Huawei Dipercaya BSSN Kembangkan Kapasitas Keamanan Siber

Rabu, 30 Oktober 2019 - 13:00 WIB
Huawei Dipercaya BSSN...
Huawei Dipercaya BSSN Kembangkan Kapasitas Keamanan Siber
A A A
JAKARTA - Huawei mengumumkan penandatangan nota kesepahaman dan kesepakatan kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tentang pengembangan keamanan siber , terutama dalam rangka pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber, pembangunan kesadaran masyarakat terhadap keamanan siber, serta knowledge sharing terhadap ancaman-ancaman keamanan siber di dunia yang kian terkoneksi saat ini.

Hal itu dilakukan melalui serangkaian capacity building berupa seminar dan workshop. Kegiatan tersebut diperuntukkan bagi peserta dari beragam sektor dan industri, dari pemerintahan, bisnis, komunitas, akademisi, hingga masyarakat umum.

Teknologi memiliki peran penting bagi kehidupan digital yang kini makin serba terhubung, terlebih dengan kehadiran teknologi 5G yang sudah di depan mata. Teknologi 5G diprediksi akan membawa dampak perubahan yang signifikan, sekaligus menjadi fondasi dan pembangkit di setiap lini, mulai dari pengembangan kota pintar, pabrik manufaktur pintar, hingga kantor pintar, dan di berbagai bidang yang lain. Kehadirannya menjadi keniscayaan yang harus dimanfaatkan secara optimal.

Data terakhir menunjukkan penetrasi Internet di Indonesia telah mencapai angka 171 juta. Angka tersebut memperlihatkan makin terkoneksinya setiap lini kehidupan. Namun di sisi lain, kehidupan yang serba terhubung tersebut membawa risiko tersendiri terhadap keamanan lalu lintas informasi, seperti munculnya ancaman serangan siber serta upaya-upaya pembobolan data. Terdapat laporan yang menyebutkan bahwa selama tahun 2018, lebih dari 200 juta serangan siber dilancarkan mengarah ke Indonesia.

Pertengahan tahun ini, Presiden Joko Widodo mengemukakan visinya dalam mempercepat perencanaan dan pengembangan ibu kota baru yang pintar di Kalimantan Timur. Rencananya, ibu kota baru tersebut akan dibangun secara modern sebagai sebuah kota pintar yang berpijak di atas fondasi inovasi dan teknologi masa depan.

Pembangunan ibu kota baru yang cerdas yang serba terkoneksi diharapkan akan membawa harapan terhadap pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan beragam peluang sosial lainnya. Namun di sisi lain, keterhubungan digital di ibu kota baru tidak bisa dipungkiri juga membawa risiko ancaman keamanan dan privasi data yang perlu kita antisipasi dari sekarang.

"Kesadaran serta pemahaman masyarakat terhadap keamanan dan pendeteksian dini terhadap ancaman siber penting untuk terus ditingkatkan seiring dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menerbitkan regulasi untuk mewujudkan keamanan siber yang makin solid," Jacky Chen, CEO, Huawei Indonesia.

Hal yang juga tidak kalah pentingnya, kata dia, adalah kebutuhan terhadap strategi kemanan siber yang didukung oleh manajemen risiko cerdas yang mampu mengantisipasi segala bentuk ancaman terhadap keamanan siber. Itu untuk melindungi sektor-sektor penting di industri maupun objek-objek vital nasional.

“Agar selalu berada di garis terdepan dalam upaya memperkuat keamanan siber, dibutuhkan pola pikir selangkah lebih jauh. Hal ini menuntut peran serta komitmen dari seluruh pihak untuk mengubah cara pandang dan menerapkan langkah-langkah strategis yang lebih konkret dalam upaya memperkokoh keamanan, mengantisipasi isu-isu terkait privasi, membangun kesadaran masyarakat, serta dalam menghadirkan solusi-solusi perlindungan dan keamanan siber,” papar Jacky Chen.

Dikatakannya, kehadiran teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) saat ini tidak bisa dimungkiri lagi. Di masa depan, teknologi AI akan hadir di setiap lini dan membawa risiko yang signifikan di bidang keamanan komputasi.

Namun, di sisi lain, AI juga dapat dimanfaatkan sebagai peranti yang esensial dalam membangun sistem pertahanan siber, dari pengembangan sistem deteksi dini malware, hingga mengantisipasi setiap serangan yang dibidikkan ke jaringan komputasi. Perannya signifikan dalam memperkokoh strategi keamanan siber, serta dalam upaya meningkatkan skala respons terhadap ancaman keamanan. Ini dapat terwujud berkat kapabilitasnya yang mampu menganalisis, mengobservasi, hingga mendeteksi adanya indikasi kejanggalan di jaringan secara cerdas.

Penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama hari ini menandani komitmen BSSN dan Huawei dalam berperan serta dalam membangun ruang siber yang cerdas dan aman, sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kepercayaan digital (digital trust) di Indonesia. Ini sejalan dengan visi yang diemban oleh BSSN dalam mengupayakan terwujudnya keamanan siber nasional secara efektif dan efisien melalui pendayagunaan, pengembangan, serta pengonsolidasian seluruh elemen keamanan siber.

“Kerja sama yang terjalin antara BSSN dan Huawei dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan edukatif seperti pertukaran informasi, lokakarya, dan pelatihan di bidang keamanan siber merupakan bentuk komitmen kami dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang keamanan siber," kata Letjen Purnawirawan Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.

Dia juga berharap, kerja sama ini menjadi sarana kolaborasi dalam pengembangan riset di bidang keamanan siber yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas personil maupun teknologi. "Ini demi terwujudnya keamanan siber nasional yang kokoh,” ucapnya.

Menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman dan kesepakatan kerja sama, Huawei bersama BSSN akan menggelar serangkaian seminar pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memperkokoh keamaman siber di lintas sektor dan industri. Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen Huawei dalam mendukung terbangunnya standar keamanan dan privasi data menuju era 5G yang kian terkoneksi.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2127 seconds (0.1#10.140)