Dikritik Mark Zuckerberg Karena Suka Nyensor, Ini Jawaban TikTok
A
A
A
MENLO PARK - CEO sekaligus pendiri Facebook , Mark Zuckerberg, melayangkan kritikan bagi pesaingnya TikTok . Dalam pidatonya di Universitas Georgetown, AS, Zuckerberg berbicara soal kebebasan berpendapat.
Dia menyebut TikTok gemar menyensor video yang bertema protes politik. "Sementara layanan kami seperti WhatsApp digunakan oleh pengunjuk rasa dan aktivis di manapun karena enkripsi yang kuat dan perlindungan privasi, TikTok, aplikasi China yang tumbuh cepat di seluruh dunia, menyebutkan bahwa protes itu disensor, bahkan di Amerika Serikat," cetusnya.
"Apakah itu internet yang kita inginkan?" tanyanya singkat seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (19/10/2019).
TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance berbasis di Beijing, China. Ini adalah aplikasi seluler tempat pengguna dapat berbagi dan dengan mudah mengedit video pendek.
Aplikasi ini menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk menyajikan konten yang dirancang untuk masing-masing pengguna dan cukup populer di AS. Hal inilah yang membuat Facebook gerah.
Apalagi TikTok baru saja membuka kantor di dekat markas besar Facebook, yang dikhawatirkan bisa saja membajak karyawan raksasa sosial media tersebut. Di sisi lain, TikTok memang dikritik karena diduga menyaring konten, khususnya atas permintaan Beijing. Video soal aksi demo di Hong Kong misalnya, kabarnya mereka hapus. Tapi TikTok membantah semua tuduhan tersebut.
"Pemerintah China tidak meminta konten TikTok disensor dan mereka tidak akan memiliki yurisdiksi, karena TikTok tidak beroperasi di sana," kata juru bicara TikTok menanggapi komentar Zuckerberg.
Dia menyebut TikTok gemar menyensor video yang bertema protes politik. "Sementara layanan kami seperti WhatsApp digunakan oleh pengunjuk rasa dan aktivis di manapun karena enkripsi yang kuat dan perlindungan privasi, TikTok, aplikasi China yang tumbuh cepat di seluruh dunia, menyebutkan bahwa protes itu disensor, bahkan di Amerika Serikat," cetusnya.
"Apakah itu internet yang kita inginkan?" tanyanya singkat seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (19/10/2019).
TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance berbasis di Beijing, China. Ini adalah aplikasi seluler tempat pengguna dapat berbagi dan dengan mudah mengedit video pendek.
Aplikasi ini menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk menyajikan konten yang dirancang untuk masing-masing pengguna dan cukup populer di AS. Hal inilah yang membuat Facebook gerah.
Apalagi TikTok baru saja membuka kantor di dekat markas besar Facebook, yang dikhawatirkan bisa saja membajak karyawan raksasa sosial media tersebut. Di sisi lain, TikTok memang dikritik karena diduga menyaring konten, khususnya atas permintaan Beijing. Video soal aksi demo di Hong Kong misalnya, kabarnya mereka hapus. Tapi TikTok membantah semua tuduhan tersebut.
"Pemerintah China tidak meminta konten TikTok disensor dan mereka tidak akan memiliki yurisdiksi, karena TikTok tidak beroperasi di sana," kata juru bicara TikTok menanggapi komentar Zuckerberg.
(mim)