Facebook Putuskan Batasi Iklan Politik yang Masuk ke Platform
A
A
A
MENLO PARK - Facebook tengah menghadapi permasalahan serius mengenai iklan politik dalam platform miliknya. Berangkat dari hal tersebut, perusahaan teknologi ini akhirnya mengambil sikap untuk membatasi iklan politik yang masuk.
Padahal, dalam pernyataan sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan, Facebook menjunjung kebebasan berpendapat. Dia menegaskan, bukan kewenangan perusahaan untuk menentukan iklan mana yang boleh tayang dan tidak dalam sosial media miliknya.
Sosial media lain seperti Snapchat sudah memutuskan untuk memverifikasi iklan dan memeriksa fakta iklan yang masuk. Google juga memberlakukan pembatasan yang ketat terhadap iklannya. Sementara Twitter benar-benar melarang masuknya iklan politik.
Dalam laporan Wall Street Journal, yang dikutip dari The Next Web, Minggu (24/11/2019), sumber dari Facebook mengatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengubah target ukuran iklan minimum, dari 100 orang menjadi beberapa 1.000 orang.
Dengan kebijakan ini, Facebook mencoba mencari respons dari pemberi utama iklan yakni Partai Republik dan Partai Demokrat. Selain itu, perusahaan juga mencoba mencari masukan mengenai aturan lain yang bisa diterapkan.
Sementara itu, juru bicara Facebook menegaskan, mereka memang sedang mencari cara lain terhadap iklan politik yang masuk. “Kami sedang mencari cara yang lain untuk memperbaiki kebijakan politik kami,” jelasnya.
Padahal, dalam pernyataan sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan, Facebook menjunjung kebebasan berpendapat. Dia menegaskan, bukan kewenangan perusahaan untuk menentukan iklan mana yang boleh tayang dan tidak dalam sosial media miliknya.
Sosial media lain seperti Snapchat sudah memutuskan untuk memverifikasi iklan dan memeriksa fakta iklan yang masuk. Google juga memberlakukan pembatasan yang ketat terhadap iklannya. Sementara Twitter benar-benar melarang masuknya iklan politik.
Dalam laporan Wall Street Journal, yang dikutip dari The Next Web, Minggu (24/11/2019), sumber dari Facebook mengatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengubah target ukuran iklan minimum, dari 100 orang menjadi beberapa 1.000 orang.
Dengan kebijakan ini, Facebook mencoba mencari respons dari pemberi utama iklan yakni Partai Republik dan Partai Demokrat. Selain itu, perusahaan juga mencoba mencari masukan mengenai aturan lain yang bisa diterapkan.
Sementara itu, juru bicara Facebook menegaskan, mereka memang sedang mencari cara lain terhadap iklan politik yang masuk. “Kami sedang mencari cara yang lain untuk memperbaiki kebijakan politik kami,” jelasnya.
(mim)