Taiwan Larang Rapat Online Pakai Zoom
A
A
A
JAKARTA - Diterpa isu keamanan data dan privasi pengguna baru-baru ini, pemerintah Taiwan akhirnya melarang penggunaan platform konferensi video Zoom.
Dalam pernyataan yang dikutip dari laman Quartz, Rabu (8/4/2020), badan eksekutif Taiwan melarang semua organisasi pemerintah untuk menggunakan Zoom.
Sebagai gantinya, jika mereka ingin melakukan video konferensi atau rapat online bisa dilakukan menggunakan produk tanpa masalah keamanan seperti Zoom.
Pejabat direkomendasikan menggunakan platform konferensi video milik Google dan Microsoft. Layanan dari kedua raksasa teknologi tersebut dipilih setelah melalui penilaian risiko keamanan.
Taiwan menjadi yang pertama yang melarang sepenuhnya enggunaan Zoom. Hal serupa juga telah dilakukan oleh perusahaan penerbangan ruang angkasa SpaceX dan NASA, dan juga departemen pendidikan di kota New York.
Seperti yang diketahui, sejak popularitasnya meningkat Zoom selalu dibayang-bayangi masalah keamanan dan privasi.
Sebut saja 'Zoom bombing' yang memungkinkan orang tidak dikenal menyusup ke dalam rapat virtual dan adanya laporan bahwa komunikasi di dalam aplikasi ini tidak dilindungi enkripsi end-to-end.
Dalam pernyataan yang dikutip dari laman Quartz, Rabu (8/4/2020), badan eksekutif Taiwan melarang semua organisasi pemerintah untuk menggunakan Zoom.
Sebagai gantinya, jika mereka ingin melakukan video konferensi atau rapat online bisa dilakukan menggunakan produk tanpa masalah keamanan seperti Zoom.
Pejabat direkomendasikan menggunakan platform konferensi video milik Google dan Microsoft. Layanan dari kedua raksasa teknologi tersebut dipilih setelah melalui penilaian risiko keamanan.
Taiwan menjadi yang pertama yang melarang sepenuhnya enggunaan Zoom. Hal serupa juga telah dilakukan oleh perusahaan penerbangan ruang angkasa SpaceX dan NASA, dan juga departemen pendidikan di kota New York.
Seperti yang diketahui, sejak popularitasnya meningkat Zoom selalu dibayang-bayangi masalah keamanan dan privasi.
Sebut saja 'Zoom bombing' yang memungkinkan orang tidak dikenal menyusup ke dalam rapat virtual dan adanya laporan bahwa komunikasi di dalam aplikasi ini tidak dilindungi enkripsi end-to-end.
(wbs)