Banyak Dampak Positif Big Data untuk pengelolaan Kota

Selasa, 17 September 2019 - 11:33 WIB
Banyak Dampak Positif...
Banyak Dampak Positif Big Data untuk pengelolaan Kota
A A A
TERNYATA ada banyak dampak positif dari data terhadap perkotaan. Hal tersebut diungkap Founder & CEO Qlue Rama Raditya di Indonesia Lokadata Conference (ILOC ) 2019 yang bertajuk “Smart City, Smart Data Analysis”. Data-data tersebut, misalnya, bisa digunakan untuk mengurangi titik banjir. “Qlue telah menerima lebih dari 1,5 juta laporan masyarakat di 15 kota melalui aplikasi Qlue, juga mendeteksi lebih dari 5,5 juta objek.

Mulai kendaraan hingga orang lewat computer vision QlueVision. Juga, mengintegrasikan lebih dari 1.500 jenis data dalam Qlue Dashboard dalam tiga tahun terakhir,” ungkapnya. Pada 2017 Rama mengungkap bahwa data dari Qlue bisa digunakan untuk mengurangi titik banjir dari 8.000 menjadi 450 titik dengan memanfaatkan data laporan warga melalui aplikasi Qlue.

Juga, mengurangi biaya operasional perusahaan hingga 50% melalui peningkatan produktivitas dan akuntabilitas setiap karyawan. Dalam tiga tahun, Qlue bersama Pemprov DKI Jakarta telah membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah hingga 87%. Pada semester pertama 2019, Qlue menerima 58.762 laporan dengan 91% laporan ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta.

Tiga masalah utama yang saat ini masih dihadapi warga Jakarta adalah sampah, iklan liar, dan parkir liar dengan kontribusi 54%. Keseluruhan data tersebut dapat dimanfaatkan Pemprov DKI Jakarta untuk pengelolaan kota dengan melakukan visualisasi data dan informasi.

Mulai data sebaran penyakit dan pencegahannya, hingga pemetaan wilayah kriminalitas. Data dan analisis dalam implementasi smart city juga dapat diaplikasikan ke berbagai sektor. Contohnya, Qlue membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam proses pemulihan pascabencana dalam banjir Bima pada 2016.

Para relawan banjir menggunakan Qlue untuk melakukan pemetaan kerusakan fasilitas umum dan kebutuhan pengungsi dengan cara pelaporan melalui aplikasi Qlue. Metode ini mampu mempercepat proses pemulihan Kota Bima hingga 90% dalam tiga minggu, dari rata-rata dua bulan.

Sejak itu, Qlue terus mendukung BNPB dalam kegiatan pemulihan pascabencana. Qlue berharap solusi smart city mereka dapat membantu instansi pemerintahan dan bisnis untuk berani berubah dan berkembang mengikuti zaman dan tren teknologi.
(don)
Berita Terkait
Pandemi Covid-19 Dorong...
Pandemi Covid-19 Dorong Digital Hub Jadi Ekosistem Teknologi
PGI Data dan Mitra Luncurkan...
PGI Data dan Mitra Luncurkan Solusi Teknologi Pengelolaan Data Otomatis
Solusi Tyrone dan Skylus,...
Solusi Tyrone dan Skylus, Procesor Generasi Terbaru
Pemanfaatan Big Data...
Pemanfaatan Big Data pada Sistem Transportasi Indonesia
Melalui IConISE, Cara...
Melalui IConISE, Cara ITS Kembangkan Big Data
Big Data Berperan Penting...
Big Data Berperan Penting untuk Transformasi Digital Bidang Pendidikan
Berita Terkini
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
15 menit yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
43 menit yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
2 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
3 jam yang lalu
Oppo Find N5: Menggenggam...
Oppo Find N5: Menggenggam HP Lipat Setipis Paspor dengan Performa ala Laptop!
3 jam yang lalu
Trinitas Inovasi Oppo...
Trinitas Inovasi Oppo Menggebrak Pasar: Watch X2, Pad Neo, dan Pad 3 Matte Edition, Ini Spek dan Harganya!
3 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved