Telegram Bersiap Meluncurkan Mata Uang Digital Melalui Tokenomy
A
A
A
JAKARTA - Salah satu aplikasi chat terpopuler yang dipakai di dunia, yakni Telegram, bersiap meluncurkan platform blockchain-nya sendiri. Jaringan blockchain Telegram ini akan disebut sebagai Telegram Open Network (TON).
Sebagaimana jaringan blockchain publik pada umumnya, mereka akan memiliki sebuah aset digital yang dapat ditransaksikan di dalamnya. Aset digital Telegram ini disebut dengan "GRAM".
Blockchain adalah sebuah teknologi berbentuk buku besar (digital) yang terdistribusi di dalam sebuah jaringan. Telegram Open Network (TON) sendiri merupakan proyek jaringan blockchain yang dirancang dengan cepat, aman, terukur, serta mampu menangani jutaan transaksi per detik.
Banyak aset digital yang sekarang sudah beredar di masyarakat saat ini tetapi sangat sulit bagi pengguna baru untuk membeli, menyimpan, dan mengirim aset digital memerlukan proses yang rumit. “Proyek ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah melalui Telegram Open Network (TON), sistem multi-blockchain yang cepat dan luas yang akan mengekspos pengguna global Telegram ke aset digital, GRAM,” kata Dongbeom Kim, CEO dari Gram Asia dalam keterangan resminya.
Melalui terobosan blockchain tersebut, Telegram menjadi super-app yang multifungsi, tak hanya memfasilitasi layanan pengirim pesan. GRAM diramalkan banyak pihak akan menjadi salah satu aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, serta berpotensi menjadi aset digital yang paling banyak diadopsi di dunia dengan peluncuran TON ke-260 juta pengguna aktif Telegram di dunia saat ini. “Dan GRAM ini akan berfungsi sebagai terobosan ekonomi kreatif melalui aplikasi Telegram,” ucapnya.
Para investor ritel dapat membeli GRAM melalui Tokenomy, salah satu startup Blockchain di Asia Tenggara saat ini yang telah banyak mendorong berbagai inovasi blockchain sebelumnya. "Dalam kerja sama kami dengan Tokenomy, kami dengan senang hati menawarkan kepada 260 juta pengguna dari Indonesia-akses istimewa dalam ekosistem Telegram Open Network," sebut Dongbeom Kim.
Penjualan publik "GRAM" akan dimulai di Tokenomy Launchpad pada 19 Agustus dan akan berlangsung selama kurang lebih 2 pekan.
Sebagaimana jaringan blockchain publik pada umumnya, mereka akan memiliki sebuah aset digital yang dapat ditransaksikan di dalamnya. Aset digital Telegram ini disebut dengan "GRAM".
Blockchain adalah sebuah teknologi berbentuk buku besar (digital) yang terdistribusi di dalam sebuah jaringan. Telegram Open Network (TON) sendiri merupakan proyek jaringan blockchain yang dirancang dengan cepat, aman, terukur, serta mampu menangani jutaan transaksi per detik.
Banyak aset digital yang sekarang sudah beredar di masyarakat saat ini tetapi sangat sulit bagi pengguna baru untuk membeli, menyimpan, dan mengirim aset digital memerlukan proses yang rumit. “Proyek ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah melalui Telegram Open Network (TON), sistem multi-blockchain yang cepat dan luas yang akan mengekspos pengguna global Telegram ke aset digital, GRAM,” kata Dongbeom Kim, CEO dari Gram Asia dalam keterangan resminya.
Melalui terobosan blockchain tersebut, Telegram menjadi super-app yang multifungsi, tak hanya memfasilitasi layanan pengirim pesan. GRAM diramalkan banyak pihak akan menjadi salah satu aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, serta berpotensi menjadi aset digital yang paling banyak diadopsi di dunia dengan peluncuran TON ke-260 juta pengguna aktif Telegram di dunia saat ini. “Dan GRAM ini akan berfungsi sebagai terobosan ekonomi kreatif melalui aplikasi Telegram,” ucapnya.
Para investor ritel dapat membeli GRAM melalui Tokenomy, salah satu startup Blockchain di Asia Tenggara saat ini yang telah banyak mendorong berbagai inovasi blockchain sebelumnya. "Dalam kerja sama kami dengan Tokenomy, kami dengan senang hati menawarkan kepada 260 juta pengguna dari Indonesia-akses istimewa dalam ekosistem Telegram Open Network," sebut Dongbeom Kim.
Penjualan publik "GRAM" akan dimulai di Tokenomy Launchpad pada 19 Agustus dan akan berlangsung selama kurang lebih 2 pekan.
(mim)