Google Scanning Gmail Bantu Lacak Pelanggar Seks
A
A
A
CALIFORNIA - Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS), penyedia jasa dan produk internet, Google telah membantu pemerintah dengan menangkap pelanggar seks. Google melalui memindai akun Gmail, menangkap konten ilegal dengan pencarian otomatisnya.
Dilansir dari Neowin, Rabu (6/8/2014), menurut laporkan seorang pramusaji 41 tahun dari Houston ditangkap pihak berwenang di Pusat Nasional Center, setelah Google memberitahu dan tereksploitasi dari keberadaan pornografi anak di akun Gmail pria itu.
Meskipun pemindaian email telah membantu pihak berwenang menangkap tersangka, aktivis hak internet telah kritik praktik email dan protes di media sosial.
Google kini telah mengeluarkan pernyataan kepada AFP (Accute Flacyd Paralisis) dan menjelaskan kepada semua perusahaan internet. Penjelasan yang disampaikan adalah, diperlukan menangani pelecehan seksual anak dan memiliki sistem untuk mengidentifikasi konten tersebut.
Perwakilan Google menegaskan, perusahaan menggunakan teknologi ini hanya untuk mengidentifikasi pelecehan anak dan tidak ada bentuk lain dari kegiatan kriminal yang mungkin terjadi.
Microsoft juga memiliki kebijakan email scanning yang sama, dan mengabaikan kejahatan seperti pencurian IP. Langkah ini diambil setelah mendapat reaksi terbaru dari komunitas online setelah penangkapan mantan karyawan dan Windows 8 leaker, Alex Kibkalo.
Sebelumnya, Microsoft dan Google berkomitmen untuk mengembangkan mekanisme untuk mencegah penyebaran pornografi anak. Hal ini merupakan positif dengan membawa pelakunya ke pengadilan.
Dilansir dari Neowin, Rabu (6/8/2014), menurut laporkan seorang pramusaji 41 tahun dari Houston ditangkap pihak berwenang di Pusat Nasional Center, setelah Google memberitahu dan tereksploitasi dari keberadaan pornografi anak di akun Gmail pria itu.
Meskipun pemindaian email telah membantu pihak berwenang menangkap tersangka, aktivis hak internet telah kritik praktik email dan protes di media sosial.
Google kini telah mengeluarkan pernyataan kepada AFP (Accute Flacyd Paralisis) dan menjelaskan kepada semua perusahaan internet. Penjelasan yang disampaikan adalah, diperlukan menangani pelecehan seksual anak dan memiliki sistem untuk mengidentifikasi konten tersebut.
Perwakilan Google menegaskan, perusahaan menggunakan teknologi ini hanya untuk mengidentifikasi pelecehan anak dan tidak ada bentuk lain dari kegiatan kriminal yang mungkin terjadi.
Microsoft juga memiliki kebijakan email scanning yang sama, dan mengabaikan kejahatan seperti pencurian IP. Langkah ini diambil setelah mendapat reaksi terbaru dari komunitas online setelah penangkapan mantan karyawan dan Windows 8 leaker, Alex Kibkalo.
Sebelumnya, Microsoft dan Google berkomitmen untuk mengembangkan mekanisme untuk mencegah penyebaran pornografi anak. Hal ini merupakan positif dengan membawa pelakunya ke pengadilan.
(dyt)