Ini Kata Rumah.com Terkait Hunian Ideal untuk Kerja dari Rumah
A
A
A
JAKARTA - Pandemik virus Corona (COVID-19) berdampak besar pada kehidupan pekerja di banyak negara, termasuk di Indonesia. Presiden Joko Widodo telah meminta masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah guna meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19).
Di Jakarta, kebijakan kerja dari rumah dilaksanakan oleh beberapa Kementerian dan swasta. Misalnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan industri kreatif, beberapa kedutaan besar, dan startup teknologi yang jenis pekerjaannya berkutat di depan komputer. Kebijakan bekerja dari rumah selama pandemik berlangsung menjadi opsi sebagian perusahaan agar bisnis tetap bisa berjalan.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengungkapkan, saat masyarakat diimbau untuk tetap di rumah saat ini, tentu ada banyak penyesuaian dan pikiran yang terlintas. Bagi mereka yang sehari-hari sibuk di luar, tiba-tiba rumah tidak lagi hanya tempat singgah untuk istirahat dan mandi saja. Bekerja, belajar, mengerjakan PR, berolahraga, semua kini harus dilakukan dari dalam rumah.
“Di antara kita mungkin jadi berpikir lagi mengenai peran rumah dalam kehidupan sehari-hari. Sambil bekerja di rumah, bayangan tentang rumah ideal makin terbentuk dengan jelas. Bagi sebagian orang, ini mungkin momen untuk memantapkan niat untuk memiliki rumah tentunya yang bisa mendukung untuk bekerja dari rumah secara produktif," kata Marine.
Dikatakannya, jika saat ini tempat tinggal pekerja masih menyewa, mungkin sudah saatnya berpikir untuk membeli rumah yang tepat. Impian untuk memiliki rumah ideal, bisa jadi lebih dekat dan bisa dijangkau dari apa yang dibayangkan.
Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 mengungkapkan, secara keseluruhan, pasar properti di tahun 2020 akan terus menjadi buyers market atau saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti. Pembeli akan dimanjakan dengan serangkaian pilihan harga kompetitif dan karenanya disarankan untuk bernegosiasi agar mendapatkan harga yang lebih rendah atau untuk mendapatkan diskon dan bonus tambahan.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia. Sebab merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Rumah.com Indonesia Property Market Index-Harga apartemen pada Q4 2019 berada pada titik 115,4 atau naik 1% secara kuartalan (quarter-on-quarter). Kenaikan ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setelah dua kuartal sebelumnya RIPMI-H mengalami penurunan. Meski demikian, RIPMI-H apartemen masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).
Tanda-tanda pemulihan tersebut dilihat berdasarkan data historikal yang menunjukkan tren jangka panjang tetap positif. Hanya dampak pandemik Corona ini akan menggeser periode pemulihan tersebut. Berbagai skenario dan upaya serta kebijakan yang dilakukan pemerintah setidaknya memberikan optimisme bahwa pergeseran mungkin terjadi 6 hingga 9 bulan dari perkiraan awal.
Pada Q4 2019, indeks suplai apartemen berada pada 106,7, meningkat jika dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, sebesar 13%. Indeks suplai apartemen didominasi oleh daerah-daerah yang merupakan pemasok apartemen terbesar seperti Jakarta (66%), Jawa Barat (12%), dan Banten (10%).
Pentingnya hunian yang bisa produktif bekerja dari rumah ini juga sejalan dengan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020. Disebutkan infrastruktur dan fasilitas di area hunian merupakan faktor eksternal penting kedua yang menjadi pertimbangan ketika akan membeli atau menyewa properti.
Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.004 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2019.
Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air. Sementara status kepemilikan properti menjadi faktor internal penting pertama yang menjadi pertimbangan ketika akan membeli atau menyewa properti sebagaimana disampaikan oleh 58% responden menurut hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020.
Sedangkan harga per meter persegi menjadi faktor internal penting kedua dipilih oleh 49% responden dan fasilitas yang ada pada properti menjadi faktor internal penting ketiga dipilih oleh 44% responden.
Marine menjelaskan ketika diputuskan untuk bekerja dari rumah, tentunya akan ada dilema yang dihadapi. Senang karena bisa mempunyai waktu yang fleksibel dan bisa lebih dekat dengan keluarga.
Sementara yang membuat dilema adalah bekerja di rumah bisa kurang fokus karena suasana kerja yang kurang nyaman dibandingkan bekerja di kantor. “Satu hal penting yang harus disiapkan ketika harus bekerja di rumah adalah koneksi internet yang stabil agar jangan sampai pekerjaan tidak selesai hanya karena koneksi internet yang tidak stabil. Pastikan semuanya terkendali sehingga pekerjaan bisa selesai tepat waktu," katanya lagi.
Koneksi internet yang stabil ini juga sangat penting karena rapat atau meeting yang biasanya dilakukan face to face kini harus dilakukan secara virtual dengan menggunakan teleconference. Atau bahkan video conference.
"Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui infrastruktur dan fasilitas yang tersedia di area hunian sebelum memutuskan untuk membeli properti di area tersebut,” tegas Marine.
Agar bisa bekerja dari rumah dengan baik, memiliki ruang kerja sendiri akan lebih memudahkan dalam meningkatkan produktivitas. Apalagi jika bekerja di ruangan lain yang justru membuat tidak fokus, membuat ruang kerja khusus bisa menjadi pilihan. Di ruang kerja pribadi, pekerja bisa menyimpan segala berkas yang berhubungan dengan pekerjaan agar tidak tercampur dengan barang-barang lain di rumah.
Kebijakan work from home di Indonesia ini akan menjadi tren di masa depan. Dengan kebijakan work from home, pekerja akan bersedia hidup lebih jauh dari pusat kota asalkan mendapat dukungan infrastruktur dan fasilitas yang memadai.
Di Jakarta, kebijakan kerja dari rumah dilaksanakan oleh beberapa Kementerian dan swasta. Misalnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan industri kreatif, beberapa kedutaan besar, dan startup teknologi yang jenis pekerjaannya berkutat di depan komputer. Kebijakan bekerja dari rumah selama pandemik berlangsung menjadi opsi sebagian perusahaan agar bisnis tetap bisa berjalan.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengungkapkan, saat masyarakat diimbau untuk tetap di rumah saat ini, tentu ada banyak penyesuaian dan pikiran yang terlintas. Bagi mereka yang sehari-hari sibuk di luar, tiba-tiba rumah tidak lagi hanya tempat singgah untuk istirahat dan mandi saja. Bekerja, belajar, mengerjakan PR, berolahraga, semua kini harus dilakukan dari dalam rumah.
“Di antara kita mungkin jadi berpikir lagi mengenai peran rumah dalam kehidupan sehari-hari. Sambil bekerja di rumah, bayangan tentang rumah ideal makin terbentuk dengan jelas. Bagi sebagian orang, ini mungkin momen untuk memantapkan niat untuk memiliki rumah tentunya yang bisa mendukung untuk bekerja dari rumah secara produktif," kata Marine.
Dikatakannya, jika saat ini tempat tinggal pekerja masih menyewa, mungkin sudah saatnya berpikir untuk membeli rumah yang tepat. Impian untuk memiliki rumah ideal, bisa jadi lebih dekat dan bisa dijangkau dari apa yang dibayangkan.
Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 mengungkapkan, secara keseluruhan, pasar properti di tahun 2020 akan terus menjadi buyers market atau saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti. Pembeli akan dimanjakan dengan serangkaian pilihan harga kompetitif dan karenanya disarankan untuk bernegosiasi agar mendapatkan harga yang lebih rendah atau untuk mendapatkan diskon dan bonus tambahan.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia. Sebab merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Rumah.com Indonesia Property Market Index-Harga apartemen pada Q4 2019 berada pada titik 115,4 atau naik 1% secara kuartalan (quarter-on-quarter). Kenaikan ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setelah dua kuartal sebelumnya RIPMI-H mengalami penurunan. Meski demikian, RIPMI-H apartemen masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).
Tanda-tanda pemulihan tersebut dilihat berdasarkan data historikal yang menunjukkan tren jangka panjang tetap positif. Hanya dampak pandemik Corona ini akan menggeser periode pemulihan tersebut. Berbagai skenario dan upaya serta kebijakan yang dilakukan pemerintah setidaknya memberikan optimisme bahwa pergeseran mungkin terjadi 6 hingga 9 bulan dari perkiraan awal.
Pada Q4 2019, indeks suplai apartemen berada pada 106,7, meningkat jika dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, sebesar 13%. Indeks suplai apartemen didominasi oleh daerah-daerah yang merupakan pemasok apartemen terbesar seperti Jakarta (66%), Jawa Barat (12%), dan Banten (10%).
Pentingnya hunian yang bisa produktif bekerja dari rumah ini juga sejalan dengan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020. Disebutkan infrastruktur dan fasilitas di area hunian merupakan faktor eksternal penting kedua yang menjadi pertimbangan ketika akan membeli atau menyewa properti.
Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.004 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2019.
Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air. Sementara status kepemilikan properti menjadi faktor internal penting pertama yang menjadi pertimbangan ketika akan membeli atau menyewa properti sebagaimana disampaikan oleh 58% responden menurut hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020.
Sedangkan harga per meter persegi menjadi faktor internal penting kedua dipilih oleh 49% responden dan fasilitas yang ada pada properti menjadi faktor internal penting ketiga dipilih oleh 44% responden.
Marine menjelaskan ketika diputuskan untuk bekerja dari rumah, tentunya akan ada dilema yang dihadapi. Senang karena bisa mempunyai waktu yang fleksibel dan bisa lebih dekat dengan keluarga.
Sementara yang membuat dilema adalah bekerja di rumah bisa kurang fokus karena suasana kerja yang kurang nyaman dibandingkan bekerja di kantor. “Satu hal penting yang harus disiapkan ketika harus bekerja di rumah adalah koneksi internet yang stabil agar jangan sampai pekerjaan tidak selesai hanya karena koneksi internet yang tidak stabil. Pastikan semuanya terkendali sehingga pekerjaan bisa selesai tepat waktu," katanya lagi.
Koneksi internet yang stabil ini juga sangat penting karena rapat atau meeting yang biasanya dilakukan face to face kini harus dilakukan secara virtual dengan menggunakan teleconference. Atau bahkan video conference.
"Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui infrastruktur dan fasilitas yang tersedia di area hunian sebelum memutuskan untuk membeli properti di area tersebut,” tegas Marine.
Agar bisa bekerja dari rumah dengan baik, memiliki ruang kerja sendiri akan lebih memudahkan dalam meningkatkan produktivitas. Apalagi jika bekerja di ruangan lain yang justru membuat tidak fokus, membuat ruang kerja khusus bisa menjadi pilihan. Di ruang kerja pribadi, pekerja bisa menyimpan segala berkas yang berhubungan dengan pekerjaan agar tidak tercampur dengan barang-barang lain di rumah.
Kebijakan work from home di Indonesia ini akan menjadi tren di masa depan. Dengan kebijakan work from home, pekerja akan bersedia hidup lebih jauh dari pusat kota asalkan mendapat dukungan infrastruktur dan fasilitas yang memadai.
(mim)