LINE Serahkan Donasi Rp 1,3 M untuk YKAKI
A
A
A
JAKARTA - LINE memuncaki kampanye sepanjang Ramadan dan Lebaran 2014 dengan berhasil mengumpulkan total donasi Rp1.376.575.500 yang akan didonasikan kepada anak-anak Indonesia penderita kanker, melalui Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).
Donasi ini terkumpul berkat peran serta dari 700 ribu pengguna LINE, dalam mengunduh tiga set stiker khusus edisi Ramadan atau Lebaran yang dikirimkan sebagai Send as Gift melalui program LINE BAGI BERKAH, mulai 27 Juni sampai 8 Agustus 2014.
Team Leader Marketing LINE Indonesia, Galuh Chandrakirana menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pengguna LINE yang sudah ikut berpartisipasi dalam mendukung suksesnya kampanye Ramadan atau Lebaran ini.
"Terima kasih juga kami sampaikan kepada para sahabat LINE: Afgan, Andien, Nidji, yang sudah sepenuh hati membantu kegiatan ini dan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Semoga hasil ini sungguh dapat memberikan arti kepada anak-anak Indonesia yang masih berjuang melawean penyakit kanker," ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Chairman dari Yayasan Kasih Anak Indonesi (YKAKI), Ira Soelistyo, mengatakan, rasa terima kasih kepada LINE atas kepeduliannnya pada anak-anak penderita kanker, karena melalui LINE dapat menjangkau banyak anak-anak muda untuk lebih peduli dan berbagi.
"Dukungan tersebut diharapkan dapat membantu lebih banyak lagi anak-anak dalam mencapai kesempatan serta meraih harapannya. Kami berharap kerja sama yang sudah terjalin baik ini dapat terus berlanjut. Don't let these kids fight cancer alone," katanya.
Dari donasi yang terkumpul melalui kampanye LINE Bagi Berkah ini, YKAKI akan menggunakannya untuk mendukung pembangunan "Rumah Kita" agar dapat menampung lebih banyak lagi anak-anak penderita kanker dari luar kota yang sedang menjalani pengobatan di Jakarta.
YKAKI sendiri merupakan organisasi nirlaba yang menaruh kepedulian dalam memberikan bantuan kepada anak-anak Indonesia, penderita kanker yang tidak mampu secara finansial dalam berbagai cara dan bentuk.
Mulai dari rumah singgah, hingga bantuan keuangan untuk belajar home schooling, sehingga anak-anak penderita kanker dapat bersekolah meski dalam perawatan melawan penyakit mereka.
Donasi ini terkumpul berkat peran serta dari 700 ribu pengguna LINE, dalam mengunduh tiga set stiker khusus edisi Ramadan atau Lebaran yang dikirimkan sebagai Send as Gift melalui program LINE BAGI BERKAH, mulai 27 Juni sampai 8 Agustus 2014.
Team Leader Marketing LINE Indonesia, Galuh Chandrakirana menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pengguna LINE yang sudah ikut berpartisipasi dalam mendukung suksesnya kampanye Ramadan atau Lebaran ini.
"Terima kasih juga kami sampaikan kepada para sahabat LINE: Afgan, Andien, Nidji, yang sudah sepenuh hati membantu kegiatan ini dan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Semoga hasil ini sungguh dapat memberikan arti kepada anak-anak Indonesia yang masih berjuang melawean penyakit kanker," ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Chairman dari Yayasan Kasih Anak Indonesi (YKAKI), Ira Soelistyo, mengatakan, rasa terima kasih kepada LINE atas kepeduliannnya pada anak-anak penderita kanker, karena melalui LINE dapat menjangkau banyak anak-anak muda untuk lebih peduli dan berbagi.
"Dukungan tersebut diharapkan dapat membantu lebih banyak lagi anak-anak dalam mencapai kesempatan serta meraih harapannya. Kami berharap kerja sama yang sudah terjalin baik ini dapat terus berlanjut. Don't let these kids fight cancer alone," katanya.
Dari donasi yang terkumpul melalui kampanye LINE Bagi Berkah ini, YKAKI akan menggunakannya untuk mendukung pembangunan "Rumah Kita" agar dapat menampung lebih banyak lagi anak-anak penderita kanker dari luar kota yang sedang menjalani pengobatan di Jakarta.
YKAKI sendiri merupakan organisasi nirlaba yang menaruh kepedulian dalam memberikan bantuan kepada anak-anak Indonesia, penderita kanker yang tidak mampu secara finansial dalam berbagai cara dan bentuk.
Mulai dari rumah singgah, hingga bantuan keuangan untuk belajar home schooling, sehingga anak-anak penderita kanker dapat bersekolah meski dalam perawatan melawan penyakit mereka.
(dyt)