Blended Learning Salah Satu Cara UBL Jawab Kampus Merdeka ala Mas Menteri

Sabtu, 08 Februari 2020 - 16:24 WIB
Blended Learning Salah Satu Cara UBL Jawab Kampus Merdeka ala Mas Menteri
Blended Learning Salah Satu Cara UBL Jawab Kampus Merdeka ala Mas Menteri
A A A
JAKARTA - Baru ini Viral soal Kampus Merdeka ala Mas Menteri, Nadiem Makarim ternyata Kampus Budi Luhur sudah lebih dulu menerapkannya. Apa itu kampus mereka? Di Budi Luhur kampus merdeka itu adalah yang mana Mahasiswanya juga merdeka.

Menurut Dr.Ir. Wendi Usino, M.Sc., MM, selaku Rektor Universitas Budi Luhur menjelaskan, mudahnya memilih jurusan dalam kuliah sangat penting dan ini diterapkan oleh Budi Luhur.

“Bagaimana implementasi kampus merdeka itu ya adanya di kampus Budi Luhur. Cukup dilihat dari hal-hal yang sudah kami terapkan di kampus. Tak hanya mewujudkan Mahasiswa Merdeka tetapi juga Dosen Merdeka. Kurikulum lintas prodi yang dapat diambil oleh mahasiswa ditawarkan sebagai paket kompetensi yang dapat mereka pilih nantinya.” ujar Dr.Ir. Wendi

Di Budi Luhur kampus merdeka itu adalah sirkular mana mahasiswanya juga merdeka. Merdeka lulus dengan alternatif skripsi, merdeka pilih mata kuliah sesuai hobi, merdeka belajar di mana pun, merdeka menentukan jadwal kuliah, merdeka magang di luar negeri, kampus swasta rasa kampus negeri, bahkan merdeka kuliah sambil bekerja.

Di kampus Budi Luhur, mahasiswa merdeka untuk memilih kuliah sesuai hobi. Tentunya hal tersebut ditopang dengan kurikulum yang merdeka juga. Sehingga mahasiswa dapat memiliki banyak keahlian di luar jurusan yang dipilih. Tak berhenti sampai di situ, kebebasan memilih jadwal kuliah sesuai dengan kebutuhan mahasiswanya juga dapat terlaksanakan.

Proses belajar pun juga dapat ditentukan oleh si mahasiswa sendiri. Kampus yang menerapkan blended learning ini memberikan kemudahan belajar bagi para mahasiswanya. Jadi, dimanapun, kapan pun, dan dalam kondisi apapun mereka tidak ketinggalan pelajaran.

Kampus Budi Luhur adalah kampus swasta yang menawarkan sejumlah kesempatan bagi mahasiswanya untuk dapat mengembangkan diri baik di kampus negeri yang ada di Indonesia atau yang ada di luar negeri.

Melanjutkan kuliah, magang, hingga pertukaran mahasiswa dapat menjadi pilihan yang menggiurkan bagi mereka. Tidak ada yang mustahil jika tidak berusaha dengan sungguh-sungguh, begitu pepatah mengatakan. Bagaimana jika kuliah sambil bekerja?

Memerdekakan diri dari belenggu skripsi, tentunya itu yang diharapkan oleh setiap mahasiswa tingkat akhir. Skripsi acap kali menjadi momok yang memusingkan kepala dan juga mental mahasiswa.

Tidak sedikit dari mereka yang memiliki kendala dalam pembuatannya. Membuat skripsi tentunya bukan melulu tentang hal-hal buruk yang dialami selama masa pengerjaannya, tetapi bisa menjadi hal positive yaitu etos kerja untuk bisa bekerja lebih keras.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8432 seconds (0.1#10.140)