Jadi Bisnis Baru, Telkom Sebut Indonesia Dikepung Game Asing

Minggu, 25 Agustus 2019 - 15:34 WIB
Jadi Bisnis Baru, Telkom...
Jadi Bisnis Baru, Telkom Sebut Indonesia Dikepung Game Asing
A A A
JAKARTA - Kendati pertumbuhan penggunaan games di Tanah Air cukup tinggi, namun sebagian besar kontennya masih dikuasai asing. Padahal, potensi ekonomi dari penggunaan konten ini cukup besar, seiring tingginya penetrasi internet di Indonesia.

Direktur Digital Business PT Telkom Tbk Faizal Djoemadi mengatakan, hampir seluruh konten games yang dimainkan di Indonesia berasal dari luar negeri. Padahal value chain dari game ini cukup besar, yaitu 10% hingga 30%. Padahal, dia menilai Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan konten games sendiri.

Sekalipun ada konotasi negatif atas games, namun secara bisnis, sebenarnya telah mampu menjadi industri sendiri yang menghasilkan keuntungan bagi pemain di industri ini. Mulai dari pengembang konten game, publisher, aggregator, payment, dan distributornya.

Menurut dia, industri gim global mutakhir memiliki pendapatan kotor senilai USD 120 juta atau sekitar 10 kali lipat dibandingkan industri konten sejenis yakni musik dan film. Di sisi lain, pengguna games di Indonesia saat ini terus tumbuh, baik mobile game maupun online PC game. Diperkirakan pendapatan kotornya tahun depan mencapai USD 1 juta, dan akan tumbuh 2 kali lipat di tahun 2025.

"Pertumbuhan industri ini tidak lain juga didukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia, tersedianya infrastruktur digital yang telah dibangun Telkom Group, serta bertambah banyaknya smartphone dan gadget di Indonesia," kata dia di sela-sela "DiLo Hackhaton Festival 2019" di Bandung Digital Valley, Jalan Gegerkalong Hilir, Kota Bandung, Sabtu (24/8/2019).

Melihat kondisi itu, kata dia, Telkom menggelar Indigo Game Startup Incubation. Acara ini tidak hanya bagi startup games, namun juga ditujukan bagi mereka yang tertarik ingin belajar dan terjun ke industri game. Sebab, industri ini merupakan salah satu bisnis digital yang tengah dikembangkan Telkom Group.

Menurut dia, kegiatan tersebut dilangsungkan di 8 DiLo se-Indonesia. Diikuti 125 tim dari pendaftar sebelumnya 176 tim dengan total hadiah Rp300 juta. Khusus di Bandung, ada 15 tim yang ikut dalam aktivitas coding program secara spartan tersebut.

"Indigo Game Startup Incubation merupakan sebuah ajakan untuk berkolaborasi mengembangkan industri game di tanah air dan bersama-sama tumbuh menjadi ekosistem yang besar. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, game yang dikembangkan dari Gegerkalong ini dapat mendunia dengan cepat," katanya.

PT Telkom berharap program dan sarana ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar bersama-sama menumbuhkan industri game di Indonesia dengan konten game dalam negeri yang mampu mengungguli konten dari luar negeri.

Di sisi lain, Telkom sudah lama hadir menangkap peluang melalui program Indigo Creative Nation. Diantaranya menyediakan DILo/Digital Lounge sebagai tempat pengembangan ide-ide inovasi dan kapabilitas digital yang tidak hanya terkait kemampuan teknis, melainkan juga aspek bisnis dan customer experience.

"DILo Hackathon Festival ini merupakan salah satu ajang pembuktian bagi para pegiat digital untuk menampilkan ide-ide segarnya. Selanjutnya mengembangkan produk digital yang selanjutnya dapat diinkubasi maupun dikembangkan lebih lanjut setelah acara ini berakhir," katanya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6724 seconds (0.1#10.140)