Penjualan Produk Sanitasi di E-Commerce akan Terus Naik Selama Pandemik

Rabu, 01 April 2020 - 17:45 WIB
Penjualan Produk Sanitasi...
Penjualan Produk Sanitasi di E-Commerce akan Terus Naik Selama Pandemik
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu secara resmi mengumumkan dua kasus warga Indonesia sebagai kasus pertama yang terinfeksi virus Corona (COVID-19) di Tanah Air.

Tak lama setelah pengumuman ini, muncul fenomena panic buying. Di mana masyarakat memborong berbagai bahan makanan dan keperluan sehari-hari yang menyebabkan kekosongan stok pada barang penting seperti beras, minyak goreng hingga produk pembersih tangan terpampang kosong di toko-toko modern.
Penjualan Produk Sanitasi di E-Commerce akan Terus Naik Selama Pandemik

Fenomena panic buying ini tidak hanya terjadi pada pasar offline, tapi juga pasar online. Seperti website penjualan resmi, marketplace, dan social commerce. Berdasarkan data perusahaan e-commerce enabler SIRCLO, peningkatan angka belanja online yang signifikan terjadi di Indonesia sejak akhir Januari ketika WHO telah menetapkan COVID-19 dalam status darurat kesehatan global.

Produk kesehatan dan sanitasi seperti hand sanitizer, sabun tangan, tisu basah, dan vitamin mengalami kenaikan pembelian yang paling tinggi di bulan Februari.

Empat produk yang dicantumkan di atas mengalami lonjakan pembelian lebih dari 100% dibandingkan penjualan bulan-bulan sebelumnya. Pada Februari, produk sanitasi tangan mengalami peningkatan pembelian tertinggi sebesar 531%.

Produk sabun tangan mengalami peningkatan 304%. Posisi ketiga ditempati produk tisu basah dengan peningkatan 227%. Produk kesehatan dan suplai vitamin juga mengalami peningkatan penjualan 210%.
Penjualan Produk Sanitasi di E-Commerce akan Terus Naik Selama Pandemik

Angka kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia terus meningkat dan disusul oleh imbauan presiden agar seluruh rakyat Indonesia melakukan physical distancing dan work from home. Ini semakin menyebabkan perpindahan lalu lintas pembelian barang kebutuhan dari toko offline ke toko online.

Kondisi itu terlihat dari meningkatnya jumlah pengunjung website dan peningkatan penjualan online. Setelah pengumuman dua kasus pertama COVID-19 di Indonesia muncul, berbagai official store dari brand sanitasi yang dikelola SIRCLO mengalami peningkatan traffic empat kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya.

"Seiring imbauan pembatasan fisik, toko online dapat terus mengalami lonjakan pengunjung dengan penjualan yang lebih tinggi lagi. Menurut data penjualan brand yang kami fasilitasi melalui marketplace, empat kategori produk sanitasi yang mengalami lonjakan permintaan dan penjualan masih menempati posisi teratas pada bulan Maret," ungkap CEO dan Co-founder SIRCLO, Brian Marshal.

Hingga pekan ketiga Maret, sambung dia, penjualan hand sanitizer mengalami peningkatan 585%, sabun cuci tangan naik 355%, dan produk vitamin mengalami lonjakan 242%. Salah satu sorotan dari fenomena ini adalah adanya lonjakan penjualan dari penyanitasi tangan merk ANTIS, salah satu klien SIRCLO, pada Tokopedia yang terjadi pada 23 Maret lalu.

“Hanya dalam 42 menit semenjak produk diunggah, tercatat sekitar 72.000 unit yang terjual,” sebut Brian. Di samping itu, peningkatan penjualan tertinggi terjadi pada produk tisu basah, sebesar 587%.
Penjualan Produk Sanitasi di E-Commerce akan Terus Naik Selama Pandemik

Berdasarkan data penjualan yang ada, tim SIRCLO memprediksi di antara empat produk high-demand ini, tisu basah akan mengalami peningkatan tertinggi dalam waktu mendatang, sebesar 719,63%.

Salah satu penelitian The New England Journal of Medicine menemukan bahwa virus COVID-19 dapat bertahan selama 4 jam pada permukaan tembaga, 24 jam pada permukaan karton, dan 72 jam pada permukaan plastik serta stainless steel.

Kalisvar Marimuthu, konsultan senior untuk penyakit menular pada National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura, mengemukakan, tisu basah lebih direkomendasikan untuk membersihkan permukaan dibanding membersihkan tangan.

Di samping itu, menurut prediksi SIRCLO, sanitasi tangan juga diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 640,95%, diikuti oleh peningkatan penjualan oleh produk sabun tangan sebesar 440,26% serta produk vitamin 308,72%. Menurut informasi dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), sanitasi tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol bisa menjadi pelindung terbaik dari virus ketika air dan sabun tidak tersedia.

Fenomena panic buying ini akan menyebabkan ketidakseimbangan jumlah distribusi stok, terutama untuk yang membutuhkan. Di sini, SIRCLO sebagai e-commerce enabler tidak hanya bertugas membantu brand dan bisnis berjualan secara online.

"Namun kami juga menjaga agar distribusi barang seimbang dan menghindari konsekuensi negatif di masa pandemik ini, seperti peningkatan harga yang ekstrim,” jelas Brian.
Penjualan Produk Sanitasi di E-Commerce akan Terus Naik Selama Pandemik

Selama pandemik belum berakhir, sambung dia, masyarakat akan terus melakukan pembatasan fisik dan semakin bergantung pada toko online untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Dengan demikian, faktor keberadaan digital atau online presence menjadi aspek bisnis yang lebih signifikan ke depannya.

"Sekarang merupakan saatnya para brand untuk meningkatkan online presence, agar tetap bisa memberikan nilai yang maksimal bagi para pelanggan,” cetus Brian.

Pemilik brand dan bisnis bisa meningkatkan online presence dengan beberapa cara. Contohnya, membuat website sendiri, berjualan di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan bahkan menginisiasi social commerce (berjualan melalui kanal sosial seperti WhatsApp). Semua aktivasi ini, ditambah dengan layanan customer service, pemasaran, order fulfillment, dan proses penjualan lainnya bisa direalisasikan melalui platform SIRCLO sebagai solusi satu atap penjualan online.

Setiap hari, SIRCLO membantu brand memproses hingga puluhan ribu unit barang untuk dijual di berbagai kanal marketplace.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0075 seconds (0.1#10.140)