Kesan Pertama Jajal Datsun GO+ Panca
A
A
A
SEJAK pertama meluncur pada 8 Mei lalu, Sindonews sudah penasaran menjajal performa Datsun GO+ Panca. Mengusung mesin 1.2 liter, jantung pacu mobil 5+2 tersebut merupakan yang terbesar di segmen LCGC (Low Cost Green and car). 200cc lebih besar, dibanding kompetitor lain di kelas yang sama, seperti duet kembar Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, serta Suzuki Wagon R yang hanya berkapasitas 1.000cc.
Performa dan kelincahan Datsun GO+ Panca langsung dijajal diruas tol Cirebon-Kuningan. Bertolak dari Hotel Aston Cirebon, mobil kemudian masuk tol Kanci untuk melakukan perjalanan ke Waduk Darma Kuningan, sekitar 45km dari tempat bermalam. Awalnya Sindonews masih malu-malu menginjak pedal gas, lantaran panitia media test drive Datsun GO+ Panca berpesan tidak "menyiksa" mobil melebihi 100kpj.
Tidak perlu waktu lama sejak masuk tol, kaki yang sudah gatal inipun segera membawa lari mobil bertenaga 68dk ini hingga 140kpj. Kesan pertama terbayar sudah, meski pedal gas masih tersisa sedikit. Mesin tiga silinder yang diambil dari platfrom Nissan March tersebut mumpuni di jalan lurus. Sedikit masalah saat mobil hendak keluar pintu tol, yang mengharuskan mobil berbelok landai ke kiri. Lantaran tidak adanya fitur ABS, membuat bodi sedikit membuang saat menekan rem.
Sampai di Waduk Darma, rombongan istirahat sebentar dan mengisi waktu dengan berfoto-foto. Baru kemudian melanjutkan ke destinasi kedua ke wisata ikan dewa di Cibulan, Kuningan, sekitar 20-25km dari Waduk. Jalur yang ditempuh didominasi jalan berkelok disertai tanjakan di beberapa tempat. Inilah saat yang tepat merasakan kelincahan dan torsi mobil seharga Rp103 juta tersebut.
Sindonews menjajal Datsun GO+ Panca varian tertingi, yakni T option, yang sudah dilengkapi power steering dan power window di kursi bagian depan. Perkiraan tentang mobil kota yang minim torsi tampaknya terbukti ketika melewati tanjakan curam. Tanjakan sekitar 100m dengan tingkat kecuraman hingga 35 derajat, meski mulus menanjak sampai akhir, terasa bodi sedikit bergetar karena suara mesin yang meraung. Kendati demikian mobil ini baik secara keseluruhan, baik performa dan akselerasi.
Sampai di lokasi wisata ikan dewa, rombongan media test drive berhenti untuk makan siang dan melepas lelah. Sekedar "bercanda" dengan ikan yang konon merupakan jelmaan para prajurit Prabu Siliwangi. Puas bermain ikan, rombongan bertolak kembali ke Cirebon, ke Keraton Kasepuhan -Keraton terbesar dan tempat para pendiri Cirebon bertahta.
Kini hanya tinggal satu yang belum dijajal, yakni kursi baris ketiga. Satu-satunya fitur yang membedakan Datsun GO+ Panca dengan kompetitor lain. Namun langkah tersebut kemudian urung dilakukan, pasalnya dengan tinggi badan 168cm, bangku baris ketiga pastinya akan menyulitkan. Karena pabrikan hanya merekomendasikan untuk tinggi badan tidak lebih dari 150cm.
Kesimpulan
Dua hari menjajal Datsun GO+ Panca, kesan pertama yang Sindonews dapat ialah mobil ini punya performa baik. Cukup lincah di tikungan dan dapat diandalkan untuk pemakaian kota. Konsumsi bahan bakar terbilang baik. Sesuai peraturan LCGC yang mengharuskan mobil dapat menempuh 20km/liter.
Sedikit yang mengganjal ialah kursi baris ketiga. Untuk anak-anak usia 12 tahun kebawah mungkin tidak menemui masalah. Namun untuk orang dewasa dipastikan akan kesulitan dengan ruang kaki dan kepala yang pas-pasan. Kendati demikian, bagi keluarga untuk dua anak yang tidak memerlukan kursi baris tiga. Datsun GO+ Panca menawarkan kapasitas bagasi terluas di segmen LCGC.
Performa dan kelincahan Datsun GO+ Panca langsung dijajal diruas tol Cirebon-Kuningan. Bertolak dari Hotel Aston Cirebon, mobil kemudian masuk tol Kanci untuk melakukan perjalanan ke Waduk Darma Kuningan, sekitar 45km dari tempat bermalam. Awalnya Sindonews masih malu-malu menginjak pedal gas, lantaran panitia media test drive Datsun GO+ Panca berpesan tidak "menyiksa" mobil melebihi 100kpj.
Tidak perlu waktu lama sejak masuk tol, kaki yang sudah gatal inipun segera membawa lari mobil bertenaga 68dk ini hingga 140kpj. Kesan pertama terbayar sudah, meski pedal gas masih tersisa sedikit. Mesin tiga silinder yang diambil dari platfrom Nissan March tersebut mumpuni di jalan lurus. Sedikit masalah saat mobil hendak keluar pintu tol, yang mengharuskan mobil berbelok landai ke kiri. Lantaran tidak adanya fitur ABS, membuat bodi sedikit membuang saat menekan rem.
Sampai di Waduk Darma, rombongan istirahat sebentar dan mengisi waktu dengan berfoto-foto. Baru kemudian melanjutkan ke destinasi kedua ke wisata ikan dewa di Cibulan, Kuningan, sekitar 20-25km dari Waduk. Jalur yang ditempuh didominasi jalan berkelok disertai tanjakan di beberapa tempat. Inilah saat yang tepat merasakan kelincahan dan torsi mobil seharga Rp103 juta tersebut.
Sindonews menjajal Datsun GO+ Panca varian tertingi, yakni T option, yang sudah dilengkapi power steering dan power window di kursi bagian depan. Perkiraan tentang mobil kota yang minim torsi tampaknya terbukti ketika melewati tanjakan curam. Tanjakan sekitar 100m dengan tingkat kecuraman hingga 35 derajat, meski mulus menanjak sampai akhir, terasa bodi sedikit bergetar karena suara mesin yang meraung. Kendati demikian mobil ini baik secara keseluruhan, baik performa dan akselerasi.
Sampai di lokasi wisata ikan dewa, rombongan media test drive berhenti untuk makan siang dan melepas lelah. Sekedar "bercanda" dengan ikan yang konon merupakan jelmaan para prajurit Prabu Siliwangi. Puas bermain ikan, rombongan bertolak kembali ke Cirebon, ke Keraton Kasepuhan -Keraton terbesar dan tempat para pendiri Cirebon bertahta.
Kini hanya tinggal satu yang belum dijajal, yakni kursi baris ketiga. Satu-satunya fitur yang membedakan Datsun GO+ Panca dengan kompetitor lain. Namun langkah tersebut kemudian urung dilakukan, pasalnya dengan tinggi badan 168cm, bangku baris ketiga pastinya akan menyulitkan. Karena pabrikan hanya merekomendasikan untuk tinggi badan tidak lebih dari 150cm.
Kesimpulan
Dua hari menjajal Datsun GO+ Panca, kesan pertama yang Sindonews dapat ialah mobil ini punya performa baik. Cukup lincah di tikungan dan dapat diandalkan untuk pemakaian kota. Konsumsi bahan bakar terbilang baik. Sesuai peraturan LCGC yang mengharuskan mobil dapat menempuh 20km/liter.
Sedikit yang mengganjal ialah kursi baris ketiga. Untuk anak-anak usia 12 tahun kebawah mungkin tidak menemui masalah. Namun untuk orang dewasa dipastikan akan kesulitan dengan ruang kaki dan kepala yang pas-pasan. Kendati demikian, bagi keluarga untuk dua anak yang tidak memerlukan kursi baris tiga. Datsun GO+ Panca menawarkan kapasitas bagasi terluas di segmen LCGC.
(dmd)