Ini Terobosan Telkom Mengakselerasi ICT Kampus
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk melakukan terobosan mengakselerasi ICT Kampus di Indonesia melalui program Indonesia Digital Network (IDN).
Program tersebut bernama IndiCampus (Indonesia Digital Campus), mempercepat terpenuhinya prasyarat World Class Campus di seluruh kampus di Indonesia.
Salah satu indikatornya adalah telah dapat menyediakan throughput bandwidth broadband akses, sebesar 5 (lima) kbps per mahasiswa. Jadi kampus dengan 1.000 mahasiswa idealnya harus memiliki bandwidth di kampusnya paling tidak sebesar 5 Mbps.
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddn mengatakan, implementasi program IndiCampus ini dilakukan dengan cara menyediakan layanan ICT (penetrasi broadband dan digitalisasi kampus), bagi perguruan tinggi.
"Tujuannya untuk memudahkan proses belajar mengajar dan interaksi, yang bertujuan menjadikan mahasiswa memiliki daya saing di level internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2014).
IndiCampus dilakukan dengan pendekatanan 3C, yakni Connectivity, Content, dan Community.
Lebih lanjut Awaluddin mengatakan, Telkom melakukan penggelaran infrastruktur dengan teknologi Fiber Optik di seluruh kampus (connectivity), menyediakan platform dan aplikasi yang memudahkan proses belajar mengajar di lingkungan kampus (content).
Tidak sampai di situ, Telkom juga menjalin kerja sama dengan komunitas Perguruan Tinggi, yaitu Dosen, Mahasiswa, Rektorat, Regulator, dan Asosiasi-Asosiasi Perguruan Tinggi terkait (Community).
Program IndiCampus ini sendiri telah di-launching secara Nasional di “Universitas 17 Agustus 1945” Cirebon pada 11 Juni 2014. Pada awal launching program IndiCampus, diharapkan di 2014 Telkom dapat memberikan layanan ICT ke 2000 kampus seluruh indonesia, dengan total konsumsi bandwith kampus sebanyak 5 Gbps.
Angka ini dihitung dengan asumsi, masing-masing kampus yang disasar mengonsumsi bandwidth 2 Mbps sampai 3 Mbps untuk per kampusnya.
Setelah beberapa bulan berjalan, saat ini Telkom telah sukses melayani kebutuhan ICT kampus di 1,176 kampus di seluruh Indonesia.
Total konsumsi bandwith kampus saat ini telah melewati target yang ditetapkan, yaitu sebesar 5,66 Gbps. Dari segi revenue segmen kampus, Program IndiCampus juga telah berhasil meningkatkan pendapatan Telkom yaitu sebesar Rp40 milyar.
Rata rata kampus masuk dalam program IndiCampus adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS), tersebar di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Telkom sendiri telah melayani hampir 50 kampus kampus PTN di seluruh Indonesia dengan konsumsi bandwidth sebesar 60 Gbps. Revenue Telkom di segmen ini hampir menembus angka Rp200 milyar.
"Diharapkan di akhir 2014, Telkom mampu memberikan layanan ICT ke hampir 2.000 kampus di seluruh Indonesia, yang sisanya akan dilanjutkan dalam program kerja IndiCampus di 2015," pungkasnya.
Program tersebut bernama IndiCampus (Indonesia Digital Campus), mempercepat terpenuhinya prasyarat World Class Campus di seluruh kampus di Indonesia.
Salah satu indikatornya adalah telah dapat menyediakan throughput bandwidth broadband akses, sebesar 5 (lima) kbps per mahasiswa. Jadi kampus dengan 1.000 mahasiswa idealnya harus memiliki bandwidth di kampusnya paling tidak sebesar 5 Mbps.
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddn mengatakan, implementasi program IndiCampus ini dilakukan dengan cara menyediakan layanan ICT (penetrasi broadband dan digitalisasi kampus), bagi perguruan tinggi.
"Tujuannya untuk memudahkan proses belajar mengajar dan interaksi, yang bertujuan menjadikan mahasiswa memiliki daya saing di level internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2014).
IndiCampus dilakukan dengan pendekatanan 3C, yakni Connectivity, Content, dan Community.
Lebih lanjut Awaluddin mengatakan, Telkom melakukan penggelaran infrastruktur dengan teknologi Fiber Optik di seluruh kampus (connectivity), menyediakan platform dan aplikasi yang memudahkan proses belajar mengajar di lingkungan kampus (content).
Tidak sampai di situ, Telkom juga menjalin kerja sama dengan komunitas Perguruan Tinggi, yaitu Dosen, Mahasiswa, Rektorat, Regulator, dan Asosiasi-Asosiasi Perguruan Tinggi terkait (Community).
Program IndiCampus ini sendiri telah di-launching secara Nasional di “Universitas 17 Agustus 1945” Cirebon pada 11 Juni 2014. Pada awal launching program IndiCampus, diharapkan di 2014 Telkom dapat memberikan layanan ICT ke 2000 kampus seluruh indonesia, dengan total konsumsi bandwith kampus sebanyak 5 Gbps.
Angka ini dihitung dengan asumsi, masing-masing kampus yang disasar mengonsumsi bandwidth 2 Mbps sampai 3 Mbps untuk per kampusnya.
Setelah beberapa bulan berjalan, saat ini Telkom telah sukses melayani kebutuhan ICT kampus di 1,176 kampus di seluruh Indonesia.
Total konsumsi bandwith kampus saat ini telah melewati target yang ditetapkan, yaitu sebesar 5,66 Gbps. Dari segi revenue segmen kampus, Program IndiCampus juga telah berhasil meningkatkan pendapatan Telkom yaitu sebesar Rp40 milyar.
Rata rata kampus masuk dalam program IndiCampus adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS), tersebar di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Telkom sendiri telah melayani hampir 50 kampus kampus PTN di seluruh Indonesia dengan konsumsi bandwidth sebesar 60 Gbps. Revenue Telkom di segmen ini hampir menembus angka Rp200 milyar.
"Diharapkan di akhir 2014, Telkom mampu memberikan layanan ICT ke hampir 2.000 kampus di seluruh Indonesia, yang sisanya akan dilanjutkan dalam program kerja IndiCampus di 2015," pungkasnya.
(dyt)