Ini Upaya Google Menghapus Informasi Salah Terkait Virus Corona

Selasa, 10 Maret 2020 - 00:04 WIB
Ini Upaya Google Menghapus...
Ini Upaya Google Menghapus Informasi Salah Terkait Virus Corona
A A A
JAKARTA - Penyebaran kabar bohong atau hoax beserta disinformasi terkait virus corona, banyak tersebar di dunia maya. Informasi yang salah itu kerap malah menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Sebagai mesin pencari yang kerap menjadi acuan dalam mengonfirmasi sebuah informasi, Google telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran informasi salah itu lebih luas.

Kepala Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia, Putri Alam, menjelaskan, ada atau tidaknya virus corona, Google selalu menerapkan empat poin di perusahaannya.

Pertama, memantau kualitas konten di semua produk Google, seperti YouTube. Kedua, menangkal perilaku jahat di produknya. Jadi, jika ada konten atau informasi yang salah, Google menjamin akan langsung menghapusnya.

Ketiga, memberikan konteks lebih lengkap kepada penggunanya. Keempat, membangun ekosistem. “Tujuannya agar ekosistem dapat memerangi hoaks dan disinformasi. Karena ada tools untuk itu,” kata Putri, saat diskusi publik terkait hoax virus corona, di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Senin (9/3/2020).

Putri melanjutkan, di masa wabah corona saat ini, Google mengedepankan konten dari otoritas terkait yang muncul di mesin pencari serta produknya.

“Kalau search corona virus, ada SOS link warna merah, dan yang muncul otoritas seperti Kemenkes (Kementerian Kesehatan),” imbuhnya.

Selain itu, Google juga menghapus segala macam iklan terkait corona, kecuali informasi kesehatan yang diumumkan resmi oleh pemerintah. “Misalnya pengobatan ini dan itu. Impact-nya sangat besar. Take down sudah dilakukan di semua produk,” jelas Putri.

Sementara itu, Clarine Hayes, dokter sekaligus seorang content creator, menegaskan, masyarakat tidak perlu panik menghadapi corona. Sebab, virus ini dapat disembuhkan dengan daya imun yang ada di dalam tubuh.

“Kalau ada rumor obat tradisional (menyembuhkan corona), belum ada standarisasi penyembuhannya. Sekarang yang bisa kita lakukan perkuat imun kita. Waspada boleh, tapi tidak perlu panik,” kata Clarine, di tempat yang sama.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8723 seconds (0.1#10.140)