Sony Rambah Dunia Automotif Lewat Sensor Kamera
A
A
A
TOKYO - Diawali dengan Apple, kini merek elektronik lain seolah berlomba masuk ke dunia automotif. Seperti yang dilakukan Sony, merek asal Jepang ini dikabarkan sedang mempersiapkan sensor kamera baru yang ditujukan untuk sistem mengemudi otonom.
Seperti yang diberitakan Leftlanenews, Senin (18/8/2014) berdasakan pengalanam bertahun-tahun dibidang teknologi pencitraan, sensor baru Sony dikatakan memiliki peningkatan sepuluh kali lipat dalam hal menangkap sensitivitas cahaya.
Selain itu harga jual sensor baru ini juga akan bersahabat. Dimana kamera kendaraan saat ini yang menyediakan gambar dengan sensitivitas pencahayaan mirip mata manusia dibanderol cukup mahal. Karena butuh cahaya inframerah tambahan untuk memberi gambaran monokrom dalam kondisi rendah atau tanpa cahaya.
Dibeberapa mobil, sensor kamera bahkan telah memanfaatkan FLIR kamera yang sensitif terhadap radiasi inframerah. Namun teknologi tersebut terlalu mahal dan lebih cocok untuk mengamati hewan atau pejalan kaki daripada sekitar medan.
Sensor kamera Sony dikatakan mampu memberikan gambaran warna bahkan jika hanya diterangi oleh cahaya bulan. Keunggulan tersebut diklaim dapat melihat daerah yang tidak langsung bahkan jika dinyalakan oleh lampu kendaraan.
Saat ini kebanyakan prototipe kendaraan otonom bergantung pada sistem Light Detection and Ranging (LIDAR) yang dipasang di atap mobil. Sensor kamera mempu menyediakan peta resolusi rendah dari daerah sekitarnya guna membantu mengidentifikasi hambatan di jalan.
Sensor besutan Sony akan mulai diproduksi massal tahun depan, dan mulai dipasang di mobil pada 2016. Sony memiliki ambisi yang tinggi untuk sensor barunya ini, mengincar 50 persen dari pasar kamera automotif.
Seperti yang diberitakan Leftlanenews, Senin (18/8/2014) berdasakan pengalanam bertahun-tahun dibidang teknologi pencitraan, sensor baru Sony dikatakan memiliki peningkatan sepuluh kali lipat dalam hal menangkap sensitivitas cahaya.
Selain itu harga jual sensor baru ini juga akan bersahabat. Dimana kamera kendaraan saat ini yang menyediakan gambar dengan sensitivitas pencahayaan mirip mata manusia dibanderol cukup mahal. Karena butuh cahaya inframerah tambahan untuk memberi gambaran monokrom dalam kondisi rendah atau tanpa cahaya.
Dibeberapa mobil, sensor kamera bahkan telah memanfaatkan FLIR kamera yang sensitif terhadap radiasi inframerah. Namun teknologi tersebut terlalu mahal dan lebih cocok untuk mengamati hewan atau pejalan kaki daripada sekitar medan.
Sensor kamera Sony dikatakan mampu memberikan gambaran warna bahkan jika hanya diterangi oleh cahaya bulan. Keunggulan tersebut diklaim dapat melihat daerah yang tidak langsung bahkan jika dinyalakan oleh lampu kendaraan.
Saat ini kebanyakan prototipe kendaraan otonom bergantung pada sistem Light Detection and Ranging (LIDAR) yang dipasang di atap mobil. Sensor kamera mempu menyediakan peta resolusi rendah dari daerah sekitarnya guna membantu mengidentifikasi hambatan di jalan.
Sensor besutan Sony akan mulai diproduksi massal tahun depan, dan mulai dipasang di mobil pada 2016. Sony memiliki ambisi yang tinggi untuk sensor barunya ini, mengincar 50 persen dari pasar kamera automotif.
(dol)