Tesla Gandeng Hackers Awasi Peretasan Software
A
A
A
CALIFORNIA - Tesla Motors akan merekrut sejumlah hackers untuk mengamankan platform perangkat lunak mereka. Produsen mobil listrik ini sadar betul, banyak orang yang khawatir software mobil listriknya mudah diretas.
Melansir laman leftlanenews, Jumat (15/8/2014), yang dilaporkan oleh Wall Street Journal, sebagai langkah awal, tim perekrut Tesla menyewa beberapa hackers di konferensi Hacking Def Con di Las Vegas pekan lalu.
Perusahaan yang berbasis di California, AS ini sebelumnya sudah menyewa Kristen Paget, yang dikenal sebagai "hacker princess", seorang mantan ahli keamanan Apel, untuk membantu Tesla mengembangkan software anti hacking.
Paget bergabung Februari lalu, dan memimpin kampanye perekutan sejumlah hackers lain. Saat ini Tesla Motor fokus "menambal" celah pada software manajemen sistem, lantaran banyak acara hacking yang menggunakan mobil Tesla untuk dites.
Sebelumnya, beberapa peneliti telah menyatakan Tesla Model S merupakan mobil yang sangat rentan diretas. Meskipun kemudian dapat ditangani dengan over-the-air (OTA) update.
Sementara tim peneliti internal bekerja untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan, perusahaan juga menyediakan insentif bagi hacker pihak ketiga dan pakar keamanan, untuk melihat jika ada eksploitasi potensial.
Melansir laman leftlanenews, Jumat (15/8/2014), yang dilaporkan oleh Wall Street Journal, sebagai langkah awal, tim perekrut Tesla menyewa beberapa hackers di konferensi Hacking Def Con di Las Vegas pekan lalu.
Perusahaan yang berbasis di California, AS ini sebelumnya sudah menyewa Kristen Paget, yang dikenal sebagai "hacker princess", seorang mantan ahli keamanan Apel, untuk membantu Tesla mengembangkan software anti hacking.
Paget bergabung Februari lalu, dan memimpin kampanye perekutan sejumlah hackers lain. Saat ini Tesla Motor fokus "menambal" celah pada software manajemen sistem, lantaran banyak acara hacking yang menggunakan mobil Tesla untuk dites.
Sebelumnya, beberapa peneliti telah menyatakan Tesla Model S merupakan mobil yang sangat rentan diretas. Meskipun kemudian dapat ditangani dengan over-the-air (OTA) update.
Sementara tim peneliti internal bekerja untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan, perusahaan juga menyediakan insentif bagi hacker pihak ketiga dan pakar keamanan, untuk melihat jika ada eksploitasi potensial.
(dyt)