Tujuh Kerangka Manusia Jadi Bukti Kelamnya Dunia Medis Abad ke-19

Selasa, 05 November 2019 - 18:34 WIB
Tujuh Kerangka Manusia...
Tujuh Kerangka Manusia Jadi Bukti Kelamnya Dunia Medis Abad ke-19
A A A
ABERDEEN - Setahun lalu sejumlah pekerja konstruksi di Kota Aberdeen, Skotlandia yang sedang menggali parit di halaman belakang sebuah rumah berusia 200 tahun menemukan tulang belulang manusia digaliannya.

Mereka langsung melaporkan temuannya itu ke pihak berwajib. Sebagai tindaklanjut, polisi kemudian memanggil arkeolog regional Aberdeenshire, Bruce Mann. Dia diminta untuk meneliti apakah tulang belulang itu milik jasad yang baru saja meninggal atau tidak.

Setelah diteliti, Bruce Mann menyimpulkan, tulang-tulang itu sudah berusia lebih dari satu abad. “Beberapa dari tulang-tulang yang ditemukan bisa dikenali sebagai bagian dari tengkorak manusia,” bebernya dilansir Fox News, Selasa (5/11/2019).

Namun, Mann juga menemukan hal lain. Terdapat beberapa bekas luka yang janggal pada tulang belulang tersebut. Disinyalir kematian mereka tidak wajar.

Kemudian, para arkeolog memutuskan untuk menggali lebih dalam lagi dan menemukan 115 fragmen tulang manusia dari halaman rumah tersebut. Lalu mereka membawanya ke Universitas Aberdeen guna diselidiki lebih lanjut oleh Rebecca Crozier, seorang ahli osteoarkeologi.

Setelah dikumpulkan dan memprediksi usia mereka dengan penanggalan radiokarbon, Crozier memiliki kesimpulan bahwa tulang belulang itu milik tujuh orang yang hidup antara tahun 1750 dan 1850. Dua di antaranya adalah anak-anak.

Penyelidikan Crozier juga mengungkapkan adanya luka bekas medis seperti kraniotomi. Yakni pembedahaan otak yang dilakukan dengan membuka tengkorak kepala mereka.

Dengan begitu, semakin menguatkan dugaan bahwa jasad-jasad itu digunakan oleh mahasiswa Universitas Aberdeen, salah satu sekolah kedokteran terbaik di Britania saat itu.

Munculah dugaan lain, bahwa mahasiswa kedokteran itu diam-diam memakamkan ketujuh jasad tersebut pada tahun 1850. Itu dilakukan untuk menghindari hukuman karena menggunakan mayat untuk pembedahan dan operasi.

Penemuan ini menjadi bukti sejarah yang kelam tentang kejadian di abad ke-19. “Kami tidak bisa mengatakan dengan pasti bagaimana mereka mendapatkannya (tujuh jasad). Tetapi mengingat sejarah pada saat itu, tentu saja itu bukan hal yang baik,” kata Crozier.
(mim)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Berita Terkini
Melindungi Jejak Digital...
Melindungi Jejak Digital Anda: Panduan Mematikan Lokasi di iPhone
1 jam yang lalu
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Lokal Tri Menjadi Kuota Utama, Apa Bisa?
2 jam yang lalu
Cara Menggunakan Translate...
Cara Menggunakan Translate di Discord, Ternyata Mudah!
3 jam yang lalu
Cara Akses PC dari Jarak...
Cara Akses PC dari Jarak Jauh Melalui iPhone, Ternyata Mudah!
4 jam yang lalu
Badai Korupsi PDNS Terjang...
Badai Korupsi PDNS Terjang Komdigi: Tim Internal Dibentuk, Meutya Hafid Tegaskan Bersih-bersih!
5 jam yang lalu
3 Hinaan Stephen Hawking...
3 Hinaan Stephen Hawking Kepada Tuhan, Salah Satunya Menyebut Surga Adalah Dongeng
6 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved