Dulu WHO Menyerang Video Game, Kini Justru Merekomendasikan

Jum'at, 03 April 2020 - 09:00 WIB
Dulu WHO Menyerang Video Game, Kini Justru Merekomendasikan
Dulu WHO Menyerang Video Game, Kini Justru Merekomendasikan
A A A
JAKARTA - Mengingat bahaya penyebaran COVID-19, WHO merekomendasikan bermain video game sebagai langkah pengamanan. Rekomendasi ini bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya yang menilai video game berdampak buruk terhadap pemainnya.

Kini orang-orang perlu tinggal di dalam rumah guna menekan penyebaran COVID-19. Karena itu, WHO menilai hal terbaik yang bisa dilakukan adalah bermain game.

Berkat permainan multi-player, maka para pemain pada akhirnya terhubung dan memiliki kegiatan untuk melalui masa isolasi. Oleh karena itu, WHO kini telah mengakui video game bisa menjadi rekomendasi terbaik berikutnya dalam menyukseskan kampanye jaga jarak sosial.

Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus sendiri menyebut video game sebagai cara yang baik bagi individu untuk tidak hanya mengisolasi. Tetapi juga terhubung secara sosial dalam kenyamanan rumah mereka.

Tapi tahukah Anda apa ironi terbesar dari pernyataan tersebut? Pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia itu mengatakan, bermain video game menciptakan perasaan kesenangan dan penghargaan yang kuat di otak. Dan dalam beberapa kasus, itu dapat menyebabkan perilaku adiktif.

Karena itu, WHO mendaftarkan kecanduan game sebagai kondisi kesehatan mental. Berita ini menjadi tren, banyak gamer terpengaruh oleh berita ini. Terutama orang tua, karena mereka khawatir anaknya mungkin akan memiliki kelainan akibat bermain game.

Tentu saja ini membuat banyak gamer kecewa. Namun banyak ahli juga tidak setuju dengan WHO, mereka menyatakan permainan ekstrim adalah tanda dari masalah lain. Beberapa orang bahkan menggunakan video game untuk membantu kegugupan atau perasaan depresinya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7270 seconds (0.1#10.140)