Lebih Suka Jualan di Media Sosial, UKM Pilih Paxel untuk Pengiriman
A
A
A
JAKARTA - Usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia sudah mulai beralih dari offline atau buka toko secara fisik ke berjualan online. Dan hasil riset dari startup logistik berbasis teknologi, Paxel, membuktikan, lebih banyak UKM yang mengandalkan aplikasi perpesanan instan Whatsapp dibandingkan situs e-commerce atau marketplace.
Hasil riset dengan metode survei yang digelar Paxel tersebut berdasarkan jawaban dari 535 penjual online di Indonesia. Meski Whatsapp & Instagram jadi pilihan utama para penjual online, 87% dari mereka menggunakan lebih dari satu platform untuk memasarkan barang dagangannya.
Secara berurutan, platform yang paling sering digunakan UKM penjual online pilihan adalah WhatsApp (84%), Instagram (81%), Shopee (53%), Facebook (36%), disusul Tokopedia (29%), dan Bukalapak 18%).
Paxel Buy & Send Insights juga menemukan bahwa kepemilikan toko fisik pada era digital tidak lagi relevan. Sebanyak 83% dari penjual online tidak memiliki toko fisik sebagai tempat berjualan.
Ada sekitar 14% penjual online yang pernah memiliki toko fisik. Kemudian mereka memutuskan menutupnya dan beralih sepenuhnya ke toko online. Alasan utamanya adalah berjualan online mendatangkan pemasukan lebih tinggi, sesuai dengan perkembangan zaman, dapat menekan biaya overhead, dan merasa berjualan offline lebih menyulitkan.
Bahkan, riset Paxek mengungkapkan, 66% penjual online merasa pendapatan dari berjualan secara daring sudah lebih tinggi daripada ketika berjualan melalui toko fisik. “UKM di Indonesia terus berubah, dan sekarang kita harus lebih mengerti mereka ketimbang 10 tahun lalu. Makanya Paxel Buy & Send Insights ini dibuat untuk mengetahui karakter UKM penjual online saat ini. Apa yang penting dan tidak penting bagi mereka, bagaimana mereka memasarkan dan sampai mengirim barang dagangannya ke konsumen,” ungkap COO Paxel, Zaldy Ilham Masita.
Dalam survei Paxel Buy & Send Insights juga terungkap bahwa UKM penjual online Indonesia saat ini semakin mengandalkan jasa logistik tiba di hari yang sama alias same day delivery. Sebanyak 36% penjual online merasa kecepatan pengiriman barang lebih penting ketimbang ongkos kirim yang murah. Setelah menggunakan jasa same day delivery, 97% penjual online mengalami peningkatan volume pengiriman barang dagangan.
Jasa logistik same day delivery yang menjadi favorit 75% UKM penjual online di Indonesia adalah Paxel dan diikuti ojek online sebanyak 25%. Jangkauan pengiriman barang same day delivery yang bisa menjangkau antarkota menjadi alasan utama, diikuti dengan jelasnya waktu penjemputan, baru diikuti dengan ongkos kirim yang masuk akal.
Salah satu UKM penjual online yang mengutamakan kecepatan dan jangkauan pengiriman ketimbang harga yang murah adalah Gabriella Citra, pendiri usaha kuliner @mamasakan. “Bagi UKM seperti 'Mamasakan', sangat penting makanan yang kami kirim cepat sampai, apalagi bisa keluar kota. Begitu makanan sampai di tujuan, saya bisa segera terima uang penjualan dan bisa berbelanja lebih cepat dari biasnya. Akhirnya perputaran uang di Mamasakan jadi lebih cepat," puji Citra.
Hal ini sejalan dengan hasil survei yang menyebutkan, bagi responden, hal paling utama yang dipertimbangkan ketika memilih penyedia jasa logistik adalah kecepatan pengiriman. Kecepatan pengiriman bahkan disebut lebih penting daripada ongkos kirim yang murah dan kemudahan/fasilitas pengiriman.
Hasil riset dengan metode survei yang digelar Paxel tersebut berdasarkan jawaban dari 535 penjual online di Indonesia. Meski Whatsapp & Instagram jadi pilihan utama para penjual online, 87% dari mereka menggunakan lebih dari satu platform untuk memasarkan barang dagangannya.
Secara berurutan, platform yang paling sering digunakan UKM penjual online pilihan adalah WhatsApp (84%), Instagram (81%), Shopee (53%), Facebook (36%), disusul Tokopedia (29%), dan Bukalapak 18%).
Paxel Buy & Send Insights juga menemukan bahwa kepemilikan toko fisik pada era digital tidak lagi relevan. Sebanyak 83% dari penjual online tidak memiliki toko fisik sebagai tempat berjualan.
Ada sekitar 14% penjual online yang pernah memiliki toko fisik. Kemudian mereka memutuskan menutupnya dan beralih sepenuhnya ke toko online. Alasan utamanya adalah berjualan online mendatangkan pemasukan lebih tinggi, sesuai dengan perkembangan zaman, dapat menekan biaya overhead, dan merasa berjualan offline lebih menyulitkan.
Bahkan, riset Paxek mengungkapkan, 66% penjual online merasa pendapatan dari berjualan secara daring sudah lebih tinggi daripada ketika berjualan melalui toko fisik. “UKM di Indonesia terus berubah, dan sekarang kita harus lebih mengerti mereka ketimbang 10 tahun lalu. Makanya Paxel Buy & Send Insights ini dibuat untuk mengetahui karakter UKM penjual online saat ini. Apa yang penting dan tidak penting bagi mereka, bagaimana mereka memasarkan dan sampai mengirim barang dagangannya ke konsumen,” ungkap COO Paxel, Zaldy Ilham Masita.
Dalam survei Paxel Buy & Send Insights juga terungkap bahwa UKM penjual online Indonesia saat ini semakin mengandalkan jasa logistik tiba di hari yang sama alias same day delivery. Sebanyak 36% penjual online merasa kecepatan pengiriman barang lebih penting ketimbang ongkos kirim yang murah. Setelah menggunakan jasa same day delivery, 97% penjual online mengalami peningkatan volume pengiriman barang dagangan.
Jasa logistik same day delivery yang menjadi favorit 75% UKM penjual online di Indonesia adalah Paxel dan diikuti ojek online sebanyak 25%. Jangkauan pengiriman barang same day delivery yang bisa menjangkau antarkota menjadi alasan utama, diikuti dengan jelasnya waktu penjemputan, baru diikuti dengan ongkos kirim yang masuk akal.
Salah satu UKM penjual online yang mengutamakan kecepatan dan jangkauan pengiriman ketimbang harga yang murah adalah Gabriella Citra, pendiri usaha kuliner @mamasakan. “Bagi UKM seperti 'Mamasakan', sangat penting makanan yang kami kirim cepat sampai, apalagi bisa keluar kota. Begitu makanan sampai di tujuan, saya bisa segera terima uang penjualan dan bisa berbelanja lebih cepat dari biasnya. Akhirnya perputaran uang di Mamasakan jadi lebih cepat," puji Citra.
Hal ini sejalan dengan hasil survei yang menyebutkan, bagi responden, hal paling utama yang dipertimbangkan ketika memilih penyedia jasa logistik adalah kecepatan pengiriman. Kecepatan pengiriman bahkan disebut lebih penting daripada ongkos kirim yang murah dan kemudahan/fasilitas pengiriman.
(mim)