Aplikasi Sistem Fleeware Berisiko Kuras Isi Kantong Pengguna Android
A
A
A
JAKARTA - Pengguna ponsel berbasis Android kembali diancam dengan program berbahaya. Melalui aplikasi, penggunanya dapat dibuat rugi karena biaya langganan yang terlewat mahal.
Lembaga kemanan siber Sophos mengungkapkan bahwa aplikasi semacam ini disebut dengan "fleeceware".
Jika biasanya kejahatan pada ponsel disusupi oleh malware atau virus berbahaya, tapi tidak bagi fleeceware. "Aplikasi ini tampak tidak berbahaya, beberapa bahkan mungkin bermanfaat bagi penggunanya," tulis Sophos dalam laman resminya.
Tetapi, aplikasi dengan fleeceware memaksa penggunanya membayar biaya langganan untuk fungsi tertentu, dengan jumlah yang tidak masuk akal.
Modus yang digunakan oleh kejahatan ini adalah meminta pengguna memasukan sejumlah data diri termasuk akun kartu kredit. Kemudian, aplikasi memberikan masa coba lebih dulu selama tiga hari.
Setelah masa coba berakhir, secara otomatis pengguna akan dialihkan sebagai pengguna berlangganan dan diikuti sejumlah tagihan. Biayanya bisa mencapai USD200 atau sekitar Rp3 juta per aplikasi.
Menghapus aplikasi tidak menjadi solusi bagi pengguna yang telah terjebak fleeceware. Karena pengguna harus menghentikan status langganannya terlebih dahulu.
Kendati banyak pengguna tersadar telah menjadi korban dan berhenti berlangganan sebelum berlangsung lama, tetapi jumlah tagihan langganan yang telah dibayarkan sebelumnya tidak dapat dikembalikan.
Untuk menghindari aplikasi semacam ini, Sophos menyarankan untuk lebih selektif dalam memasang aplikasi dan membaca review terlebih dahulu. Karena para korban yang telah tertipu sering kali mengeluh di kolom tersebut.
Lembaga kemanan siber Sophos mengungkapkan bahwa aplikasi semacam ini disebut dengan "fleeceware".
Jika biasanya kejahatan pada ponsel disusupi oleh malware atau virus berbahaya, tapi tidak bagi fleeceware. "Aplikasi ini tampak tidak berbahaya, beberapa bahkan mungkin bermanfaat bagi penggunanya," tulis Sophos dalam laman resminya.
Tetapi, aplikasi dengan fleeceware memaksa penggunanya membayar biaya langganan untuk fungsi tertentu, dengan jumlah yang tidak masuk akal.
Modus yang digunakan oleh kejahatan ini adalah meminta pengguna memasukan sejumlah data diri termasuk akun kartu kredit. Kemudian, aplikasi memberikan masa coba lebih dulu selama tiga hari.
Setelah masa coba berakhir, secara otomatis pengguna akan dialihkan sebagai pengguna berlangganan dan diikuti sejumlah tagihan. Biayanya bisa mencapai USD200 atau sekitar Rp3 juta per aplikasi.
Menghapus aplikasi tidak menjadi solusi bagi pengguna yang telah terjebak fleeceware. Karena pengguna harus menghentikan status langganannya terlebih dahulu.
Kendati banyak pengguna tersadar telah menjadi korban dan berhenti berlangganan sebelum berlangsung lama, tetapi jumlah tagihan langganan yang telah dibayarkan sebelumnya tidak dapat dikembalikan.
Untuk menghindari aplikasi semacam ini, Sophos menyarankan untuk lebih selektif dalam memasang aplikasi dan membaca review terlebih dahulu. Karena para korban yang telah tertipu sering kali mengeluh di kolom tersebut.
(wbs)