Lapan Akan Luncukan Satelit Pengindera Jarak Jauh

Selasa, 04 November 2014 - 19:32 WIB
Lapan Akan Luncukan...
Lapan Akan Luncukan Satelit Pengindera Jarak Jauh
A A A
DENPASAR - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meluncurkan satelit yang menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh yaitu LAPAN-A2 di pertengahan tahun 2015.

Kepala LAPAN Thomas Djamaludin menyatakan, hal ini merupakan upaya menuju kemandirian dibidang satelit. Pihaknya sudah mulai mengembangkan pembuatan satelit mikro sejak dari tahun 2007.

Dimulai dari satelit mikro LAPAN-A1 untuk penginderaan jauh yang menggunakan kamera video, namun karena usianya sudah 7 tahun sensornya sudah tidak berfungsi dengan baik.

“Pihak LAPAN sedang menyiapkan LAPAN generasi dua atau LAPAN-A2 yang sudah siap diluncurkan pada pertengahan 2015 dengan menggunakan roket peluncur dari India. Muatan LAPAN-A2 adalah kamera untuk penginderaan jauh ditambah dengan pendeteksi kapal otomatik, ditambah dengan komunikasi radio amatir,” ungkapnya usai membuka konferensi The 12th Pan Ocean Remote Sensing Conference di Denpasar, Selasa (4/11/2014).

Pihaknya juga tengah menyiapkan satelit LAPAN-A3 yang sekarang dalam tahap integrasi dan pengujian yang diharapkan bisa diluncurkan di akhir 2015.

Thomas juga menegaskan, LAPAN ingin mendorong adanya kerjasama nasional berupa konsorsium nasional untuk membuat satelit nasional penginderaan jauh yang kapasitasnya lebih besar, itu bisa sebagai pembelajaran kita untuk menguasai satelit kedepannya.

“Kita berupaya untuk menjadi Negara yang bisa mandiri dari segi pemenuhan satelit, di kehidupan modern sekarang ini kita tergantung pada dua yaitu teknologi informasi dan antariksa,” jelasnya.

Menurutnya, satelit itu hanya berumur 5 sampai sampai 15 tahun, karena itu Indonesia tidak bisa tergantung pada Negara lain, “Kita menikmati komunikasi penyiaran kita menggunakan satelit yang kita beli dari asing. Selama ini menggunakan satelit asing dengan iuran tahunan,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Data LAPAN Dedi Irawadi mengungkapkan, LAPAN memiliki dua skenario dalam pembuatan satelit.

“Untuk satelit kemampuan sendiri itu eksperimental seperti A1, A2, untuk satelit operasional nggak mungkin biaya sendiri makanya kita punya konsep konsorsium satelit nasional ada BPPT, LIPI dan KKP semua lembaga fungsinya selain untuk konservasi alam dan keamanan,”paparnya.
(dol)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Berita Terkini
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
11 jam yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
14 jam yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
1 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
1 hari yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
1 hari yang lalu
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved