu lintas data terenkripsi adalah Dyre. Sebuah Trojan asal Ukraina yang tersebar luas dan bisa mencuri password pengguna.

“Tarik ulur antara keamanan pribadi dan keamanan perusahaan menciptakan sebuah pintu yang terbuka bagi serangan malware melalui SSL di jaringan perusahaan, sehingga menimbulkan resiko bagi data semua orang,” kata Country Manager Blue Coat Indonesia, Adji Adidwiwidjana dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (25/11/2014).

Supaya perusahaan bisa menjaga data pelanggan tetap aman dan mematuhi peraturan yang berlaku, diperlukan visibilitas untuk bisa melihat ancaman keamanan yang tersembunyi di balik lalu lintas data terenkripsi.
(dyt)
Berita Terkait
Memetakan Tanggung Jawab...
Memetakan Tanggung Jawab Platform Intermediary di Indonesia
Tingkatkan Koneksi Internet...
Tingkatkan Koneksi Internet Saat Liburan, Passpod Luncurkan Program Internet KPK
Surge Berencana Tingkatkan...
Surge Berencana Tingkatkan Kualitas Layanan di Acara Bukber dengan Komunitas Investor HaLu
Sinyal IM3 Terus Tersambung...
Sinyal IM3 Terus Tersambung Hingga ke Pulau Kecil
Menkomdigi Meutya Hafid...
Menkomdigi Meutya Hafid Kunker Perdana ke NTT, Cek Jaringan Internet dan Dialog dengan Pelajar
Program Donasi Internet...
Program Donasi Internet Berbagi Tanpa Batas
Berita Terkini
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama XL, Apakah Bisa?
2 jam yang lalu
China Bocor Halus: Robot...
China Bocor Halus: Robot Humanoid Tiangong Jadi Open Source, Siapa Saja Boleh Gunakan dan Kembangkan!
11 jam yang lalu
Era Baru Internet Tanpa...
Era Baru Internet Tanpa Kartu Fisik, Begini Jurus XLSMART Dorong Adopsi eSIM!
12 jam yang lalu
Varian JN.1 Picu Lonjakan...
Varian JN.1 Picu Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 di Asia
22 jam yang lalu
Keseringan Menggunakan...
Keseringan Menggunakan Ponsel Diklaim Menyebabkan Kepala Tertunduk
1 hari yang lalu
Nama Baru Elon Musk...
Nama Baru Elon Musk di X Menyebabkan Kripto Tiba-tiba Melonjak
1 hari yang lalu
Infografis
Manchester City Gagal...
Manchester City Gagal Juara Piala FA, Pep di Ujung Tanduk?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved