Posisi CEO Sony terancam
Rabu, 14 Mei 2014 - 20:52 WIB
Posisi CEO Sony terancam
A
A
A
Sindonews.com - Sony Corp (SON1) diperkirakan akan mengalami kerugian tahunan keenam dalam tujuh tahun, mencerminkan keraguan lebih lanjut atas kemampuan Chief Executive Officer (CEO) Kazuo Hirai menghidupkan kembali perusahaan.
Perusahaan berbasis di Tokyo itu mengatakan, rugi bersih mungkin akan menjadi 50 miliar yen (USD490 miliar) dalam 12 bulan yang berakhir 31 Maret.
Hirai, yang memotong net-income sebanyak tiga kali pada tahun lalu, mencoba mengatasi merosotnya permintaan untuk TV dan komputer pribadi (PC).
Perusahaan memotong 5.000 pekerja dan menjual aset, mencari hit baru untuk membangun kesuksesan dengan game konsol PlayStation 4 (PSD4). Mereka mengharapkan biaya berkaitan dengan restrukturisasi dan keluar bisnis PC tahun ini senilai 135 miliar yen.
"Jika Hirai berada di AS, pemegang saham akan meminta pengunduran dirinya," kata Yasuaki Kogure, kepala investasi di Tokyo SBI Asset Management Co, yang memegang saham Sony, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (14/5/2014).
"Hirai akan mengatakan dia membutuhkan waktu, tetapi pasar tidak bisa menunggu. Karena ada kekhawatiran tentang kemampuannya," tambah Kogure.
"Biaya tinggi untuk keluar dari bisnis PC menunjukkan bahwa hal itu akan lebih sulit bagi Sony untuk keluar TV. Target penjualan TV dan target penjualan smartphone terlalu bullish dan mungkin tidak dapat dicapai, " kata Yasuo Nakane, analis di Deutsche Bank AG, Tokyo.
Perusahaan berbasis di Tokyo itu mengatakan, rugi bersih mungkin akan menjadi 50 miliar yen (USD490 miliar) dalam 12 bulan yang berakhir 31 Maret.
Hirai, yang memotong net-income sebanyak tiga kali pada tahun lalu, mencoba mengatasi merosotnya permintaan untuk TV dan komputer pribadi (PC).
Perusahaan memotong 5.000 pekerja dan menjual aset, mencari hit baru untuk membangun kesuksesan dengan game konsol PlayStation 4 (PSD4). Mereka mengharapkan biaya berkaitan dengan restrukturisasi dan keluar bisnis PC tahun ini senilai 135 miliar yen.
"Jika Hirai berada di AS, pemegang saham akan meminta pengunduran dirinya," kata Yasuaki Kogure, kepala investasi di Tokyo SBI Asset Management Co, yang memegang saham Sony, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (14/5/2014).
"Hirai akan mengatakan dia membutuhkan waktu, tetapi pasar tidak bisa menunggu. Karena ada kekhawatiran tentang kemampuannya," tambah Kogure.
"Biaya tinggi untuk keluar dari bisnis PC menunjukkan bahwa hal itu akan lebih sulit bagi Sony untuk keluar TV. Target penjualan TV dan target penjualan smartphone terlalu bullish dan mungkin tidak dapat dicapai, " kata Yasuo Nakane, analis di Deutsche Bank AG, Tokyo.
(dmd)
