Laba Lenovo Naik 25%
Rabu, 21 Mei 2014 - 14:49 WIB
Laba Lenovo Naik 25%
A
A
A
BEIJING - Lenovo Group Ltd, produsen PC terbesar di dunia ini melaporkan kenaikan laba kuartal keempat sebesar 25%. Kenaikan ini dibantu oleh model desktop dan perangkat mobile yang memperoleh pangsa pasar global cukup tinggi.
Sepeti dikutip dari Bloomberg, Rabu (21/5/2014), laba bersih Lenovo naik menjadi USD158,3 juta dalam tiga bulan yang berakhir Maret dari tahun sebelumnya sebesar USD126,9 juta. Namun, angka itu berbeda dari rata-rata estimasi sembilan analis yang dikompilasi oleh Bloomberg sebesar USD163,6 juta.
Chief Executive Officer Lenovo, Yang Yuanqing telah mempertahankan kepemimpinan Lenovo di pasar PC pada saat pengiriman industrywide telah dikontrak, dan dia juga memperluas penjualan smartphone di luar negeri.
Pada Januari Lenovo setuju untuk membeli Motorola Mobility sebesar USD2,9 miliar, berencana untuk menaikkan penjualan ponsel hingga tiga kali lipat di beberapa negara dengan menambahkan 20 pasar baru di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.
"Perusahaan selalu kompetitif, baik itu PC maupun mobilitas," kata Dennis Lam, analis DBS Vickers Hong Kong Ltd.
"Pasar PC agak stabil dalam menghadapi kanibalisasi dari tablet dan smartphone. Sisi smartphone telah menjadi lebih menantang karena persaingan memanas dari smartphone kelas low end, terutama di China," ujarnya.
Sementara, penjualan Lenovo naik menjadi USD9,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar USD7,83 miliar. Itu mengalahkan rata-rata estimasi 21 analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg sebesar USD9 miliar.
Sepeti dikutip dari Bloomberg, Rabu (21/5/2014), laba bersih Lenovo naik menjadi USD158,3 juta dalam tiga bulan yang berakhir Maret dari tahun sebelumnya sebesar USD126,9 juta. Namun, angka itu berbeda dari rata-rata estimasi sembilan analis yang dikompilasi oleh Bloomberg sebesar USD163,6 juta.
Chief Executive Officer Lenovo, Yang Yuanqing telah mempertahankan kepemimpinan Lenovo di pasar PC pada saat pengiriman industrywide telah dikontrak, dan dia juga memperluas penjualan smartphone di luar negeri.
Pada Januari Lenovo setuju untuk membeli Motorola Mobility sebesar USD2,9 miliar, berencana untuk menaikkan penjualan ponsel hingga tiga kali lipat di beberapa negara dengan menambahkan 20 pasar baru di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.
"Perusahaan selalu kompetitif, baik itu PC maupun mobilitas," kata Dennis Lam, analis DBS Vickers Hong Kong Ltd.
"Pasar PC agak stabil dalam menghadapi kanibalisasi dari tablet dan smartphone. Sisi smartphone telah menjadi lebih menantang karena persaingan memanas dari smartphone kelas low end, terutama di China," ujarnya.
Sementara, penjualan Lenovo naik menjadi USD9,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar USD7,83 miliar. Itu mengalahkan rata-rata estimasi 21 analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg sebesar USD9 miliar.
(izz)
