Electronic City Belum Masuk Surabaya
Selasa, 21 Oktober 2014 - 17:30 WIB
Electronic City Belum Masuk Surabaya
A
A
A
JAKARTA - Toko retail moderen elektronik, Electronic City, yang sudah banyak terdapat dibeberapa kota besar Indonesia, ternyata belum masuk ke Surabaya.
"Kita belum masuk Surabaya karena market mterlalu tradisional, pola belanjanya," ucap Commercial & Investor Relations Director PT Electronic City Indonesia Tbk, saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Dia menambahkan, alasan perusahaan berekspansi ke sebuah daerah adalah untuk menghasilan uang. Sedangkan, di sana marketnya sangat perang harga.
"Kita belum masuk, karena Surabaya adalah kota yang sangat price war city," ungkap Ferry.
Fenomena ini sangat bertolak belakang dengan nilai yang dipegang Electronic City. Perusahaan retail elektronik ini lebih mengedepankan nilai tambah.
"Jadi kalau selalu di-judgement dari sisi harga terus, price war bukan lah policy kita," katanya.
Semua itu tidak lantas membuat Electronic City menutup kemungkinan untuk berekspansi ke Surabaya.
"Surabaya buat kami, menunggu kapan market ready, kita masuk. Ke depan karena mulai banyak player, cost of pricing tinggi sehingga akan terus bersaing," tandasnya
"Kita belum masuk Surabaya karena market mterlalu tradisional, pola belanjanya," ucap Commercial & Investor Relations Director PT Electronic City Indonesia Tbk, saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Dia menambahkan, alasan perusahaan berekspansi ke sebuah daerah adalah untuk menghasilan uang. Sedangkan, di sana marketnya sangat perang harga.
"Kita belum masuk, karena Surabaya adalah kota yang sangat price war city," ungkap Ferry.
Fenomena ini sangat bertolak belakang dengan nilai yang dipegang Electronic City. Perusahaan retail elektronik ini lebih mengedepankan nilai tambah.
"Jadi kalau selalu di-judgement dari sisi harga terus, price war bukan lah policy kita," katanya.
Semua itu tidak lantas membuat Electronic City menutup kemungkinan untuk berekspansi ke Surabaya.
"Surabaya buat kami, menunggu kapan market ready, kita masuk. Ke depan karena mulai banyak player, cost of pricing tinggi sehingga akan terus bersaing," tandasnya
(dyt)
