Kutu Vespa Lahir Akibat Jalanan Macet
A
A
A
SIAPA yang tidak tahu vespa? Pasti semua orang tahu vespa, karena mempunyai bentuk klasik, unik dan masih banyak lagi alasannya. Tapi, siapa yang tahu Kutu Vespa Club (kuves)?.
Ini adalah sekumpulan pecinta Vespa yang lahir dari kesamaan para anggota yang sudah penat dengan kemacetan lalu lintas Jakarta. Mereka rela menyimpan mobilnya di garasi dan beralih dengan menggunakan Vespa.
“Dengan naik Vespa kita bisa menikmati panasnya terik matahari saat melakukan aktifitas sehari-hari. Hal ini merupakan pengalaman yang luar biasa, hal ini menjadi semangat yang dapat dirasakan oleh semua anggota,” jelas Sentot Soepartono, Ketua Kutu Vespa Club.
Sentot menambahkan, hal tersebut yang membuat kami kompak untuk memarkirkan mobil di rumah, dan mengganti dengan Vespa untuk menunjang mobilitas sehari-hari. Apalagi klub yang punya anggota 40 orang ini adalah para pekerja yang punya mobilitas tinggi.
“Selain bentuknya yang unik, Vespa keluaran baru mudah dikendarai. Tinggal gas langsung ngacir seperti Kutu,” jelasnya. Uniknya, klub ini punya kesamaan, semua Vespa dipasang lampu hazard.
“Sehingga saat riding lampu hazard yang menyala menjadi ciri khas kala rombongan Kuves sedang rolling thunder,” ungkap Sentot yang akrab dipanggil Kapten Soe.
Untuk urusan Touring dan kegiatan klub masih belum banyak, pasalnya klub ini baru dideklarasikan pada 17 Agustus 2014. Tapi, semangat persaudaraan tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Kami sengaja belum melakukan touring dan kegiatan lainnya, karena ingin berkonsentrasi untuk saling mengenal satu sama lain dengan seluruh anggota Kuves,” ungkap pria ramah ini.
Tapi, bukan berarti klub ini berjalan tanpa kegiatan. “Kami sudah merencakan untuk touring jarak yang cukup jauh, selain itu juga sedang direncanakan menggelar kegiatan sosial yang bisa berguna bagi masyarakat,” ujar Yusuf Arief, Sekjen Kuves.
Bagi Anda yang ingin bergabung dengan klub ini, bisa sambangi markasnya di Jalan Bangka 1 no 4A, Jakarta Selatan. Telepon 0816-1642-393.
“Enggak ada persyaratan khusus untuk bisa bergabung di klub kami, yang penting punya Vespa saja,” pungkas Yusuf, yang mengendarai Vespa GT200 tahun 2007.
Ini adalah sekumpulan pecinta Vespa yang lahir dari kesamaan para anggota yang sudah penat dengan kemacetan lalu lintas Jakarta. Mereka rela menyimpan mobilnya di garasi dan beralih dengan menggunakan Vespa.
“Dengan naik Vespa kita bisa menikmati panasnya terik matahari saat melakukan aktifitas sehari-hari. Hal ini merupakan pengalaman yang luar biasa, hal ini menjadi semangat yang dapat dirasakan oleh semua anggota,” jelas Sentot Soepartono, Ketua Kutu Vespa Club.
Sentot menambahkan, hal tersebut yang membuat kami kompak untuk memarkirkan mobil di rumah, dan mengganti dengan Vespa untuk menunjang mobilitas sehari-hari. Apalagi klub yang punya anggota 40 orang ini adalah para pekerja yang punya mobilitas tinggi.
“Selain bentuknya yang unik, Vespa keluaran baru mudah dikendarai. Tinggal gas langsung ngacir seperti Kutu,” jelasnya. Uniknya, klub ini punya kesamaan, semua Vespa dipasang lampu hazard.
“Sehingga saat riding lampu hazard yang menyala menjadi ciri khas kala rombongan Kuves sedang rolling thunder,” ungkap Sentot yang akrab dipanggil Kapten Soe.
Untuk urusan Touring dan kegiatan klub masih belum banyak, pasalnya klub ini baru dideklarasikan pada 17 Agustus 2014. Tapi, semangat persaudaraan tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Kami sengaja belum melakukan touring dan kegiatan lainnya, karena ingin berkonsentrasi untuk saling mengenal satu sama lain dengan seluruh anggota Kuves,” ungkap pria ramah ini.
Tapi, bukan berarti klub ini berjalan tanpa kegiatan. “Kami sudah merencakan untuk touring jarak yang cukup jauh, selain itu juga sedang direncanakan menggelar kegiatan sosial yang bisa berguna bagi masyarakat,” ujar Yusuf Arief, Sekjen Kuves.
Bagi Anda yang ingin bergabung dengan klub ini, bisa sambangi markasnya di Jalan Bangka 1 no 4A, Jakarta Selatan. Telepon 0816-1642-393.
“Enggak ada persyaratan khusus untuk bisa bergabung di klub kami, yang penting punya Vespa saja,” pungkas Yusuf, yang mengendarai Vespa GT200 tahun 2007.
(dol)