Kebijakan baru gedung putih tentang privasi online
A
A
A
Sindonews.com - Belum lama ini pemerintahan Obama, memberikan penjelasan mengenai sebuah kebijakan privasi pengguna aplikasi mobile dan situs media sosial untuk mengumpulkan data dari pengunjung online WhiteHouse.
Data yang terkumpul melalui Facebook, Twitter atau Google Plus, pemerintahan Obama berjanji akan menyimpan kerahasiaan data pengunjung online tersebut.
Presiden Barack Obama, mengatakan kebijakan ini akan menyimpan beberapa informasi data email secara otomatis, data ponsel pengguna dan beberapa data cookie. Sepertinya tidak ada perubahan signifikan dalam kebijakan baru ini, seperti dilansir Timesofindia, Sabtu (19/4/2014).
Kebijakan ini diumumkan saat pemerintah menghadapi kritik, dan belum pernah terjadi sebelumnya. Setidaknya kebijakan ini bertujuan untuk menangani beberapa kekhawatiran pihak intelejen.
Juru bicara Gedung Putih Matt Lehrich, mengatakan tidak akan memberikan akses ke database email mereka atau sistem lainnya kepada organisasi politik Amerika atau US National Security Agency sekalipun.
"Dalam Gedung Putih, kami membatasi akses ke informasi pribadi kepada karyawan, dan siapapun yang membutuhkan akses ke informasi ini baik dalam rangka untuk tugas resmi dan kontrol latihan. Ini untuk membatasi data apa yang bisa mereka lihat,” ujarnya.
Data yang terkumpul melalui Facebook, Twitter atau Google Plus, pemerintahan Obama berjanji akan menyimpan kerahasiaan data pengunjung online tersebut.
Presiden Barack Obama, mengatakan kebijakan ini akan menyimpan beberapa informasi data email secara otomatis, data ponsel pengguna dan beberapa data cookie. Sepertinya tidak ada perubahan signifikan dalam kebijakan baru ini, seperti dilansir Timesofindia, Sabtu (19/4/2014).
Kebijakan ini diumumkan saat pemerintah menghadapi kritik, dan belum pernah terjadi sebelumnya. Setidaknya kebijakan ini bertujuan untuk menangani beberapa kekhawatiran pihak intelejen.
Juru bicara Gedung Putih Matt Lehrich, mengatakan tidak akan memberikan akses ke database email mereka atau sistem lainnya kepada organisasi politik Amerika atau US National Security Agency sekalipun.
"Dalam Gedung Putih, kami membatasi akses ke informasi pribadi kepada karyawan, dan siapapun yang membutuhkan akses ke informasi ini baik dalam rangka untuk tugas resmi dan kontrol latihan. Ini untuk membatasi data apa yang bisa mereka lihat,” ujarnya.
(dol)