APJI DKI Jakarta Rancang Marketplace Bagi Ratusan UMKM Jasa Boga
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) DKI Jakarta bertekad mendorong kenaikan "kelas" dari home industri yang bergerak di jasa penyedia makanan dan minuman. Salah satu medianya adalah dengan membangun marketplace khusus bagi para anggotanya.
"Anggota kami ada 300-an di DKI, sekarang kami (pengurus APJI DKI Jakarta) sedang membangun sebuah marketplace yang dapat digunakan anggota untuk memasarkan produknya di sana. Hanya kami belum memutuskan apakahnya nanti dalam bentuk aplikasi atau website," kata Ketua DPD APJI DKI Jakarta, Tashya Megananda yang baru dikukuhkan sebagai Ketua DPD APJI DKI Jakarta periode 2019-2024 oleh Prof Sutanto, Deputi Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi, mewakili Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ditanya targetnya, Tashya menegaskan, pengurusnya menargetkan marketplace tersebut bisa beroperasi mulai tahun depan. Keberadaan market-place tersebut sebgai salah satu cara APJI menyongsong era Industri 4.0.Asosiasi pun mengajak para pelaku UMKM terkait mau bergabung dengan APJI. "Syaratnya berbadan hukum, kalau belum bisa jadi binaan kami. Nanti akan kami dorong agar berhasil naik kelas," paparnya.
Sementara itu, Prof Sutanto Suhodo mengutarakan, bisnis tata boga yang diwadahi APJI seharusnya bisa dibina dan dikembangkan. Sebab para anggotanya memiliki keahlian untuk mempresentasikan kembali kuliner Nusantara dan internasional agar menjadi produk yang diminati masyarakat dunia. Skill yang terus di up-grade oleh pemiliknya, menjadi modal dasar bagi pelaku bisnis yang tergabung di APJI untuk terus berinovasi dan siap masuk ke pasar Internasional," harapnya.
Di sisi lain, kata Tashya, sejumlah agenda kerja telah dipersiapkan, khususnya untuk mendorong seluruh anggota mengurus dan mendapatkan sertifikasi halal MUI dan sertifikasi di industri kuliner lainnya yang dibutuhkan. Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan kesempatan meraih pasar halal global, serta salah satu syarat mendapatkan order besar dari instansi pemerintah dan BUMN.
"Kami juga ingin duduk bersama dengan pemerintah terkait besaran biaya mengurus sertifikasi. Diharapkan ada perlakuan khusus bagi UMKM yang baru ingin tumbuh," tuturnya seraya menegaskan, APJI mendukung penuh program Gubenur DKI Jakarta yang tengah berupaya menjadikan Ibu Kota sebagai kota destinasi halal dunia.
Guna mendongkrak pertumbuhan industrinya, APJI DKI Jakarta juga menyelenggarakan pendidikan dan latihan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kemampuan pengusaha Indonesia di bidang jasa boga. Antara lain, food safety, food packaging, product branding, dan lainnya.
"Anggota kami ada 300-an di DKI, sekarang kami (pengurus APJI DKI Jakarta) sedang membangun sebuah marketplace yang dapat digunakan anggota untuk memasarkan produknya di sana. Hanya kami belum memutuskan apakahnya nanti dalam bentuk aplikasi atau website," kata Ketua DPD APJI DKI Jakarta, Tashya Megananda yang baru dikukuhkan sebagai Ketua DPD APJI DKI Jakarta periode 2019-2024 oleh Prof Sutanto, Deputi Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi, mewakili Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ditanya targetnya, Tashya menegaskan, pengurusnya menargetkan marketplace tersebut bisa beroperasi mulai tahun depan. Keberadaan market-place tersebut sebgai salah satu cara APJI menyongsong era Industri 4.0.Asosiasi pun mengajak para pelaku UMKM terkait mau bergabung dengan APJI. "Syaratnya berbadan hukum, kalau belum bisa jadi binaan kami. Nanti akan kami dorong agar berhasil naik kelas," paparnya.
Sementara itu, Prof Sutanto Suhodo mengutarakan, bisnis tata boga yang diwadahi APJI seharusnya bisa dibina dan dikembangkan. Sebab para anggotanya memiliki keahlian untuk mempresentasikan kembali kuliner Nusantara dan internasional agar menjadi produk yang diminati masyarakat dunia. Skill yang terus di up-grade oleh pemiliknya, menjadi modal dasar bagi pelaku bisnis yang tergabung di APJI untuk terus berinovasi dan siap masuk ke pasar Internasional," harapnya.
Di sisi lain, kata Tashya, sejumlah agenda kerja telah dipersiapkan, khususnya untuk mendorong seluruh anggota mengurus dan mendapatkan sertifikasi halal MUI dan sertifikasi di industri kuliner lainnya yang dibutuhkan. Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan kesempatan meraih pasar halal global, serta salah satu syarat mendapatkan order besar dari instansi pemerintah dan BUMN.
"Kami juga ingin duduk bersama dengan pemerintah terkait besaran biaya mengurus sertifikasi. Diharapkan ada perlakuan khusus bagi UMKM yang baru ingin tumbuh," tuturnya seraya menegaskan, APJI mendukung penuh program Gubenur DKI Jakarta yang tengah berupaya menjadikan Ibu Kota sebagai kota destinasi halal dunia.
Guna mendongkrak pertumbuhan industrinya, APJI DKI Jakarta juga menyelenggarakan pendidikan dan latihan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kemampuan pengusaha Indonesia di bidang jasa boga. Antara lain, food safety, food packaging, product branding, dan lainnya.
(mim)