Sebelum berubah nama menjadi Miqro, aplikasi Mitra Qasir sudah dikenal di kalangan usahawan kelontong dengan fitur unggulannya yakni fitur Pemesanan Barang, khususnya produk-produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods). Fitur ini membantu pengguna Qasir untuk berbelanja barang grosir dari agen yang ada di sekitar mereka, tanpa harus meninggalkan rumah atau tempat usaha. Agen-agen ini memang sengaja digandengan Qasir untuk bekerja sama agar mata rantai yang sudah terbentuk tetap terpelihara.
Sebagai solusi digital yang membidik pelaku UMKM yang belum banyak tersentuh teknologi, edukasi selalu menjadi tantangan tersendiri bagi Miqro. Karena itu Miqro juga mengadakan program edukasi seputar menjalankan usaha secara rutin.
"Para peserta yang mengikuti program ini nantinya akan diberikan pendampingan hingga make-over warung agar lebih menarik dan mendatangkan lebih banyak untung," kata Michael Liem seraya berharap, dengan semua kelengkapan ini, Miqro dapat menjadi solusi bagi seluruh usahawan mikro agar lebih memiliki daya saing.
Pada acara peluncuran aplikasi Miqro yang diadakan di The Green Corner, Pejaten, Jakarta Selatan, Michael Liem kembali menegaskan visi Qasir dalam memberikan kesempatan ekonomi yang sama bagi UMKM melalui teknologi. Dia menegaskan pentingnya ekosistem dagang untuk menyokong UMKM dalam menghadapi era digital agar bisa bertahan dalam persaingan dengan modern trade.
Hadir juga beberapa merchant aplikasi Miqro -yang sebelumnya bernama Mitra Qasir. Salah satunya Anih, ibu pemilik warung kelontong yang telah mendapatkan pembiayaan sebanyak tiga kali untuk mengembangkan warungnya.
(mim)