Kemenristek/BRIN dan Shopee Adakan Lomba National Data Science Challenge 2020
A
A
A
JAKARTA - Sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang bertalenta digital di Tanah Air, Kementerian Riset dan Teknologi / BRIN menjalin kerja sama dengan Shopee untuk mengadakan National Data Science Challenge 2020.
Kegiatan ini merupakan bagian dari menghadapi revolusi industri 4.0 di Indonesia. Menurut penelitian Bank Duna dan McKinsey, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital atau sekitar 600 ribu orang setiap tahun, pada kurun waktu 2015-2030.
Kompetisi ini bakal diadakan selama satu hari pada 21 Maret 2020, bagi para mahasiswa dan pekerja secara umum. Bagi yang berminat mengikuti lomba ini, pendaftaran bakal ditutup hingga 22 Februari 2020 mendatang.
Bambang Brodjonegoro, Menteri Ristek/BRIN, mengatakan, pemerintah saat ini sedang menyusun strategi nasional yang menggunakan artificial intelligence (AI).
Untuk mendorong penguasaan kecerdasan buatan itu, profesi data analis sangat diperlukan. "Artinya, upaya penyelenggaraan lomba ini memperkuat pengenaan data science di Indonesia," kata Bambang, saat konferensi pers lomba, di kantor Kemenristek/BRIN Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Handika Jahja, Direktur Shopee Indonesia, mengatakan, membutuhkan tenaga data analis sangat diperlukan bagi perusahaan market place, untuk mengembangkan bisnis perusahaan
"Ke depannya, bagi kami SDM ini penting untuk memanjukan bisnis. Dan semoga bisa memajukan ekonomi Indonesia," ujarnya, ditempat yang sama.
Nantinya, yang menjadi tantangan bagi peserta lomba adalah data nyata di dunia kerja melalui bidang coding. Sebab, pelajaran secara teori belum tentu sama ketika implementasikan. Kompetisi ini ada dua tingkat, yakni pemula dan lanjutan.
Pemenang dari kompetisi akan mendapat hadiah menarik, seperti uang tunai puluhan juta rupiah, dan berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman baru bekerja di Shopee Indonesia.
"Saya dengar pendaftarnya sudah mencapai 6 ribu orang," tandas Handika.
Kegiatan ini merupakan bagian dari menghadapi revolusi industri 4.0 di Indonesia. Menurut penelitian Bank Duna dan McKinsey, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital atau sekitar 600 ribu orang setiap tahun, pada kurun waktu 2015-2030.
Kompetisi ini bakal diadakan selama satu hari pada 21 Maret 2020, bagi para mahasiswa dan pekerja secara umum. Bagi yang berminat mengikuti lomba ini, pendaftaran bakal ditutup hingga 22 Februari 2020 mendatang.
Bambang Brodjonegoro, Menteri Ristek/BRIN, mengatakan, pemerintah saat ini sedang menyusun strategi nasional yang menggunakan artificial intelligence (AI).
Untuk mendorong penguasaan kecerdasan buatan itu, profesi data analis sangat diperlukan. "Artinya, upaya penyelenggaraan lomba ini memperkuat pengenaan data science di Indonesia," kata Bambang, saat konferensi pers lomba, di kantor Kemenristek/BRIN Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Handika Jahja, Direktur Shopee Indonesia, mengatakan, membutuhkan tenaga data analis sangat diperlukan bagi perusahaan market place, untuk mengembangkan bisnis perusahaan
"Ke depannya, bagi kami SDM ini penting untuk memanjukan bisnis. Dan semoga bisa memajukan ekonomi Indonesia," ujarnya, ditempat yang sama.
Nantinya, yang menjadi tantangan bagi peserta lomba adalah data nyata di dunia kerja melalui bidang coding. Sebab, pelajaran secara teori belum tentu sama ketika implementasikan. Kompetisi ini ada dua tingkat, yakni pemula dan lanjutan.
Pemenang dari kompetisi akan mendapat hadiah menarik, seperti uang tunai puluhan juta rupiah, dan berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman baru bekerja di Shopee Indonesia.
"Saya dengar pendaftarnya sudah mencapai 6 ribu orang," tandas Handika.
(wbs)